PROLOG

254 14 2
                                    


Siang hari menjelang sore, setelah Keira di marahi oleh papanya, ia pergi ke rumah Devan yang kebetulan hanya butuh beberapa langkah saja dari rumahnya.

Keira memasuki halaman rumah Devan yang luas. Tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk ke rumah Devan yang sepi.

"eh ngapain lu maen masuk aja kerumah gw" ucap Devan dari dapur yang kaget melihat Keira yang tiba-tiba masuk ke rumahnya.

Keira melihat Devan yang sedang berdiri di depan kulkas dengan menggunakan kaos berwarna putih dan celana pendek berwarna abu-abu.

"hiks.. Devan.. hiks" Keira berlari sambil terus mengusap air matanya menuju dapur tempat Devan berada.

Keira langsung memeluk Devan dan menangis sejadi-jadinya.

"lu kenapa Keiii?" tanya Devan sambil berusaha menenangkannya.

Keira tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Dan ia hanya menjawab pertanyaan Devan dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Devan yang mengerti keadaan kei pun langsung menariknya untuk duduk di bangku pantry dapur.

"lu kenapa si Kei? Berantem lagi sama papa?"

"udah deh lu cukup nemenin gw nangis aja" ucap Keira sedikit kesal karna Devan yang tidak mengerti keadaannya.

Devan hanya terkekeh sambil menganggukan kepalanya.

Keira terus menangis sampai terisak. Devan yang melihatnya hanya meringis miris, bukan karna kasian pada Keira tetapi karna melihat banyak tisu yang Keira gunakan.

"udah dong nangisnya, tisu gw abis banyak " dasar Devan yang tidak punya hati nurani. Bukannya peduli pada Keira malah tisu yang dia pikirkan.

Keira mendengus lalu membuang tisu yang sudah ia gunakan untuk ingusnya tepat di wajah Devan.

"ihh jorok Keiiiiii" Devan geram dengan kelakuan sahabat kecilnya ini.

Devan melihat Keira yang sudah lelah menangis selama hampir setengah jam 'huuh lama banget nangisnya' batin Devan.

"udahan nangis nya?" tanya Devan sambil terus menatap Keira.

"iya udah. Makasih tisunya" jawab Kei sambil membuang tisu yang sudah ia gunakan.

Devan berdiri lalu mengambil susu kotak di kulkas dan diberikan pada Kei.

"ini minum susu dulu, pasti cape abis nangis setengah jam" tawar Devan sambil mengejek Kei.

Keira mendengus lalu menerima susunya.

"abis ini kita ke taman tempat biasa ya, biar lu gak sedih terus Kei"

"iya ayoo, udah lama gak liat sunset" jawab Keira dengan girang.

Devan yang melihatnya hanya tersenyum lalu mengusap rambut Keira pelan. 'gw gak suka kalo lu sedih, karna cara buat bahagiain lu itu sederhana. Ya kaya gini padahal cuma liat sunset tapi bahagia banget.'

~TBC

Hi hiii, gw kembali dengan cerita baru :D iya tau kok prolognya B aja. Ini kan baru permulaan jadi gak gw kasih konflik, nanti setelah beberapa chapter gw kasih konflik buat kalian, jadi anggap aja ini pemanasan haha.

Intinya tetep ikutin terus ya cerita gw ^^ kasih vote dan komennya juga yaa, karna satu vote kalian akan menentukan rank cerita ini. TERIMA KASIH:*

Friendshit [ Devan x Keira ] Where stories live. Discover now