46. tak ada pertemanan yang tulus

1.5K 414 157
                                    

Setelah berbincang hangat nan singkat dengan Eunsang, Junho bulat keputusan untuk pulang ke kampung halamannya yang cukup jauh dari kampus. Dia anak rantau yang sungguhan merantau.

[perumpamaan: mereka ngampus di bandung. yuvin dari bandung desa. junho dari semarang. eunsang warga lokal. yohan dari jakarta nyerempet tangerang. seungyoun dari malang]

Junho pulang kampung keesokan paginya. Berbekal uang akhir bulan yang menipis dan keyakinan dari Eunsang, ia akhirnya nekat pulang. Ia butuh ketenangan dari kedua orang tuanya.

Sejak pagi, sebenarnya Junho sedikit ragu untuk pulang. Firasatnya sedikit tidak enak, tapi Eunsang katakan, 'kalau memang gak enak, yaudah gak usah jadi pulang. tapi kakak butuh support dari orang tua.'

Junho mengabaikan firasat buruknya, lalu tidur di dalam bus sejak pagi. Pukul 2 siang, tepat ketika ia membuka matanya, ponselnya bergetar, dan itu adalah panggilan dari Yohan.

Betapa panik dan nelangsanya ia di dalam bus ketika tak dapat jawaban jelas dari Yohan. Hanya suara berisik lalu teriakan-teriakan putus asa dan meminta tolong bersamaan dengan nama Seungyoun dan umpatan anjing.

Seungyoun lagi?!

Tak ada nama lain yang terbesit di benaknya selain Yuvin. Tak diangkatpun, Junho tetap menelepon Yuvin. Berkali-kali, hingga ia kehilangan kesabarannya dan hampir menangis. Ia hampir turun di tengah jalan agar tidak usah jadi pulang. Tapi Yuvin mengangkat teleponnya setelah ratusan kali mencoba.

"YUVIN ANJING! LO KEMANA AJA BANGSAT?!"

Bahkan tak peduli bagaimana seisi bus mengernyit heran padanya.

Junho ingin menangis. Ingin sekali ia kembali. Tapi percuma, bukan? Ia sudah setengah jalan. Bahkan tiga jam lagi ia sampai ke kampung halamannya. Setelah berhasil meminta tolong Yuvin, ia baru teringat satu orang lainnya– Kim Wooseok.

"Wooseok.." lirih Junho ketika Wooseok mengangkat teleponnya.

"Iya?" jawab Wooseok. "Kenapa Jun?"

"Hiks.."

"Heh? Lo nangis??"

"Lo dimana, Seok?"

"Gue di kosan Byungchan, sama Jinhyuk dan Minhee. Kenapa?"

Sial. Pantas saja Yohan masih meminta tolong padanya. Sekencang apapun ia berteriak, Wooseok tak akan bisa menolongnya.

Junho menggigit bibirnya, menahan tangis. Malu juga dia dilihatin banyak penumpang lain.

"Yohan, Seok.."

"He? Gak ada Yohan disini. Yohan di kosannya."

"Iya!" pekik Junho putus asa. "Yohan dalam bahaya, Seok! Please tolongin dia.."

"KENAPA?! YOHAN KENAPA?!"

Junho menggeleng, meski tahu Wooseok tak akan melihatnya. "Gak tau.. tadi di telepon cuma minta tolong sambil sebut nama Seungyoun.."

"Bajingan itu......."

"Lo bisa kan tolongin Yohan..? Gue takut, Seok.."

"Lo dimana Jun?"

"Gue pulang kampung.. udah di jalan dari pagi."

"Sialan." umpat Wooseok. Lalu Junho dapat dengar kalau lelaki itu berbicara pada Jinhyuk dan Byungchan untuk ke kosan Yohan sekarang. "Oke, gue pulang sekarang. Lo hati-hati, jangan khawatir, oke?"

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Where stories live. Discover now