Dua Belas

353 43 8
                                    

Tingtong
Tingtong
Tingtong

"Ada yang menunggu tamu?" Junmyeon bertanya sambil berjalan mendekati interkom. Keningnya segera berkerut saat menatap layar tersebut.

"Seorang gadis. Ada yang sudah membuat janji?" tanyanya lagi.

Kali ini dia menoleh ke arah sofa, di sana ada Jongin, Baekhyun, dan Chanyeol yang sedang asyik bermain PS. Mereka bertiga menggeleng. Junmyeon beralih menatap meja makan di sebelah kanan sofa. Gelengan pun kembali ia terima dari Kyungsoo, Minseok, dan Sehun.

"Ada berapa banyak cewek yang tahu alamat dorm kita? Tidak banyak kan?" Kyungsoo berseru dari meja makan.

"Jangan-jangan Heera?!" seru Jongin sambil bangkit dan berlari kecil menuju interkom.

Mengintip sedikit dari bahu Junmyeon lalu keningnya turut berkerut seperti hyungnya tadi, "Bukan Heera. Siapa gadis ini?"

Tingtong
Tingtong
Tingtong

Si tamu kembali memencet bel.

"Haruskah kutanyakan?" - Junmyeon.

Semuanya mengangguk. Mereka fokus mendengarkan suara dari interkom, bahkan Chanyeol dan Baekhyun menghentikan keseruan mereka.

"Maaf, mencari siapa?"

"Apa benar ini dorm EXO?"

"Siapa yang kau cari?"

"Apa Kim Jongdae ada di sini?"

Semuanya saling bertatapan. Tak ada yang menyangka sosok yang dicari adalah Jongdae. Ini pertama kalinya ada seorang gadis mencarinya di dorm. Meski Jongdae sering berkencan dengan banyak wanita, tak ada satu pun yang pernah diajak ke dorm.

Merasa ada yang tak beres, Kyungsoo bergerak cepat mendekati interkom. Mata bulatnya semakin membulat penuh saat tahu gadis yang ada di balik pintu.

"Gawat!!" pekiknya yang mengundang tatapan penasaran dari semuanya.

"Siapa dia?" - Junmyeon.

"Jung Soomin, mau apa dia kemari?!"

Di tempat lain, Jongdae tengah mengemudikan mobilnya dengan sangat pelan. Semua perkataan Heera masih teringat jelas di otaknya. Bahkan setiap inchi ekspresi wajah kekasihnya masih terpatri kuat di memorinya.

Ah tunggu dulu, Heera sudah bukan lagi kekasihnya beberapa menit yang lalu - batin Jongdae.

Semakin sakit saja rasa terpuruk yang ia rasakan. Heera mengambil keputusan sepihak tanpa memberinya kesempatan untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Gadis itu menyimpulkan tanpa mau mendengar keseluruhan cerita.

Jongdae menepikan mobilnya saat ponsel di sakunya berdering. Keningnya berkerut saat melihat siapa yang menelponnya.

"Ya?"

"Dimanapun kau berada sekarang, jangan kembali ke dorm!"

"Apa maksudmu?"

"Jung Soomin ada di sini. Aku usahakan segala cara agar dia tak menunggumu pulang. Kalau dia cukup tolol untuk mau menunggumu, maka kau harus menginap di luar dulu malam ini."

Jongdae tertegun. Wajahnya mengeras dan sebelah tangannya terkepal mencengkeram kemudi.

--
Soomin tahu alamat dorm?
Harusnya aku tahu, dia memang gadis yang mengerikan! Sial! - umpat Jongdae dalam hati.
--

"Jongdae-ya, kau masih mendengarku?"

"Ya ya, aku mengerti. Terima kasih, Kyung!"

"Aku melakukan ini untuk Heera, bukan untukmu".

GRAVITY ❌ KJD ✅Where stories live. Discover now