24. toko make up

5.1K 180 9
                                    

Saat acara pemakaman ibunya Amber, Gavin tidak datang hanya teman-temannya yang datang. Bella yang awalnya ingin hadir pun dilarang keras oleh Gavin, katanya dia mengkhawatirkan Bella jika datang kesana.

"Gavin,"

"Apa?" Gavin melirik Bella sebentar.

"Jalan-jalan yuk." rengek Bella.

"Kemana?"

Bella berpikir sebentar, "luar negri." katanya semangat.

Gavin menghela napasnya kasar. "Gak bisa minggu ini Bell, lagi pula nanti aja tunggu aku libur sekolah." ujar Gavin sambil mengelus surai Bella.

"Ish. Dia yang janji juga. Tapi sekarang ingkar." Bella beranjak dari dudukya dan pergi ke arah balkon.

Suana sore membuat hembusan angin yang lembut, bahkan daun yang bergesekan juga seperti alunan musik. Bella memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di bawah sana.

"Bell?" panggilan itu tak digubris oleh Bella. "Emang ke luar negri nya kemana?" tanya Gavin.

"Swiss." jawab Bella yang awalnya sesaat diam.

Gavin melotot. "Mau ngapain Bell ke sana? Emang ada apa?"

"Ya mana gue tau ada apa si sana. Kesana aja belum." jawab Bella ketus.

Gavin terkekeh, "emang gak ada negara yang lain apa? Ada banyak loh."

Bella menatap Gavin intens. "Suka-suka gue lah."

"Mau kapan?" tanya Gavin seraya merangkul pundak Bella.

Senyum terukir diwajah Bella, gadis itu mendongak menatap Gavin. "Eum, lusa gimana?"

"Lusa ya? Kaya nya gak bisa, palingan minggu depan. Minggu ini aku sibuk Bell," jawab Gavin.

"Sibuk ngapain sih? Palingan sibuk sama mantan." kata Bella ketus.

Gavin menghela napasnya. "Jangan mancing Bell, aku gak mau ribut." kata Gavin lalu melenggang pergi.

Tetap saja sifat Gavin sulit untuk dirubah, semua nya selalu kehendak dia. Kalian ingat? Gavin pernah menjanjikan sesuatu pada Bella dan kenapa saat Bella menagih Gavin tidak memberi?

"Halo? Kenapa Bell?"

"Bell mau ke rumah Mama hari ini,"

"Emang kenapa? Sama Gavin?"

"Nggak Ma, Gavin sibuk. Bell gak ada temen ngobrol."

"Yaudah, di jemput sopir ya."

"Gak usah Bell mau naik taksi aja,"

"Yakin?"

"Iya,"

"Yaudah hati-hati."

Bella menghela napasnya, gadis itu buru-buru mengambil tas nya dan melanggang pergi. Saat hendak keluar apartement Bella tak melihat Gavin, seperti nya pria itu sudah pergi lebih dulu.

Langit sore mulai gelap sepertinya akan turun hujan. Angin nya juga cukup kencang, menjatuhkan dedaunan yang rapuh.

Saat sudah sampai di rumah ibunya, Bella langsung menemuinya.

"Memang Gavin sibuk apa?" Bella menoleh.

Gadis itu menggeleng pelan, "gak tau."

"Masa gak tau, kamu kan istrinya. Harusnya kamu tau," Zeline duduk dihadapan Bella. Saat ini mereka sedang duduk di ruang makan.

Married In Seventeen [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang