10

94.4K 1.6K 8
                                    

  Semua para petinggi perusahaan berkumpul di ruangan meeting kantor Lucas. Mereka semua duduk manis Lucas dan Fani duduk bersampingan. Mereka menunggu pembukaan perusahaan baru, jam ini menit ini detik ini perusahaan terbuka. Perusaha di bidang mobil ini berada di Jerman, Lucas dan yang lain memantau disini dan sebagian lagi di Jerman. Mobil yang sudah di promosikan besar besaran hingga ke mancan negara telah merogoh biaya yang besar. Sekarang peresmian perusahaan baru beserta mobil yang mereka tawarkan akan segera dikirim. Sekarang Lucas dan yang lain sedang memantau persenan atau statistik tentang keinginan masyarakat tentang mobil ini. Awalnya hanya 10% naik secara perlahan lahan menuju 20%. Lucas disini paling tegang ia tidak bisa membayangkan jika perusahaan ini tidak bisa mencapai angka 50%.

  Lucas tidak beranjak dari tempat duduknya melihat ke arah layar yang berisi penjualan mobil dalam waktu sejam. Melipatkan tangannya berharap semakin meningkat atas kerja kerasnya selama ini, yang tadinya 20% tiba tiba menjadi 30% semua orang sedikit bersorak berteriak ternyata sudah hampir 50%. Walau itu sudah lumayan cukup, tapi Lucas tetap menginginkan angka diatas 45%. Sudah hampir satu jam Lucas beradda di dalam ruangan memantau perkembangannya. Semua orang sibuk menghabiskan makanannya, dan tibalah saatnya angka yang tadi 30% menjadi 52%. Semua orang di dalam ruangan bersorak kegirangan, Lucas diberikan selamat hingga mendorongnya hingga hampir terjatuh. Lucas sendiri merasakan keberhasilannya untuk mendapatkan angka 52%, semua orang disana begitu berbahagia hingga bangga.

  Keberhasilan itu langsung diumumkan oleh Zak kepada karyawan lain. Semua karyawan di kantor juga bahagia atas keberhasilan Lucas. Terlebih lagi mereka menunggu liburan yang di janjikan oleh Lucas. Hingga waktu malam, Lucas masih berbicara dengan kerabatnya yang lain. Fani juga setia menunggu hingga Lucas selesai, setelah jam 9 malan semua orang keluar untuk kembali ke rumahnya. Tapi tidak dengan Lucas dan Fani, mereka membicarakan sesuatu yang begitu penting.

  "Kira kira dimana Fan?" tanya Lucas

  "Saya lebih senang tidak di daerah sini, misalnya keluar kota"

  "Kalau begitu saya bawa saja semuanya ke Jerman?" ujar Lucas

  "Ehh jangan pak, biaya mahal. Menurut saya masih di negara ini tapi tidak dekat sini"

  "Kalau begitu hubungi Ansel, booking satu hotel."

  "Siap pak."

  "Tunggu apa itu cukup jika saya hanya memberikan liburan ke pantai saja?" tanya Lucas

  "Cukup pak"

  "Berjalan jalan juga melihat binatang mungkin pak"

  "Nanti saya pikirkan, saya akan pulang dulu, hari ini membuatku begitu lelah"

  "Baik pak, selamat atas keberhasilanmu"

  "Terimakasih Fan"

  Lucas mengambil jas miliknya turun menggunakan lift. Akhirnya Lucas bisa tidur dengan tenang tanpa memikirkan masalah perusahaannya yang baru. Keberhasilannya tidak akan dirayakan sendirian, Lucas mempersiapkan satu hotel di Bali sebagai tanda terima kasih Lucas pada karyawannya yang telah bekerja keras. Diperjalanan menuju rumah tiba tiba hujan cukup lebat. Lucas tidak sengaja melihat seorang mambawa bunga mawar, itu membuat Lucas teringat Luna. Mobilnya sedikit oleng di jalanan bahkan Lucas harus memberhentikan mobilnya terlebih dahulu di pinggir jalan. Membuka kaca mobilnya mengeluarkan kepalanya agar terbasahi oleh air hujan. Rambutnya yang semula rapih berubah menjadi tidka teratur. Selama dua bulan terakhir Lucas belum sempat merapihkan rambutnya karena sibuk.

  Sesampainya di rumah, Lucas segera mandi, tapi sayang flu itu cepat datang. Ia bersin cukup banyak dalam beberapa menit, rasa dingin ini begitu membuat Lucas seperti es. Keluarnya dari dalam kamar mandi, ia berjalan menuju dapur untuk membuat minuman hangat. Tapi sayang tidak ada, kalau orderpun pasti akan di tolak karena hujan badai. Terpaksa Lucas harus pergi sendiri untuk membelinya, Lucas mengambil jaket berwarna hitam miliknya, memakai calana warna hitam yang panjang tidak lupa topi untuk menutup kepalanya. Lucas terlihat seperti atlit angkat beban, tubuhnya yang besar membuatnya seperti atlit angkat beban.

  Menyetir mobilnya dikeadaan hujan menuju caffe yang menjual minuman hangat. Sesampainya disana Lucas juga harus berjalan dari parkiran menuju ke dalam. Sedikit basah tapi ia tidka peduli karena nanti di dalam juga ia akan hangat. Lucas segera mengantri, untungnya hanya ada satu orang yang mengantri disana. Wanita yang berada di depannya sudah selesai memesan, saat berbalik wanita itu menabrak Lucas. Wanita itu terjatuh ke bawah karena Lucas tetap kokoh berdiri bahkan tidak berpindah saat wanita itu menabraknya. Sebagai lelaki Lucas mengulurkan tanganya untuk membantu wanita tersebut.

  "Kau baik baik saja?" tanya Lucas

  "Pak Lucas???" ucap wanita tersebut

  "Jessy??"

-
-
Jangan lewatkan untuk baca
LIFE WITHOUT SEX

DIRTY TALKWhere stories live. Discover now