12. MENYESAL? (Revisi)

694 22 1
                                    

Jangan lupa vote sama komennya ya, karena itu berarti banget buat author ❤

-oOo-

Jangan kalian kira hidup Zafran tenang-tenang saja tanpa Dania, dia juga sama kacaunya. Bahkan bisa dibilang Zafran lebih kacau dibandingkan dengan Dania.

Semua sahabatnya sudah menyerah untuk menasehati Zafran yang selalu mementingkan egonya dibandingkan hatinya. Entahlah kapan dia sadar kalau semua ini salah.

Akhir-akhir ini Zafran lebih sering marah dan melamun, bahkan kemarin dia sampai ditegur oleh gurunya sebanyak 3x. Memang raganya ada di sini tapi pikirannya entahlah, aku tak yakin kalau nyawanya ada disini.

Di hari yang sama

“Lo sadar nggak sih Zaf, lo sekarang berubah banget” tanya Zeno, mereka berlima sedang di kantin.

“Iya, lo sekarang lebih sering ngelamun. Nilai lo juga turun akhir-akhir ini” tambah Reynand

Zafran masih tetap dalam posisinya diam tanpa mau mengatakan apapun.

“Kalo lo ngerasa Dania itu penting buat lo, ya perjuangin dia. Singkirin ego lo sebentar aja. Lo sekarang emang nggak seperti Zafran yang gue kenal” ujar Aldy.

“Gue udah berusaha nyingkirin ego gue, tapi gimana caranya buat dia balik ke hidup gue lagi ? kayaknya gue udah keterlaluan banget sama dia” pasrah Zafran

“Gak ada kata terlambat sob, lo sedih boleh. Tapi jangan kelamaan mikir, nanti keburu diembat orang. Kita nggak bisa kasih tau gimana caranya, lo punya cara sendiri buat nyelesein masalah lo. Buat dia balik ke hidup lo lagi.” Nasehat Kenan dengan senyum lebarnya.

Zafran segera bangkit dari duduknya, dia akan menemui Dania untuk meminta maaf. Biarlah nanti apapun yang terjadi Zafran akan menerimanya, setidaknya dia sudah berusaha kan.

Namun saat dia berjalan di pinggir lapangan, dia melihat di rooftop ada dua orang tengah berbincang-bincang. Dia tau jelas salah seorang itu adalah Dania, gadis yang cukup membuat Zafran uring-uringan. Dan dia sedang bersama Na Jaemin, berdua.

Dalam pikiran Zafran, apa yang sedang mereka bicarakan? Mereka tampak senang? Apa Dania secepat itu melupakanku? Dia terlihat baik-baik saja tanpaku? Mengapa rasanya aku tak suka melihat pemandangan itu? Apa aku mulai menyukai Dania?

Ah tidak tidak, tidak mungkin itu. “Di sini posisi lo yang salah Zaf, kalo lo mau dia balik perjuangin lah.” Sekali lagi Zafran meyakinkan dirinya, namun untuk saat ini Zafran akan mengurungkan niatnya untuk menemui Dania. Mungkin nanti ketika pulang sekolah saja.

-oOo-

Pulang sekolah, Zafran melihat Dania yang tengah berjalan di koridor. Dia hendak menyusulnya tapi kurang sedikit saja dia kalah cepat dengan Elang. “Bangsat…” makinya dengan suara pelan.

Dia langsung memutar arah, tidak mungkin dia berbicara dengan Dania sekarang. Yang ada dia baku hantam sama Elang, karena emosinya sedang tidak stabil.

Zafran memutuskan untuk ke taman belakang sekolah, untuk melampiaskan semua kekesalannya.

Dia memukul pohon dihadapannya dengan penuh amarah, pohon itu bagaikan samsak untuknya. “Bangsat bangsat bangsat….”

Setelah emosinya sudah mereda dia bertekad pada dirinya sendiri “Gue gak boleh telat sama dua orang itu, Dania harus balik ke hidup gue. Kenapa gue harus sadar sekarang kalo dia penting buat gue. Goblok banget lo Zaf.”

-oOo-

See u soon in next chapter

Byebye...
Kay:)

22-04-2020

BR(OK)EN HEART [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora