Flashback: The Truth Untold (2)

816 135 21
                                    

"CHAEYOUNG-AH!! TUNGGU AKU!"

Gadis pirang itu berlari menjauhi lorong setelah menyaksikan apa yang seharusnya tidak ia lihat. Berkali-kali ia menghapus air matanya tapi percuma saja, air mata itu jatuh lagi dan lagi, terus tanpa henti.

"PARK CHAEYOUNG!"

Teriakan Jisoo yang kuat membuat mereka menjadi perhatian beberapa staf yang lewat. Namun para staf maupun trainee yang lewat tidak mau ambil pusing. Mereka berpikir kalau ini hanyalah kesalahpahaman atau mereka sedang bercanda, karena Rose menutupi matanya yang sembab dengan kacamata hitam.

Grep~

"Tolong dengarkan aku dulu!"

Jisoo berhasil menghentikan Rose tepat di parkiran mobil.

"Apa?" Jawab Rose dengan suara yang dibuat setenang mungkin.

"Aku tau kau melihat semuanya. Tapi itu terjadi begitu saja. Aku-"

Rose membuka kacamatanya, menatap Jisoo dengan pandangan nanar, "Kau tau aku menyukainya, bukan?"

"Chaeyoung-ah,"

"STOP IT!!" Rose menyuruh Jisoo untuk diam, "Aku udah curiga sejak awal. Kau selalu melihatnya dengan tatapan yang sulit aku artikan. Kalian juga sering bersama. AKU MELIHAT SEMUANYA TAPI AKU TETAP BERPIKIRAN POSITIF!"

Jisoo berusaha memegang tangan Rose namun gadis itu menepisnya

"Aku selalu meyakinkan diriku, kalau sahabatku tidak mungkin suka padanya. Sahabatku akan membantuku. Cih, aku bodoh sekali." Rose tertawa namun matanya terus mengeluarkan air mata.

Jisoo mengacak rambutnya, "Aku menyukainya, Chaeyoung-ah."

Mendengar pengakuan Jisoo, membuat hati Rose semakin tersayat.

"KENAPA KAU TIDAK JUJUR?! Setidaknya jangan buat aku seperti orang bodoh yang berusaha mencari perhatian!!"

Rose meremas bahu Jisoo dan menatap mata gadis itu dengan intens.

"Kalian berpacaran?"

Jisoo menunduk, sesaat kemudian ia mengangguk. Hal itu membuat emosi Rose semakin naik hingga melampaui ambang batas kemarahannya.

PLAK~

Tamparan dari Rose berhasil mengenai pipi Jisoo, hingga muncul kemerahan disana.

"Baiklah. Karena kau itu sahabatku, dan aku bukan siapa-siapanya Taehyung, maka aku akan membiarkannya. Tapi, BAGAIMANA DENGAN JUNGKOOK?! Kau sudah memiliki kekasih, Kim Jisoo! Dia sangat baik dan perhatian padamu tapi apa yang kau lak-"

"KAU TIDAK TAU APAPUN!" Mata Jisoo mulai berkaca-kaca, "Perhatian? Cih, perhatian darimananya?! Dia selalu saja sibuk dengan pekerjaannya! Dalam 1 bulan mungkin bisa dihitung dengan jari kapan kami bisa bertemu! Wajar saja jika aku suka dengan Kim Taehyung yang selalu menghiburku! Apa aku salah?!"

Rose menyisir rambutnya dengan jari. Ia berusaha untuk mengontrol emosinya, "Kau egois. Kau cuma melihat dari sisimu. Bukan hanya dia yang sibuk, kau juga! Apa Jungkook langsung mencari wanita lain? NGGAK KAN?!"

Lagi-lagi cairan bening itu lolos dari mata Rose, namun gadis itu mengusapnya dengan kasar.

"Kita berteman bukan? Setidaknya jaga perasaanku, Kim Jisoo!" Ujar Rose pelan, kemudian iapun berjalan kearah mobilnya, meninggalkan Jisoo yang masih menangis disana.

"CHAEYOUNG-AH! AKU BENAR-BENAR MENYUKAINYA!!"

Tangan gadis itu berhenti tepat di gagang pintu mobilnya. Ia meremas benda itu kuat seolah-olah hendak menghancurkannya lalu melempar sisanya pada Jisoo.

"10.01" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang