Ch.23

328 31 2
                                    

Vernon dan yang lainnya tidak sempat banyak mengobrol karena mereka ikut membantu melayani para pelanggan. Terlebih lagi Jun dan Mingyu yang membuat masalah di dapur. Mereka menghabiskan setengah wadah whipped cream dan menggunakannya untuk main-main. Tak apa, Vernon sama sekali tidak mempersalahkan hal itu selama ia bisa melihat senyum yang terpatri di wajah teman temannya.

Sudah tiba tengah malam, saatnya mereka beristirahat. Entah kenapa, rasanya mereka masih merasa nyaman berada disana. Hana juga sudah tertidur pulas di pangkuan sang ibu. Sepertinya anak itu kelelahan karena ikut bermain dengan Jun dan Mingyu tadi. Hana juga terlibat dalam hal ini, karena itulah Vernon tidak bisa marah sepenuhnya.

"Luar biasa" Jun mengusap keringat yang membasahi pelipisnya.

"Bagaimana jika kita mengakhiri ini dengan pesta beer!" Seungcheol mengangkat dua buah botol beer setinggi mungkin. Jika menyangkut hal ini, dialah yang paling semangat.

Tentunya ia mendapat persetujuan dari yang lainnya. Tapi tidak dengan Jennie yang harus mendapatkan pantangan dari Wonwoo. Bukan tanpa alasan, ia hanya tidak mau jika Hana mencium aroma alkohol yang kuat dari Jennie.

"Biarkan aku yang menjaga Hana. Kalian bersenang-senanglah" usul Lisa. Jujur saja ia tidak ingin ikut-ikutan dalam hal ini. Terakhir kali ia mabuk, Rose berhasil menguasai raganya. Tak ada yang bisa menebak hantu jenis apa yang akan masuk jika ia mabuk lagi. "Vernon, bagaimana jika aku membawa Hana ke ruanganmu? Aku akan menjaganya disana".

"Tentu boleh. Suara bising yang akan kami timbulkan mungkin bisa mengganggu tidur nyenyak nya".

Lisa lantas membawa Hana kedalam pangkuannya. Dengan hati-hati ia membawa anak itu menuju ruangan Vernon.

"Ini untuk Vernon!!" teriak Seungcheol sambil mengangkat gelasnya yang ke-9. Sudah mereka duga. Pria itu bisa saja menghabiskan satu botol beer sekaligus.

"Hei Sayang, tolong ambilkan segelas lagi untukku" Mingyu yang sepertinya mulai mabuk pun tidak ingin kalah.

"Kau sudah mabuk, masih mau memaksakan diri?" tanya Yoojung. Bisa dilihat bahwa hanya dirinya, Jennie dan Nayoung yang menghabiskan satu gelas.

Tampaknya Seungcheol dan Mingyu sudah mulai kehilangan kesadaran. Mereka mulai meracau tak jelas, tertawa tanpa alasan bahkan sesekali berteriak.

"Lisa benar-benar berada disana? Dia tidak mau ikut bersenang-senang?" tanya Jun.

"Mungkin. Aku juga tidak ingin memaksanya" jawab Vernon. "Akhir-akhir ini dia mulai bersikap aneh" pria itu kembali mengisi gelasnya.

"Jika dia mulai aneh.. dia pasti mempunyai pria yang lain. Kau harus bisa berpikir kesana" ucap Seungcheol.

"Dasar. Lisa tidak sepertimu! Aku yakin dia adalah gadis yang baik" bela Mingyu.

"Ini masalah lain. Lisa menunjukkan perubahan yang aneh mulai dari segi penampilan dan cara bicara. Lisa pernah bilang padaku bahwa ia tidak menyukai makanan laut. Tapi saat aku mengajaknya makan siang kemarin, ia menghabiskn 4 porsi makanan laut. Bukankah itu aneh?" tanya Vernon.

"Cukup aneh. Aku bukan tipe orang yang suka memaksakan diri untuk menyantap makanan yang tidak aku sukai" ucap Wonwoo. "Tapi jika dari segi penampilan kurasa itu sangat wajar. Mungkin Lisa ingin terliht baik di hadapanmu" timpalnya.

"Tapi Wonwoo.. awalnya aku juga berpikir seperti itu. Tapi semakin hari, perubahan itu berhasil mengingatkanku pada seseorang. Entah ini hanya perasaanku atau bukan, tapi Lisa bertingkah seperti Rose" ucap Vernon.

Jennie lantas membulatkan matanya setelah mendengar kalimat tersebut.

Seungcheol lantas tertawa. "Lalu kau menganggap bahwa arwah Rose merasuki raga Lisa sehingga membuatnya bertingkah demikian? Ayolah, kita berada di zaman modern. Hal seperti itu tidak akan pernah terjadi".

Love Exist 2 | [Blackpink x Seventeen] ENDWhere stories live. Discover now