story behind / cho seungyoun - 1

1.3K 318 103
                                    

Cho Seungyoun lahir dengan jiwa yang bebas. Sejak kecil, ia sudah dihujami oleh rasa sayang dan dimanja oleh kedua orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaannya. Klise, memang. Tapi meskipun begitu, sampai duduk di bangku sekolah menengah ataspun, Seungyoun tak pernah mempermasalahkan kesibukan orang tuanya. Toh, orang tuanya masih sangat peduli padanya. Dimanja-manja, disayang-sayang, dan uang yang tak pernah berhenti mengalir padanya.

“Kamu bisa melakukan apapun, Seungyoun. Asal kamu ingin dan niat, kamu pasti bisa. Papa sama Mama akan selalu mendukung keinginan dan apapun yang kamu lakukan."

Seungyoun hidup dengan stigma dan momong orang tuanya yang selalu menganggapnya benar. Apapun yang Seungyoun lakukan selalu benar. Apapun yang Seungyoun lakukan selalu didukung. Seungyoun hidup dengan bebas, pegangan yang selalu benar, dan dukungan orang tua.

Terus begitu, hingga ada salah satu 'teman'nya ada yang melawan. Dan mendadak seluruh teman sekelasnya menyetujui pendapat salah satu temannya yang melawan itu.

Waktu itu, Seungyoun diajak menjual stiker angkatan oleh kakak kelasnya. Seungyoun ya mengiyakan. Bukan karena ia butuh uang, tapi karena ia mau membantu si kakak kelas. Jadi ia menawarkannya pada teman sekelasnya.

"Beli apa, stiker doang ini! Murah lagian."
"Gue jual stiker bukan jual rokok! Kok nolaknya segitunya!"

Daripada menawarkan, Seungyoun lebih kepada memaksa teman-temannya. "Cepetan beli ah!" lalu merogoh saku/dompet temannya.

Sekali lagi, Seungyoun selalu hidup bebas dengan kebenaran dan dukungan. Sehingga, gertakan teman-temannya itu menjadi hal baru yang membuat ia yang awalnya menggertak balik, hingga beringsut karena merasa kalah. Ia terintimidasi, namun masih mencoba melawan.

"Kalian biasanya baik.. Gue kan cuma jualan stiker doang."

"Pertama, cara lo jualan itu salah! Kedua, ya kita temenan sama lo karena lo orang kaya! Kalau lo miskin dengan attitude sampah kayak gitu, kita juga ogah temenan sama lo!"

Berteman karena orang kaya.
Berteman karena orang kaya.
Berteman karena orang kaya.

Itulah kali pertama Seungyoun menangis setelah sekian lama sejak masa kecilnya. Ia merasa sakit hati, bagaimana teman-temannya berteman karena ada embel-embel dia orang kaya.

Seungyoun memang baik hati. Uangnya sering dikeluarkan untuk menraktir teman-temannya. Meminjamkannya pada teman-temannya meski pada akhirnya ia menolak untuk dikembalikan.

Seungyoun memang baik hati. Tapi bersikap jelek karena stigma dari orang tuanya.

"Ma, Seungyoun cuma bantuin kakak kelas jualan stiker.. hiks."
"Iya, Seungyoun. Iya. Kamu gak salah kok. Kamu emang anak mama yang baik. Teman-temanmu aja yang gak tau niat baik kamu. Dunia emang kejam, Youn. Gak ada orang yang bisa kamu percaya sepenuhnya."

Seungyoun selalu benar. Seungyoun selalu didukung. Seungyoun tidak pernah salah.

Omongan mamanya malam itu membuat Seungyoun menekankan pada dirinya sendiri.

Tak ada pertemanan yang tulus.
Tak ada.
TAK ADA.

p.s.

yang benci sama seungyoun, junho, yuvin, yohan, atau karakter lain sampai rlnya karena cerita ini, mending gak usah lagi baca ceritaku.

aku buat cerita ini pure karena aku senangi konsep dan ceritanya, bukan untuk menjatuhkan image per karakter yang ada disini. kalau ada yang sampe benci beneran, aku discontinue aja lah ceritanya.

aku tipe yang nulis gak ada pengampunan. kalau jahat ya jahat, kalau brengsek ya brengsek. cerita yang mudah bikin orang benci sama salah satu karakter. kalau kalian pendendam cuma karena buku, next book aku gausah dibaca ya.

kalo emang ada yang sungguhan benci karakter disini sampe aslinya, keluar kalian semua, buat pengampunan di kolom komentar dan tumbuhin rasa cinta kalian ke karakternya lagi; terserah mau dengan halu, nonton video mereka, atau gimana. kalau udah balik jatuh cinta, kalau udah kesal sampai aslinya, komentar lagi, biar aku up selanjutnya.

makasih atas pengertiannya dan makasih udah baca sampai chapter ini.

tertanda,
thumbeline

nefarious  ☆  yuyo ft. junsang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang