Belajar Bersama

576 100 10
                                    

"Hey.. kok mukanya cemberut sih?"

Disana Minkyu bertanya heran, setelah melihat wajahnya merengut sebal.

Wonjin dan Minkyu sedang melakukan panggilan video, tepat setelah Wonjin pulang dari minimarket bersama Jungmo. Wajahnya sengaja Ia tekuk, kemudian memilih menggulung dirinya dengan selimut.

"Kenapa sih sayang kok mukanya bete gitu? Nanti cantiknya ilang loh.."

Mendengar ucapan Minkyu, Wonjin semakin mencebik tidak suka, bibirnya mengerucut. "Kyu, udah berapa kali aku bilang.. jangan sembarangan sebut aku cantik, aku cowok loh.."

Disana Minkyu malah terkekeh mendengar keluhan Wonjin. "Gak mau aku bilang cantik tapi mukanya blushing, pasti dalem hati seneng kan aku puji."

"Apaan, enggak ya."

"Tsundere!"

Wonjin melotot, rasanya Ia ingin menjambak rambut Minkyu karena sudah mengatainya. Tunggu saja, kalau mereka bertemu Wonjin benar-benar akan merealisasikan niatnya. Dasar menyebalkan.

"Udah dong cemberutnya.."

Wonjin memutar bola matanya, lalu meneliti penampilan Minkyu, sepertinya pacarnya itu baru saja sampai dirumah, pasalnya Minkyu terlihat memakai pakaian yang sama seperti yang Ia kenakan tadi di kampus.

"Kamu udah nyari bukunya?"

Minkyu mengangguk. "Iya, aku baru pulang dari toko bukunya."

"Wah, kamu hebat banget ya betah di toko buku selama itu sampe baru pulang sekarang."

Minkyu justru menggeleng. "Bukan gitu, tadi sore aku gak jadi ke toko buku. Kamu tahu kalo aku punya janji sama Hyungjun buat ngajarin dia beberapa materi."

"Oh iya, tadi Jungmo juga bilang liat kamu pulang bareng Hyungjun."

"Sebenarnya gak pulang bareng, habis beres ngajarin dia buat pleno, aku bantu dia jalan sampe halte depan, terus aku baru jalan ke toko buku."

Wonjin tersenyum, ternyata Minkyu jujur padanya. Padahal Ia mengira kalau pacarnya itu tidak akan menceritakan perihal Hyungjun. Salahnya juga kenapa mendengarkan Jungmo yang kelewat kompor saat menceritakan perihal Minkyu dan Hyungjun.

"Terus Hyungjun paham apa yang kamu ajarin?"

Minkyu menggeleng. "Aku gak begitu yakin dia paham, tapi setidaknya dia ada kemauan buat belajar."

"Manisnya kamu.... seperhatian itukah?" goda Wonjin, dia menjulurkan lidahnya.

"Cemburu, hm?"

"Enggak.. ngapain juga?! Kamu gak seganteng itu buat aku cemburuin."

"Entar nangis-nangis loh kalo aku tinggal.." canda Minkyu, namun senyum Wonjin langsung pudar. Ia tahu kalau Minkyu bercanda, tapi entah kenapa itu sedikit menyakiti hatinya.

"Kamu gak akan tinggalin aku kan, Kyu?" lirih Wonjin, tanpa dia sadari.

Disana, Minkyu tampak sedikit tertegun melihat perubahan mood Wonjin. Dalam hati Ia merutuki ucapannya, pasti Minkyu menyakiti kekasihnya.

"Apa aku perlu dateng ke ayahmu dan lamar kamu buat yakinin kalo aku setulus itu, njin? Aku gak akan tinggalin kamu, sampai kapanpun. Cuma kamu satu-satunya buatku."

Wonjin tersenyum kecil. "Kalo bohong aku potong aset masa depan kamu!"

Dan saat itu juga Wonjin menyesali ucapannya karena Minkyu malah menatapnya jahil. "Emangnya kamu berani pegang? Kayaknya liat aja bikin kamu sesak nafas."

Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang