Perasaan

1.3K 82 12
                                    

Selamat malam untuk kalian yang membaca ini pada malam hari
Selamat pagi untuk kalian yang membaca ini pada pagi hari
Selamat siang untuk kalian yang membaca ini pada siang hari
Selamat sore untuk kalian yang membaca ini pada sore hari























Malem malem enaknya update cerita ya kan:D








🍁HAPPY READING🍁










'Orang terdekat kita sekalipun bisa merebut sesuatu yang begitu berharga bagi kita. Berhati-hatilah!'














Seusai melewati malam yang begitu berat, Lia mengawali minggu paginya dengan mengecek ponsel. Ada pesan atau notifikasi dari seseorang atau tidak.

Hal yang sering dilakukan para jomblo ahahaha...

"Kan gue cantik, ya? Masa gak ada yang chat gue sih?" ucap Lia kepada dirinya sendiri.

Lia bangkit dari tempat tidur, bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dari kotoran yang membandel.

*sfx reader: "apansih thooorr?!!!*

Setengah jam berlalu, Lia keluar dari kamarnya untuk mengisi perutnya yang mulai meminta jatah. Tak lupa benda kesayangannya selalu menemani hidupnya.

"Pagi, Bi!" seru Lia.

"Pagi, non!" imbuh Bi Minah.

"Kak Rangga belum keluar?" pertanyaan yang keluar begitu saja dari mulut Lia. Setelah menyadari ucapannya barusan, Lia menampar-nampar bibirnya yang tidak bisa diatur.

"Aduh. Bibi teh kurang tau, non!" jawab Bi Minah dengan logat Sundanya.

"Apa nyariin gua?!" Rangga menampakkan wajahnya secara tiba-tiba di depan Lia. Tentu, Lia kaget dengan kedatangannya yang seperti hantu itu.

"Dih!" balas Lia ketus.

Saat sedang berdebat dengan Rangga, ponsel Lia yang diatas meja bergetar. Sebuah pesan masuk ke nomornya.

Kakaknya Kakak kelas gue!!!

Pagi Lia!!!

Pagi kak
Ada apa?

Siang ini ada waktu?
Ada yang mau gue omongin
PENTING!!!

Kpn? Dmn? Jemput!!!

Set dah
Jam satuan
Jemputnya tapi gak depan rumah lu ye?
Tar kalo gue dah sampe gue kabarin lagi
See you
Read

Senang, happy, bahagia, bingung, penasaran apalagi yang kurang? Semua Lia rasakan pada waktu bersamaan.

Baru saja kenal beberapa hari, jam, menit, bahkan detik. Tapi sudah ngajak jalan gitu. Cewe mana yang gak senang.

"Bi, nanti Lia jam satuan keluar ya sama temen!" ujar Lia sambil melihat ke Bi Minah yang sedang sibuk masak.

"Si non Lia teh, pake ijin segala sama Bibi. Berangkat aja atuh." Lia hanya bisa terkekeh mendapatkan jawaban seperti itu dari pembantu yang sudah merangkap sebagai Ibunya, menurut dirinya.

Ketua Osis ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang