Pulang Bareng Geri

1.9K 111 5
                                    

Haiii welcome back maap baru update lagi,hehe.



Kegiatan LDKS sudah memasuki tahap akhir kegiatan, setelah rangkaian kegiatan dilalui oleh semua siswa-siswi baru. Kini setelah sarapan pagi bersama, para siswa diminta untuk membersihkan diri dan bersiap pulang ke rumah masing-masing.

Raut wajah yang lelah terlihat dari seluruh orang yang mengikuti kegiatan ini, tampak dari wajah mereka yang sangat merindukan keluarga, masakan ibu, hingga tidur di kasur yang nyaman. Bagaimana tidak, selama disini mereka hanya memakan apa yg diberikan oleh para osis dan tidur dengan alas seadanya.

Lia sekarang sedang berjalan seorang setelah mengganti pakaian sebab sahabatnya Amel sudah lebih dulu balik ke ruangannya. Berjalan sambil berharap akan segera tiba dirumah dan merebahkan dirinya diatas kasur yang empuk.

'Haduuuhh... kapan baliknya sih. Lelah sekali diri inii...'  Lia menggerutu dalam hati. Dia melihat Rangga ketua osis nya itu dan berjalan menghampirinya.

"Kak kita kapan pulangnya?" tanya Lia. Rangga menoleh ke sumber suara, "Gak tau tata cara bertanya kepada orang dengan baik dan benar?" Ucapnya datar.

'Ishh. Sabar Liaaa sabaarr'

"Ohh. Permisi Kak, Saya mau bertanya. Kira-kira kegiatan ini selesai kapan dan kapan para murid dipulangkan yaa?" Ucap Lia sok manis. (tapi emang manis kok lia ini,heheh)

"Dikit lagi.." ucap Rangga lalu pergi meninggalkan Lia.

'Astagaaa itu doang jawabannya. Untung gue baik hati dan tidak sombong, kalo enggak gue jitak pala nya tuh' batin Lia.

Lalu Lia melanjutkan perjalanan nya menuju ruangan dirinya.

***

'Semua cepat baris sesuai kelompok kalian. Waktunya lima menit. Cepat! Atau kalian tidak akan di pulangkan' Ucap salah satu osis menggunakan pengeras suara.

Tak butuh waktu lama, para siswa telah baris dengan rapih karena tidak sabar untuk segera pulang.

Setelah dirasa cukup tertib Rangga mengambil alih microfon dari osis yang tadi memerintahkan  untuk berbaris, "Oke pertama-tama Saya ucapkan terimakasih karena telah mengikuti kegiatan ini dengan tertib. Mohon maaf bila kami para osis bertindak yang tidak mengenakan hati kalian..."

'Cih banyak dosa lu Kak sama gue' ucap Lia sinis dalam hati.

"Kami disini hanya bertugas seperti apa yang diperintahkan. Sekali lagi terimakasih dan kalian sekarang boleh pulang" tutup Rangga lalu Dia dengan cepat meninggalkan podium.

Setelah membubarkan diri, Lia menuju ruang guru untuk meminjam telepon sekolah untuk menghubungi Ibu nya. Tetapi Ibu nya tidak bisa menjemputnya karena sedang ada urusan.

Alhasil Lia pulang sendiri karena Ibu nya tidak bisa menjemput dirinya. Sebenarnya Lia kesal karena Ibu nya tidak bisa menjemputnya walaupun dirinya kadang suka berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum ataupun taksi online.

Geri yang melihat Lia sedang termenung di depan ruang guru segera menghampiri nya, "WOIII. bengong aja" sapa Geri yang membuat Lia terkejut.

"Isshh Kak, kan udah gue bilang jangan suka dateng tiba-tiba. Kaget nih" ucap Lia dengan wajah cemberut.

"Hehehe.. lagian lu ngapain bengong di depan ruang guru?" tanya Geri penasaran.

"Nyokap gue gak bisa jemput. Padahal gue capek gini dan juga nih barang gue banyak"

"Ohh, bareng gue aja ayo" ajak Geri

"Emang searah?"

"Gak tau. Emang rumah lu dimana?"

