Dibalik Jendela

755 114 29
                                    

"Kyu, bonekanya lucu."

Minkyu menoleh ke arah Wonjin, ia sama sekali tidak mengerti kemana arah pembicaraan kekasihnya. Boneka? Boneka apa? Kenapa tiba-tiba Wonjin membicarakan boneka?

"Boneka?"

Wonjin tersenyum, lalu ia menyerahkan ponsel Minkyu, memperlihatkan wallpaper yang dipakainya; sebuah boneka penyu milik adik Hyungjun yang dulu ia potret diam-diam. "Bonekanya lucu, punya siapa?"

Minkyu mengambil ponselnya dari tangan Wonjin. "Ini boneka punya kak Yoojung, dia juga yang iseng ganti wallpaper ponselku."

Wonjin mengangguk, ia memperhatikan Minkyu yang terlihat mengeluarkan sesuatu dari tasnya. "Ini bahan materi yang tadi dibagiin dr. Sejeong, aku juga udah tandain beberapa yang penting, kamu tinggal pelajari aja."

"Makasih, Kyu."

Well, malam ini Minkyu memang sengaja berkunjung ke rumah Wonjin untuk memberikan catatannya karena hari ini Wonjin melewatkan kuliahnya, dan ia tidak ingin pacarnya ketinggalan materi perkuliahan.

"Sekarang keadaan kamu gimana? Masih pusing?"

Wonjin mengangguk, ia mengerucutkan bibirnya gemas. "Gak pusing, tapi masih lemes, Kyu."

"Kalo masih lemes, besok jangan kuliah. Kamu istirahat sampai bener-bener sembuh, jangan maksain sesuatu yang bikin kamu tambah sakit." ujar Minkyu sembari mengelus puncak kepala Wonjin.

Pemuda Ham tersebut memejamkan matanya, menikmati elusan Minkyu yang begitu lembut menyapanya. Hatinya sontak menghangat, perhatian sederhana Minkyu benar-benar membuatnya bahagia.

"Kyu, kamu jangan terlalu baik."

Elusan Minkyu terhenti, matanya berpandangan lurus dengan mata Wonjin. "Maksud kamu?"

Wonjin tersenyum simpul, ia meraih tangan Minkyu kemudian menggenggamnya. "Perhatianmu, Kyu. Jangan bikin aku gak bisa lepas dari kamu."

Ekspresi Minkyu kian tak terbaca, namun Wonjin cukup menyadari bahwa Minkyu tidak menyukai apa yang ia ucapkan. "Kita gak pernah tau apa yang terjadi di masa depan, Kyu. Bisa saja suatu hari, hubungan indah kita harus berakhir, dan aku gak mau ngerasain sakit yang berlebihan, aku--"

Wonjin tidak bisa menyelesaikan ucapannya karena Minkyu menarik pinggangnya, lalu membungkam mulutnya dengan sebuah ciuman.

Ia mengerjap pelan kemudian memejamkan mata ketika Minkyu mulai memagut bibirnya. Tangannya meremat pakaian Minkyu saat tangan kekasihnya mulai mengelus punggungnya dengan lembut. Ugh, semua sentuhan Minkyu selalu berhasil membuat Wonjin mabuk.

Setelah beberapa menit saling bercumbu, Minkyu melepaskan ciumannya. Matanya menangkap Wonjin; wajahnya merona hebat. "Sampai kapanpun, hubungan kita gak akan berakhir Ham Wonjin!"

Wonjin menatap kilatan mata Minkyu dipenuhi amarah. Ia mendadak merasa takut.

"Aku cuma mikirin situasi terburuk dalam hubungan kita, Kyu." lirih Wonjin, nafasnya masih belum beraturan.

"Bahkan disituasi terburuk pun, aku gak akan lepasin kamu. Aku cinta sama kamu, dan kamu cukup percaya sama aku. Kamu paham?"

Wonjin menelan ludahnya susah payah, kemudian mengangguk pelan. "Aku selalu percaya sama kamu, Kim Minkyu."

Meskipun kenyataanya kepercayaanku mulai memudar; batin Wonjin.

..................❄❄

"Heh, cungkring!"

Jungmo baru saja turun dari taksi, ketika Minkyu keluar dari gerbang rumah Wonjin. Yeah, Jungmo baru saja pulang dari akademi lesnya, dan melihat sosok Minkyu membuat rasa lelahnya semakin menjadi-jadi.

Four Seasons - Winter ( Minkyu X Wonjin) Where stories live. Discover now