Believe Me, Please [19]

5K 491 187
                                    

[Mr. Kim]

"If the truth was told instead of a lie, then the pain would go away sooner and not hurt as much." -- Unknown

***

Suho menghentikan langkahnya tepat pada meja kerja Irene. Menatap sendu meja dan kursi yang biasanya Irene gunakan. Kosong. Wanita itu benar-benar tidak datang selama tiga hari ini, benar-benar menepati ucapannya. Dan hal itu semakin membuat hati Suho sakit. Ya, tentu saja. Irene adalah pribadi yang tegas. Irene adalah pribadi yang akan menepati seluruh ucapannya, entah itu baik ataupun buruk untuk dirinya sendiri. Dan sekarang Suho benar-benar menyesali seluruh perbuatannya.

Dan kalau boleh jujur, Suho merindukan Irene. Merindukan wanita yang selalu menemaninya selama dua bulan lebih ini.

Pria itu mendekat ke meja Irene, mengambil sebuah buku yang tergeletak di sana. Sepertinya Irene melupakan satu benda itu. Buku yang terlihat seperti agenda kerjanya, mungkin? Tapi kenapa Suho baru melihatnya sekarang?

"Hyeong! "

Suho menoleh, mendapati Chanyeol yang tengah berjalan mendekat ke arahnya dengan membawa segelas minuman, "Kenapa? "

"Kemana Irene? Sudah tiga hari tidak masuk seperti ini. Apa dia resign, hyeong? "

Kening Suho mengerut begitu mendengar panggilan akrab Chanyeol untuk Irene. Alisnya terangkat sembari terus menatap pria yang lebih tinggi darinya itu, "Irene? Sepertinya kau begitu akrab dengannya. "

"Ah, itu. Aku kekasih sahabatnya, jadi kami sudah mengenal cukup lama. "

"Dan kau tahu tentang hubungan kami? " tanya Suho dengan aksen seriusnya

Chanyeol mengangguk kecil. Dengan ragu.

Oke. Sepertinya memang Suho saja yang terlalu bodoh di sini. Bahkan Chanyeol sendiri sudah mengetahui perjodohannya dengan Irene. Yang notabene hanyalah kekasih sahabat wanita itu. Suho terkekeh pelan ketika menyadari betapa bodohnya dia. "Aku boleh meminta bantuanmu? "

"Apa, hyeong? "

"Hubungi kekasihmu itu, tanyakan kabar Irene. Sekarang. " Chanyeol mengerjapkan kedua bola matanya. Suho meminta tolong padanya untuk melakukan hal itu?

"Chanyeol-aa! "

"A- ah.. iya. Nanti akan ku hubungi, hyeong. "

Suho menggeleng cepat, "Ku bilang hubungi sekarang! "

"Bukan aku tidak mau. Tapi sejak tadi pagi aku menghubungi Wendy tapi tidak di angkat sekalipun. Mungkin dia masih tidur atau ada urusan lain, hyeong. " jelas Chanyeol seraya menunjukkan daftar panggilannya pada Suho, "Nanti pasti akan ku hubungi dia. Aku akan memberitahumu. "

"Oke. Kabari aku kalau sudah. "

"Tapi hyeong, kenapa tidak kau saja yang menghubungi Irene? "

Suho mendelik. Lagi-lagi rasa penasaran Chanyeol muncul, dan Suho sangat tidak menyukai hal itu.

"Bukan urusanmu. "

***

"Aku harus bagaimana? "

My Arrogant CEO ✓Where stories live. Discover now