bab 5

54.5K 2.3K 75
                                    

Malam ini Keira kembali di minta untuk memasak oleh Nathan, padahal ini sudah malam harusnya mereka sudah istirahat. Meskipun tidak terlalu malam akan tetapi hari ini Keira merasa sangat lelah sejak pulang dari tempat kerjanya sore tadi. Tapi mau bagaimana lagi Nathan sudah memerintahkan untuk memasak jadi dia harus menuruti perintah, jika ingin tinggal dengan aman di rumah suaminya. Untung saja saat ini Nathan hanya ingin di masakan mie instan dengan dua telur mata sapi setengah matang, jadi Keira tidak perlu khawatir dengan masakannya yang tidak enak nantinya dan untuk telur mata sapi dia sudah biasa membuat itu untuk almarhum kakaknya dulu. Hanya lima belas menit masakan Keira sudah siap dan tak lupa dengan segelas air putih juga secangkir kopi panas untuk Nathan.

Selesai masak dan membersihkan dapur Nathan meminta Keira untuk langsung pergi ke kamarnya, seperti biasa Keira langsung pergi tanpa mengucapkan apapun lagi. Mengingat Nathan yang membencinya, Keira selalu berusaha menjaga sikap dan omongannya di depan lelaki datar itu. Sebenarnya Nathan orang yang asik tapi hanya saat sedang keluarga dan sahabatnya saja tidak saat dengan Keira yang selalu mendapat tatapan yang sangat tajam dan Omongannya yang sangat menyakitkan hati. Sesampainya di dalam kamar Keira membuka buku hariannya dan menuliskan sesuatu di sana.

Dear my heart

Tuhan menciptakan manusia sebagai pelengkap dunia
Tuhan menciptakan wanita dan pria, yang pasti untuk saling berpasangan dan membuat kehidupan lebih indah dan berwarna.
Tapi mengapa tuan malah memberikan aku cobaan yang begitu besar untuk membangun kehidupan yang indah dan berwarna. Aku tak sanggup jika hidupku seperti ini, dan apa Nathan benar-benar jodohku kelak?
Jika bukan mengapa kau mempersatukan kami dengan menghadirkan anak ini dalam kehidupan kami
Tuhan
Tolong kuatkan aku dalam menghadapi cobaan yang kau berikan, aku percaya jika kau memberikan cobaan dengan kemampuan mereka. Dan aku percaya jika kau juga mempercayai ku untuk menyelesaikan cobaan yang begitu berat ini.
Tuhan
Tolong jaga anak ku ini dengan baik sampai dia lahir dan melihat dunia yang begitu indah ini. Dan untuk suamiku tolong buat dia menerima anakku nanti meskipun kelak dia akan membuangku demi wanita lain yang lebih sempurna dari ku.
~•~

Pagi-pagi sekali Keira sudah terbangun dari tidurnya dan langsung memasak sesuai permintaan Nathan semalam. Hanya memasak nasi putih dengan sayur capcay dan lauk ayam kecap manis, mengingat keduanya hanya tinggal berdua jadi Keira tidak perlu masak terlalu banyak. Kebetulan hari ini keira harus berangkat pagi karena jam kuliahnya pindah jam pagi untuk hari ini, jadi dia harus berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu. Untuk berpamitan pada Nathan Keira menaruh memo untuk suaminya dan memberi tahu jika dia sudah berangkat terlebih dahulu.

" Dimana cewek itu, kenapa nggak nongol ?" Gumam Nathan ketika sudah turun ke meja makan

Tanpa mencari Keira, Nathan langsung memakan sarapannya dengan memainkan HP-nya, lalu saat ingin mengambil minum matanya melihat ada kertas kecil di bawah gelasnya. Dengan pelan dia mengambilnya dan membaca isi surat itu. Tidak ada respon apapun dia kembali meletakkan kertas kecil itu dan melanjutkan makan dengan tenang.


***

Di kampus Keira sudah mengikuti pelajaran dengan tenang, hingga selesai saatnya istirahat dan mengisi perut. Untung saja Keira sudah membawa bekal makanan jadi dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli makanan di kantin. Jadi hanya perlu duduk bersama dua temannya yang kini menunggu pesanan mereka datang, Keira terlalu sederhana dalam hidupnya membuat Vika dan Karin senang berteman dengannya. Di antara mereka bertiga Keira lah yang paling muda, mengingat otaknya yang sangat pintar membuat dia loncat kelas beberapa kali dan akhirnya mendapatkan beasiswa di universitas yang bagus. Tapi beasiswa itu harus di cabut lantaran kejadian naas yang dialaminya dua bulan lalu, sebenarnya Keira akan berhenti kuliah jika saja Nathan tidak menikahinya dan mulai menabung untuk hidup bersama calon anaknya nanti. Tapi suaminya mau menikahinya dan membiayai hidupnya selama masih menjadi istri, meskipun tidak semuanya yang di penuhi oleh Nathan tapi Keira bersyukur masih bisa kuliah dan di beri makan secara gratis di rumah itu.

pregnancy that brings suffering (Fizzo)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora