9. PERGI DARI HIDUP GUE ! (Revisi)

765 22 1
                                    

Jangan lupa vote sama komennya, karena berarti banget buat author ❤

-oOo-

Sudah seminggu semenjak kejadian Dania yang mencampuri urusan Zafran, selama itu juga mereka tak saling bicara. Bukannya mereka berdua tak mau bicara, tapi hanya Zafran yang tak mau berbicara.
Dania sudah berkali-kali mencoba untuk meminta maaf tapi Zafran mengabaikannya. Rasanya Dania sudah melakukan kesalahan yang sangat besar sampai Zafran tak mau memaafkannya. Apakah Dania se-salah itu ?

-oOo-

Pagi ini kelas Zafran sedang mengadakan konser dadakan, dikarenakan guru-guru tiba-tiba mengadakan rapat dadakan. Biang ricuh kali ini siapa lagi kalau bukan Reynand dan Zeno, dua biang onar itu selalu seperti itu tiap kali ada jam kosong.

Seperti saat ini mereka bedua bersama teman kelasnya yang lain sedang berada di depan kelas tengah bergoyang entah apa yang merasuki mu.

“Entah apa yang merasuki mu, hingga kau tega mengkhianati ku, yang tulus mencintaimu” nyanyi teman-teman Zafran.

“Tareeekkk mang….” Ucap Zeno

“Aseeekkk…” tambah Reynand.

“Salah apa diriku padamu… hingga kau tega menyakiti aku, kau sia-siakan cintaku…”

Emang kalo udah kayak gini temen-temen Zafran gak ada yang bener. Sementara Zafran, Kenan, dan Aldy tak berniat bergabung dengan dua spesies tak berguna itu.

Zafran memutuskan untuk ke kantin saja daripada matanya digunakan untuk melihat hal yang tak berfaedah sama sekali di kelasnya, perutnya juga sudah minta diisi karena tadi pagi ia tidak sarapan.

Namun di tengah jalan ia berpapasan dengan Dania, Zafran seperti biasanya “mengabaikan” Dania. Padahal tadi ia sempat melihat mata Dania yang menyiratkan entahlah, seperti penyesalan dan kesedihan. Ia bisa saja tak mengabaikan Dania tapi egonya terlalu besar, jadi Zafran melewati Dania begitu saja.

“Kak Zafran” panggil Dania, Zafran tetap  berjalan meskipun dia mendengar Dania memanggilnya.

“Mau kakak itu apa?!” Zafran yang mendengar teriakan Dania pun menghentikan langkahnya.

Dania menyusulnya, dan berdiri tepat di depannya. “Mau kakak itu apa?” ucap Dania dengan suara yang lirih. Kentara sekali di matanya bahwa dia sudah lelah dengan semua keadaan ini.Sementara Zafran hanya diam membisu, dia seperti tak berminat untuk menjawab pertanyaan Dania.

“Aku chat, nggak kakak bales. Aku telfon, tapi nggak diangkat. Aku mau ketemu sama kakak, tapi kakak malah ngehindar. Aku capek kak capek ?!”

“Aku udah berusaha minta maaf kak… tapi kakak sama sekali nggak peduliin usaha aku. Apa aku se-salah itu sampek kakak nggak mau maafin aku?” nafas gadis itu sudah memburu, namun Dania berusaha mengontrol emosinya.

Dania menghembuskan nafasnya perlahan “Sekarang kakak maunya apa?” tanya Dania dengan pasrah. Usahanya selama ini rasanya semuanya sia-sia.

“Pergi dari hidup gue, gak usah campurin urusan gue lagi. Anggap aja kita nggak pernah kenal” kata Zafran dingin dan datar, sementara Dania yang mendengarnya langsung terlonjak kaget.

“A..a..apa kak?” Dania masih tidak percaya,

“Gue mau lo pergi dari hidup gue, kurang jelas” ucap Zafran sarkas.

Dania masih menetralkan keterkejutannya dia mencoba untuk tidak menangis sekarang, meninggalkan Zafran rasanya dadanya seperti dipukul palu godam besar.

BR(OK)EN HEART [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang