PART 5| Talking The Night

875 45 8
                                    

"Menyenangkan bukan jika kita bisa mencintai seseorang tanpa harus merasakan sakit nya?"

-Author-

•••••

"Mommy sudah menyiapkan semuanya son" ucap biancca.

"Kalian tidak jadi pergi?"

~~~

Malam ini ruang makan keluarga malvin sedikit berbeda. Pasalnya semua anaknya kumpulan bersama. Mulai dari barrack, hans dan lucia mereka menyempatkan diri untuk memakan malam di mansion yang megah ini.

Ah mengingat lucia. Wanita itu baru saja tiba tadi sore, apalagi jadwal nya yang begitu padat.

Hans dan barrack memang menetap di indonesia namun yang terlalu sibuk itu hans yang selalu pergi keluar kota ataupun keluar negeri.

Makan malam dimulai dengan tenang dan hangat.

Biancca menatap kearah lucia yang sedang memakan makanannya.

"Bagaimana cia dengan pekerjaan mu?" Tanya biancca memecah keheningan.

"Baik mom! Tidak buruk! Apalagi aku baru saja menyelesaikan kontrak kerja sama yang berada di rusia" ucap lucia.

"Berapa lama kamu di indo?" Tanya biancca lembut.

"Mungkin seminggu setelah itu aku akan pergi ke Spanyol untuk melakukan pemotretan" jawab lucia.

"Berapa lama?" Kini giliran malvin yang bertanya.

"Mungkin setengah bulan dad" ucap lucia.

"Lalu bagaimana dengan mu barrack?" Tanya malvin.

"Tidak ada yang istimewa" ucap barrack malas.

"Kapan kalian ingin menikah?" Tanya biancca sambil menatap barrack dan hans secara bergantian.

Hans yang sedari tadi hanya diam langsung menatap kearah sang mommy.

"Kami masih belum menemukan yang cocok" ucap hans, sedangkan barrack langsung mengangguk setuju dengan ucapan hans.

"Mereka memang bujang tua yang payah mom" ejek kenzo.

Barrack menatap tajam kearah kenzo. "Kau anak muda yang manja" ucap barrack dengan tatapan mengejek.

Kenzo mendengus tak suka sambil memalingkan wajahnya. 'Sial! Sejata makan tuan!' geram nya dalam hati.

Suasana kembali hening hingga makan malam selesai. Kenzia langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Aku ke kamar dulu dad, mom, bang barrack, bang hans, kak cia" pamit kenzia.

Malvin menganggukkan kepalanya kemudian kenzia berjalan kearah malvin untuk mengecup pipi sang daddy, yang langsung di balas oleh malvin dengan mencium kening anak gadisnya.

Lalu kenzia berjalan kearah biancca untuk mencium kening ibunya. Biancca dengan senang hati membalas kenzia dengan mencium kening anak gadisnya.

Kebiasaan di keluarga kecilnya. Sebenarnya ini cara mereka untuk tetap menjaga ke harmonisan keluarga dengan melakukan hal kecil.

Kemudian kenzia berjalan kearah barrack, hans dan lucia untuk mencium pipi mereka masing-masing.

Saat sampai di samping lucia. Lucia langsung berdiri dari kursinya lalu memeluk kenzia tiba-tiba dengan erat.

"Kau apa kabar adik kecil?" Tanya lucia dengan senyum manis di wajah cantiknya.

Kenzia tersenyum tipis, hampir tak terlihat. Tidak! Dia tidak akan memasang senyum palsu didepan orang tuanya.

One Two Three "K" [Saquel Barrack]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant