Epilog

1.1K 160 48
                                    

10 Desember 2019

"Noona udah selesai? Kita harus cepat pergi. Yoongi hyung dan Dahyun udah nungguin dari tadi."

Sohyun terdiam sambil memandangi pantulan wajahnya didepan cermin. Wajahnya terlihat sembab dan menyedihkan. Setelah sadar dari alam bawah sadarnya, ia harus menerima kenyataan pahit bahwa Taehyung sudah tidak ada lagi di dunia ini. Pria itu dinyatakan meninggal tepat pada jam 1 malam akibat kehabisan darah dan patah tulang leher serta tengkorak. Sementara Seokjin langsung meninggal di tempat karena tubuhnya langsung menghantam aspal dan ditimpa oleh Taehyung.

Kasus 10.01 maupun Kasus Kim Jisoo sudah resmi ditutup. Banyak rakyat yang tidak menyangka bahwa chef terkenal itulah yang sudah menghabisi nyawa ke-sembilan orang tanpa ampun. Sebagian besar dari mereka bahkan mengutuk dan menghina Kim Seokjin. Namun ada pula yang berpikir bahwa ini semua salahnya Kim Taehyung. Coba saja Taehyung tidak melakukan hal itu, maka Seokjin tidak akan membunuh siapapun.

"Noona, ayo. Kita tidak bisa melewatkan pemakaman Taehyung hyung dan pria kejam itu." Panggil Yohan dari luar kamar. Dengan berat hati, Sohyunpun melangkahkan kakinya sambil membawa selembar foto dirinya bersama Kim Taehyung.

 Dengan berat hati, Sohyunpun melangkahkan kakinya sambil membawa selembar foto dirinya bersama Kim Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Acaranya pun sudah selesai. Jenazah mereka berdua sudah dikremasi dan dimasukkan kedalam lemari kaca masing-masing. Orang tua Taehyung menangis histeris saat tau anaknya sudah tidak ada. Raline bahkan mengalami demam tinggi karena tau Kim Seokjin sudah ikut menyusul ibunya. Tapi tetap saja, Raline masih belum tau bahwa ayah kandungnya adalah Kim Taehyung karena mereka menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu Raline.

Guci abu Seokjin dan Taehyung disimpan tepat disamping abu Jisoo yang sudah ada disana selama 5 tahun. Ucapan berduka cita dan rangkaian bunga selalu datang menghiasi lemari Taehyung dan Jisoo karena hari ini bertepatan dengan peringatan 5 tahun kematian Jisoo.  Sohyun melangkahkan kakinya ke tempat peristirahatan Taehyung. Ia memasukkan fotonya bersama Taehyung yang sudah ia kacakan kedalam sana.

"Sohyun-ah, ikhlaskan dia." Yoongi menepuk bahu gadis itu pelan.

Sekuat apapun ia menahan air matanya, tetap saja cairan bening itu lolos membasahi wajahnya. Namun Sohyun segera menyekanya kembali dan tersenyum kaku.

Kakinya bergeser kesebelah kanan sebanyak satu langkah, hingga ia berhadapan dengan guci milik Kim Seokjin. Tidak ada bunga atau apapun disana karena semua orang sangat membencinya. Sohyun tersenyum pahit, ia juga tidak bisa menyalahkan Seokjin yang begitu mencintai adiknya. Seokjin sudah termasuk orang yang kuat karena mampu hidup setelah orang yang ia sayangi meninggal dengan cara yang tragis.

"Kim Sohyun-ssi."

Hitomi menghampiri Sohyun sambil membawa sebuah amplop ditangannya.

"Bagaimana kabar Raline?"

"Dia sempat tidak mau makan dan selalu meminta bertemu dengan Tuan Kim, tapi saya sudah mengantarnya ketempat neneknya karena saya akan kembali ke Jepang."

"10.01" (END)Where stories live. Discover now