Part24🐾

32 3 0
                                    

Happy reading!!

"kenapa gak masuk sekolah, terus gak ada kabar lagi."tanya Caramel memecahkan keheningan yang terjadi.

"Udah gue bilang tadi,gue males sekolah."jawabnya kemudian membalikkan badannya,dan mengarahkan pandangannya kearah taman dekat kamar Alvin.

"Tapi kenapa kok gue ngirim pesan,kok gak pernah dibales.lo marah ya sama gue,setelah kejadian tempo lalu."tanya Calista hati-hati, mencoba untuk tidak membuat Alvin marah,seperti Minggu lalu akibat pertanyaannya.

"Gak,gue gak marah sama Lo.Tapi gue butuh sendiri buat nenangin hati gue."jawab Alvin yang masih pandangannya tak lepas dari taman, taman itu yang menyimpan banyak kenangan bagi Alvin dimana keluarganya berkumpul bersama menikmati waktu untuk .

"Lo bisa kok menumpahkan seluruh beban Lo ke gue,tapi kalau mau,gue gak maksa."saran Caramel yang mencoba membuat Alvin berbagi masalah ke Caramel.

"Gue bingung mau cerita dari mana."jawab Alvin.

"Sini duduk dulu,Lo bisa ceritain pelan-pelan mungkin gue bisa bantu."ajak Caramel duduk di kursi yang ada di balkon.
"Lo bisa cerita."

"Gue bingung cal,orang tua gue beberapa hari ini ribut terus hampir setiap malam berantem,dan adik gue yang mendengar itu semua rasanya gue kasihan melihat dia masih kecil sudah menderita akibat orang tuanya,akhirnya nyokab gue minta cerai karena alasan bokap gue selingkuh dengan sekretarisnya.Dari situ hidup gue dan adik gue hancur, terutama adik gue dimana sekarang dia sangat membutuhkan kasih sayang orang tuannya justru harus direnggut begitu saja."cerita Alvin apa yang dipikirkannya beberapa hari ini,ditambah dengan nasib adiknya yang masih kecil dan membutuhkan kedua orang tuanya.

"Terus sekarang dimana orang tua Lo?."tanya Caramel.

"Mereka meninggalkan kita berdua dirumah ini sendirian,dan memilih untuk tinggal di tempatnya masing- masing.Gue kasihan ke adik gue, kenapa mereka tidak membawa adik gue juga biar disana mendapatkan kasih sayang orang tuannya."lanjut Alvin.

Setelah menumpahkan apa yang menjadi bebannya,Alvin menangis apa yang menimpanya saat ini,dan dampak dari perbuatan orang tuannya terimbas ke dia dan adiknya.

Caramel yang melihat Alvin menangis merasa kasihan apalagi alvin yang masih sekolah harus merawat adiknya yang masih kecil,walaupun papanya memberikan uang setiap hari tapi itu bukan yang diinginkannya,yang dibutuhkan orang tuanya kembali seperti dulu.Kenapa takdir begitu kejam membuat Alvin dan adiknya harus menerima ini semua.Kemudia Caramel membawa Alvin ke pundaknya untuk memberikan tempat menumpahkan kesedihannya.

"Ssttt....tenang gue sama yang lainnya selalu ada buat Lo,bila butuh apa-apa jangan takut dan sungkan,karena kita semua menyayangi Lo dan adik Lo." Caramel mencoba menenangkan Alvin yang masih menangis di pundaknya,membuat baju Caramel basah.

Setelah cukup dan merasa baikkan Alvin menghapus air matanya dan bangun dari pundak Caramel.

"Sorry Mel,baju Lo jadi basa dan Lo pasti ilfil lihat gue nangis kayak gini."Alvin

"Gak papa kok,dengan Lo nangis kayak gini gue makhlumin,pasti berat buat Lo laluin ini semua,tapi Lo tetep kuat dan tegar melewati cobaan ini.Apalgi Lo punya adik yang harus Lo jaga."Calista mencoba memberikan semangat buat Alvin.

"Thanks Mel,dan sorry atas perlakuan gue tempo hari."

"Sama-sama,gue makhlumin itu semua."

Alvin bersyukur bisa dipertemukan dengan wanita sebaik dan setulus Caramel,mungkin diluar sana Alvin bergonta ganti pasangan,tapi tak ada satupun cewek yang pernah dikencani memiliki sifat seperti Caramel,karena mereka semua hanya mengincar harta Alvin saja.

Tak lama kemudian seorang anak kecil menghampiri kamar Alvin dan langsung memeluk Alvin yang masih memakai seragamnya.

Calista yang melihat itu,berfikir mungkin itu adik yang dimaksud Alvin barusan.Dilihat-lihat momen dimana Alvin memeluk adiknya yang begitu disayangi membuat hati Calista merasa sedih dan menitihkan air matanya.

"Kak,kakak itu siapa kok nangis." tanya adik Alvin."kakak cantik kenapa nangis?"Caramel merasa gemas dengan tingkah adik Alvin.

"Hiks...kakak ga-gak nangis kok." jawab Caramel sambil menghapus air matanya.
"Nama kamu siapa?"tanya Caramel.

"Namaku Sisil,nama kakak siapa?" tanyanya balik.

"Nama kakak Caramel."

"Kak Alvin,kak Caramel pacarnya kakak ya?"tanya Sisil dengan polosnya.

"Kak Caramel cuma teman kakak kok."balas Alvin.

Caramel yang mendengar pernyataan Alvin merasa sakit dihatinya,kenapa hati gue sakit.

"Ohh...kakak setiap hari datang kerumah ya biar Sisil ya?biar Sisil ada teman buat main,Sisil sedih gak ada teman buat diajak main"raut wajah Sisil berubah senduh,Caramel yang melihat perubahan raut wajah Sisil menjadi kasihan.

"Kamu lucu sekali sih,gemes deh jadinya(sambil mencubit kedua pipi Sisil),kakak pasti sering-sering kesini  buat main sama Sisil,makannya jangan gitu dong,harus senyum biar tambah cantik."balas Caramel.
Sisil yang awalnya sedih,langsung berubah menjadi senang akhirnya ada yang bisa diajak bermain.

"Kenapa harus kak Caramel,Sisil kan bisa main sama kakak."Alvin merasa gak enak dengan permintaan Sisil ke Caramel.

"Gak papa kali,nanti kalau gue gak ada kegiatan gue bisa main sama Sisil."jawab Caramel.

"Yey....akhirnya Sisil punya teman." girangnya.

"Thanks ya Mel sekali lagi."ucap Alvin tulus.

"Gak masalah."

"Yaudah ayo kita turun,kasihan teman-teman yang lain pasti nungguin."ajak Caramel.





















---------------TBC---------------

Hai!!....gimana ceritanya...jangan lupa divote and comment ya...😉😁





BEST & BOY friend (COMPLETED)Where stories live. Discover now