"Jalan Jambu Biji. Situ sebelah taman yg gede itu loh" ucap Lia menjelaskan

"Ohh gak searah sih. Tapi ayolah gapapa santai, hayuk."  Ucap Geri lalu beranjak meninggalkan Lia.

'Apa bener yaa yang di bilang Amel, kalo Kak Geri suka sama gue' ucapnya seraya berpikir. Setelah itu Lia mengikuti Geri menuju tempat parkir.

***

Mobil Geri melaju dengan kecepatan normal menembus jalanan ibukota yang padat ini. Didalam mobil tidak ada percakapan sedikitpun, hanya lagu yang diputar oleh Geri untuk mengisi keheningan mereka berdua.

Entah apa yang membuat Lia menjadi canggung seperti ini, mungkin karena tadi sempat berpikir ucapan sahabatnya yang mengatakan bahwa Geri menyukai dirinya atau karena memang malas mengobrol karena memang sudah lelah, terserah Lia saja deh.

"Masih mau bengong sampe kapan?" Ucapan Geri menyadarkan Lia dari lamunan nya. Tanpa terasa mereka berdua sudah berada di depan rumah Lia.

"Ehh udah nyampe. Kak Geri mau mampir dulu?" ucap Lia basa-basi.

"Enggak deh. Gue juga udah capek langsung balik aja"

"Ohh yaudah. Makasih yaa" Lia tersenyum manis lalu membuka pintu mobil.

'Aduh Lia, bisa gak sih gak usah senyum kek gitu. Gak kuat gue Liii' ucap Geri setelah Lia keluar dari mobilnya lalu pergi meninggalkan halaman rumah Lia.

Setelah mobil Geri pergi Lia langsung masuk kerumahnya. Rumahnya sepi tak ada seorangpun kecuali pembantunya yang biasa dipanggil Bi Minah. Setelah membuka pintu dan masuk kedalam rumah Lia memanggil Bi Minah, "Bi... Bi Minah..."

"Ehh Non Lia udah pulang. Ada yg bisa Saya bantu Non?" Ucap Bi Minah dengan logat bahasa Sunda.

"Ishh kan udah Saya bilang Bi. Saya gak mau di panggil 'Non' kayak orang apa aja deh" ucap Lia

"Yaa terus apa dong. Masa Bibi panggil 'Mbak' sih,"

"Tau ah. Itu barang Saya di depan tolong masukin yah. Makasih" ucap Lia lalu beranjak ke kamarnya.

Setelah masuk kamar Lia berniat untuk membersihkan dirinya dan langsung tidur. Tapi Lia mengecek ponsel nya sebentar dan disana Lia mendapat pesan dari beberapa orang, Lia membuka pesan dari kontak yg bertuliskan 'Mommy❤'.

Mommy❤: Maaf sayang Ibu gak bisa jemput, Ibu ada urusan pekerjaan diluar kota.

GladisLiaa: Iyaa Bu gapapa kok. Hati-hati disana yaa.

Mommy❤: Iyaa sayang. Kalo mau minta apa-apa sama Bi Minah aja tadi Ibu sudah kasih uang ke Dia. Dah yaa Ibu kerja Lagi. Bye sayangnya Ibu❤

GladisLiaa: okee sayang Ibu jugaa❤

Lia tersenyum. Walaupun Ibu nya selalu mementingkan pekerjaan daripada dirinya tapi Ibu nya selalu memperhatikan dirinya. Lia sadar bahwa Ibu nya bekerja keras untuk diri nya dan Ibu nya bekerja keras seperti itu karena suaminya telah meninggal saat Lia masih dalam umur dua tahun.

'Lia bangga sama Ibu, walaupun tanpa ayah Ibu selalu berusaha biar kita hidup bahagia. Lia juga kangen Ayah, Bu, semoga Ayah bahagia disana ya Bu. Aku Sayang Ibu.' ucap Lia yang dibarengi dengan air matanya yg keluar membasahi pipinya.

Setelah keluar dari roomchat Ibu nya, Lia melihat beberapa pesan lain nya tapi tak berniat untuk membalasnya. Lia memutar musik dari ponselnya untuk menemani nya hingga Dia tertidur.



Tbc!!!

vote n komen

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang