Chapter 5

210 21 0
                                    

Kenapa harus seperti ini padahalkan mau update setiap hari tapi susahh
Ok langsung ajh ya ke chapternya..
.
.
.
.
.
.

Tatapan tanpa makna


Malam harinya entah apa yang membuat yuna bagun ia merasa apa ia pantas untuk hidup didunia ini .Karna merasa tidak nyaman yuna pun menganti bajunya dan pergi kesuatu tempat.

Saat ia hendak keluar dan membuka pintu kamarnya langkah terhenti ketika ia berfikir bagaimana kalau para sakamaki itu tahu dikabur ditengah malam begini dengan baju santainya.Dan pada akhirnya yuna memakai seragam sekolahnya dan pergi melalui balkon kamarnya

Ahh tinggi sekali..bagaimana kalau aku mati karna jatuh..argh sudah lah yang terpenting kau bisa lolos yuna.Batin yuna.

Yuna pun memberanikan dirinya dan lompat dari balkon kamarnya lalu pergi kearah hutan.Walaupun yuna bisa lolos tapi ada seseorang yang melihatnya melarikan diri.

.
.
.
.
"Hah..hah.. sudah jauh belum ya"ucap yuna sambil menoleh kearah belakang.
Entah apa yang yuna pikirkan dia terus berjalan tanpa arah dan saat dia sampai di depan rumah langkah kaki nya terhenti dan mulai gemetar.

Yuna berusaha untuk tetap kuat dan pada akhir nya ia pun masuk kedalam rumah itu.Dan pada saat didalam rumah itu air mata yuna mengalir dengan sendirinya.
Darah yang menghiasi lantai dan gordeng yang terkena percikan darah.Membuat yuna menagis tidak karuan.

"Hiks..Hiks..ayah ibu kakak...a..aku tidak bisa hidup seperti ini"ucap yuna yang jatuh tertunduk sambil menangis.Tiba tiba seseorang datang dan memegang bahu yuna sontak yuna menoleh kebelakang dan terkejut melihat siapa yang datang.

"Ra..raito..ka..kau"ucap yuna gugup.
"Kau kenapa menangis"tanya raito.
"Apa pedulimu..kau bahkan tidak mengerti apa apa..lalu untuk apa kau bertanya"ucap yuna yang masih menangis.

Sementara raito hanya diam melihat yuna seperti itu dan pergi meninggalkannya.
.
.
.
.
"Sudah jam berapa ini"ucap yuna sambil melirik jam tangannya. "Sudah jam 5:54 ya lebih baik aku berangkat sekolah"sambungnya.

OoOSkip timeOoO

Saat yuna sudah datang kekelasnya seperti biasa ia selalu datang lebih awal karna bosan ia menutuskan untu menulis lagu.
Sambil menyayikanya.

Tsuue sora matsu sekai no tami ni
Kurai meno naka kusero sama youi

Kimi no megaii wo kanaeto
Hatsuno nano ni
(Nano ni)

Toni no kono naka doushite no kimi wa
Soutou soko kara dette no koino
Tobira kono naka doushite kono nano ni

Suki no kakete kaze no you nanda you  ni
Irou ashe naka shite ikinai
kimi no sora ga nara....

Eiie tsuzuku mirai todoke ima no masee
Tomorow no haka nai kokoro tomase
Kore kakete you atsuri teiku
Watsu kara kibouu

Saga shitteru...
Ima mo zutto...

"Lagu yang bagus"ucap seseorang siapa lagi kalau bukan shu.

"S..shu se..sejak kapan kau"ucap yuna.
"Sejak kau bernyanyi"ucap shu yang masih memejamkan matanya.

"Oh.be..begitu ya"ucap yuna.Shu membuka matanya dan memperhatian yuna yang terus murung.

"Kau kenapa"tanya shu.
"A..aku tidak apa apa"ucap yuna sambil tersenyum kikuk.Shu kemudian bangkit dari duduknya dan mendekati yuna perlahan yuna merasa aneh dengan gerak gerik shu.Wajah shu hampir mendekati wajah yuna hingga..

Senyuman Yang Kembali (Diabolik Lovers) ~ HiatusWhere stories live. Discover now