Ch.2

691 42 5
                                    

Vernon berbaring di atas sofa sambil menatap langit-langit. Sunyi, begitulah suasana disana saat ini. Setelah berhasil membangun cafe itu, Vernon memilih untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen yang terletak tidak jauh dari cafenya. Dan saat pulang dari tempat kerja, ia tidak terlalu melakukan banyak hal selain bersantai.

Saat Vernon memejamkan matanya, ia dikejutkan oleh sebuah suara yang berasal dari perutnya. Ia baru ingat, dari siang tadi ia memang belum makan karena terlalu asyik mengobrol dengan Mingyu dan yang lainnya.

Vernon pergi menuju dapur, membuka lemari yang berisikan stok ramyeon instan. Ya, ia menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.

"Ini baru jam 10" gumamnya.

Pada saat menunggu mie nya matang, ia jadi ingat kenangannya bersama Rose dulu. Dimana saat itu mereka selalu bercanda sambil makan bersama. Perlahan, sebuah senyuman kecil terukir di wajahnya.

"Rose ini sudah bertahun-tahun, namun kenapa semua kenangan tentangmu terus saja ada dalam pikiranku?"

Semakin ia berusaha melupakannya, rasanya sangat sulit. Yang ia inginkan saat ini hanyalah Rose yang berada disampingnya. Tapi tak ada gunanya mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

°°°°

Keesokan harinya pada pukul 7 pagi, Vernon harus kembali ke cafe untuk kembali memulai usahanya. Namun ada satu hal yang membuatnya cukup terkejut. Yaitu seorang gadis berponi yang datang padanya kemarin malam.

"Selamat pagi sajang-nim!!" sapanya lengkap dengan senyuman.

"Kau? Sejak kapan kau berada disini?" tanya Vernon.

Gadis itu terlihat sedang mengingat-ingat sesuatu. "Um.. mungkin sekitar pukul 6 pagi" jawabnya.

Vernon mengangkat sebelah alisnya. Mungkin di waktu seperti itu semua orang masih hanyut dalam mimpinya, tapi tidak untuk gadis ini. Daripada menghiraukannya, Vernon lebih memilih untuk membuka pintunya terlebih dahulu dan ia pun pergi meninggalkan gadis itu.

Untungnya, ia memiliki inisiatif untuk membuntuti Vernon menuju ruangannya.

"Katakan, aku bisa bekerja mulai hari ini kan?" ucapnya semangat.

"Sebenarnya, aku tidak ingin mempekerjakan banyak karyawan di tempat ini" jujur Vernon.

"Apa?! Bukankah kau menyuruhku untuk kembali hari ini?! Sejak pagi tadi aku berdiri di luar dan kedinginan! Lalu hanya ini yang kau katakan?!" ucapnya dengan nada yang agak tinggi.

"Ayolah, aku sangat membutuhkan pekerjaan ini" lanjutnya.

Vernon terlihat berpikir sejenak. Mungkin tak ada salahnya jika ia menambah satu karyawan untuk membantu Seungkwan, Seokmin dan Nayoung.

"Apakah kau memiliki pengalaman dalam bekerja? Aku tidak ingin mempekerjakan orang yang tidak berpengalaman"

Gadis itu hanya senyum tak berdosa. Jangankan pengalaman bekerja. Ini baru pertama kali ia mengajukan sebuah lamaran.

"Aku memang tidak punya pengalaman, tapi aku berjanji akan bekerja sebaik mungkin seperti karyawan lainnya!" ucapnya antusias.

"Baiklah kalau begitu, aku akan memberimu kesempatan. Jika kau memiliki kinerja yang bagus hari ini, maka aku akan menerimamu sebagai karyawan. Tapi jika tidak, jangan harap kau bisa bekerja disini" ucap Vernon datar.

Love Exist 2 | [Blackpink x Seventeen] ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora