2

261K 3.5K 8
                                    

  Baru saja Lucas menghisap setengah dari rokoknya, ada suara yang sangat menganggu di telinganya. Awalnya Lucas membiarkannya hingga rokoknya habis, tapi suara itu semakin sering terdengar hingga membuat Lucas mencari keberadaan suara itu berasal.

  "Stop..." ujar seorang wanita

  "Sssttt..." suara pria terdengar

  Sembari menghisap rokoknya, Lucas berjalan menelusuri atap kantor. Saat ke belakang, Lucas melihat ada seorang pria yang sibuk menciumi wanitanya. Sedangkan wanita itu tampak tidak nyaman dengan perlakuan pria tersebut. Lucas melihatnya lalu mendekat secara perlahan lahan.

  ''Ehm." Lucas sengaja membuat suaranya lebih besar dan bulat

  Kedua karyawannya tersebut sontak terkejut dan terdiam mati kutu. Lucas mengetahui pria ini, dia berada di bagian laporan keuangan sedangkan yang wanita Lucas baru pertama kali melihatnya. Mereka berdua menundukan kepalanya dihadapan Lucas dan tidak berniat menenggakan wajahnya.

  "Maaf pak, saya akan kembali bekerja." ujar pria tersebut padanya

  Pria itu pergi menuju pintu untuk berjalan ke arah lift. Lucas memperhatikan wanita ini yang tampak sedari tadi terdiam. Hingga rokok Lucas habispun wanita itu tetap terdiam. Ia heran kenapa wanita ini tidak pergi mengikuti pria tadi menuju lift.

  "Te.. Te.. Terimakasih pak, saya akan bekerja kembali"

  "Eh?"

  Belum sempat menjawab, wanita itu sudah berlari begitu kencang keluar melewati pintu menuju lift. Setelah sepi, Lucas hanya tertawa melihat adegan tadi sekaligus bingung. Kenapa wanita tadi malah mengucapkan terima kasih padanya. Ternyata masih ada orang yang berani melakukan perilaku tersebut di umum. Kemudian Lucas terdiam sejenak untuk memikirkan siapa wanita tadi, ini pertama kalinya ia melihatnya. Lucas yakin ia karyawan disini karena menggunakan kartu nama khusus karyawan disini tapi ia tidak tahu siapia wanita tadi.

  Karena penasaran Lucas akhirnya turun menuju ruangan miliknya. Ia bisa saja menanyakannya pada Fani, tapi ia sendiri malu untuk menanyakan. Fani adalah sekertarisnya, rasanya aneh membicara seorang wanita padanya. Setelah sampai di meja miliknya, Fani datang dengan segudang pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Lucas. Belum lagi pembahasan meeting tadi yang mengharuskan Lucas membuat ide baru yang lebih kekinian untuk perusahaannya yang baru.

  "Ini sudah semua?" tanya Lucas

  "Sebagian sudah sama saya, sekarang tinggal yang pentingnya sama bapak"

  "Ohh baiklah"

  "Saya akan ke kantin dulu pak untuk makan siang, mungkin bapak mau saya ambilkan sesuatu?" tanya Fani

  "Tidak usah nanti saja"

  "Ohh iya pak, pengganti Rafa sudah mulai bekerja 3 hari yang lalu" ujar Fani

  "Ohh.. Terima kasih sudah membantuku untuk mencari penggantinya. Aku terlalu sibuk bekerja jadi maaf juga aku tidak ikut mencarinya" ujar Lucas

  "Tidak apa pak, kalau begitu saya akan segera pergi ke kantin"

  Fani meninggalkan Lucas di mejanya dengan semua pekerjaanya. Lucas harus mempersiapkan matang matang untuk perusahannya yang baru. Karena ia menjadi penaggung jawab atas semuanya dan ia juga tidak mau ada satu titik kesalahan apapun. Bekerja di atas meja membuatnya lelah, Lucas akan pergi ke bawah untuk membeli sebuah makanan.

  Berjalan menuju lift, untuk pergi ke tempat berbagai makanan dijual. Saat pintu lift terbuka, Lucas melihat Dani dan juga Ardi sedang berbicara. Mereka terkejut tiba tiba saja Lucas keluar dari dalam lift. Ardi tampak menundukan kepalanya sedangkan Dani menyapa dirinya.

  "Pak!" sapa Dani

  Ardi meninggalkan mereka berdua menuju lift satunya. Lucas yang melihat itu biasa saja dan berjalan untuk menemui Dani.

  "Ehh pak tumben sekali, sayangnya si Ardi malah kabur aneh sekali" ujar Dani

  "Mungkin karena tadi kami bertemu di atap" ucap Lucas mengingat kejadian sebelumnya

  "Hah?"

  "Udah, Dan antar saya ke kantin. Nanti kita beli makanan disana"

  "Boleh ayo pak, nanti saya jagain dari bahaya yang datang"

  Lucas tertawa melihat tingkah Dani, ia selalu terhibur saat melihat Dani dengan segudang tingkah lakunya yang random. Itu sebabnya Lucas selalu senang saat berada di dekat Dani. Terkadang Lucas sedih karena Dani hanya bisa menjadi OB, Lucas juga menawarinya posisi tapi Dani sendiri yang menolak karena kemampuan dirinya bukan disana. Tapi lowongan ini tetap terbuka lebar untuk Dani.

  Saat sampai di kantin, banyak sekali karyawan disana. Mereka juga terkejut dengan kehadiran Lucas disini. Mereka memberikan senyuman dan ucapan selamat pagi pada Lucas. Tidak menjadi pribadi yang sombong, Lucas juga membalas sapaan dari karyawannya tersebut. Dani membawa Lucas ke meja yang kebetulan kosong.

  "Nih pak duduk disini, saya bersihin nih pak tuh udah kinclong" ujar Dani

  "Ahh dasar si Dani"

  Lucas duduk ssembari melihat menu di kantin, sepertinya disini ada menu baru yang bisa Lucas coba. Karena jarang ke kantin, Lucas hampir lupa dengan suasana disini. Baru tadi pagi Lucas kesini dan waktu makan siang. Biasanya ia selalu meminta bantuan untuk diambilkan.

  "Saya pesen kopi ajadeh pak"  ujar Dani

  "Ehh apa jangan jangan Dan, pesen makanan sana. Biar saya nanti yang bayar"

  "Jangan ah pak, ngerepotin pak"

  "Udah cepet sana nih sekalian pesenin punya saya"

  Karena diperbolehkan, Dani segera membawa pesanan Lucas dan pesanan dirinya agar segera dibuat.

DIRTY TALKWhere stories live. Discover now