33'penyelidikan (Bag 1)

304 17 2
                                    

Baca terus cerita "Senja

***
Beribu usaha yang kita lakukan pun tidak akan membuat semuanya berakhir, jika masih ada hasutan yang buruk di telingamu.

Hari ini Digo merencanakan melakukan diskusi bersama Robby, Gilang, Jessie, Dinda, Reina, Cinta, dan Tania. Sepulang sekolah mereka berkumpul dulu di rumah Gilang. Mengapa di rumah Gilang? Karena anak itu yang memaksanya. Cinta mengusulkan agar Rere selaku teman dekat Senja di kelas pun ikut berdiskusi. Akhirnya Robby menjemput Rere di rumahnya.

"Jadi kita sekarang mau ngapain?" Tanya Reina memecah keheningan, tangannya dilipatkan ke dada.

"Gue udah bener - bener kasian sama si Senja yang tiap harinya di kucilin, jadi kita harus bantu Senja," tutur Digo.

Rere mengangguk. "Bener juga, dia bilang semua itu udah jadi santapan sehari harinya,"

Semuanya membulatkan matanya. "Dia bilang kaya gitu?!" Pekik Cinta.

"Iya, tapi gue salut, di tetep nunjukin senyumnya ke semua orang yang ngucilin dia, termasuk Daren,"

Mendengar nama Daren, Tania jadi tidak enak hati kepada semuanya. "Em ... Maaf ya kalo semisalnya bang Daren lebih milih Bunga dari pada ini, maaf juga kalo Bang Daren suka keras kepala,"

Jessie tersenyum ke arah Tania. "Gak masalah itu, kita semua sering kok di kasih es dinginnya Daren,"

Tania tersenyum kaku ke semuanya. Digo dan Robby mulai merancang bagaimana agar semua ini terbongkar dan selesai. "Gimana kita selidiki Bunga aja, dan biar dia ngejelasin dari mana foto itu dan kapan," Ujar Reina.

Robby membenarkan ucapan Reina. "Bener juga tuh, tapi gue rasa jangan semuanya ke rumah si Bunga, dua orang aja,"

Cinta mulai angkat bicara. "Gue rasa kita jangan bicara di rumahnya, soalnya dia banyak suruhan yang akan membuat si Bunga mengelak,"

Jessie menyetujui rencana ini. "Tapi gue rasa yang perlu bicara sama dianya yang emang dia takutin, tapi siapa?"

Semuanya menatap ke arah Jessie dan Reina, dan itu membuat keduanya berdecak sebal. "Udah gue duga Jess! Elo sih!"

Jessie menatap tajam mata milik Reina. "Kok jadi gue? Gimana sih Lo?"

Reina mendelikkan matanya. Kemudian Digo melerai pertengkaran kecil mereka. "Udah pokoknya Lo besok setelah pulang sekolah ajak ketemuan sama si Bunga di cafe depan sekolah! Gilang dan gue akan video obrolan kalian sebagai bukti,"

"Kalo semisalnya Bunga gak mau jelasin gimana?" Tanya Rere.

"Kita punya waktu empat hari sebelum kepergian Senja," ucap Cinta.

Semuanya menatap ke arah Cinta dengan tatapan tak mengerti. "Pergi? Senja mau pergi kemana?"

Cinta mengatupkan mulutnya, ia sudah berjanji tidak akan berbicara kepada siapa pun. "Eh maksud gue sebelum Senja liburan am keluarganya,"

Nih mulut emang perlu gue jait! Sialan!.

"Lo gak ada yang disembunyiin dari kita kan?" Tanya Dinda menyeramkan.

SENJA (COMPLETED)Onde histórias criam vida. Descubra agora