FS ~ 5

92 9 3
                                    

Malam ini adalah malam minggu, biasanya banyak yang lagi pacaran tapi karna Keira jomblo jadi harus terima nasib deh kalo cuma dirumah.

Keira sedang berada di kamar Devan. Ya setelah membantu bunda Erika merapikan piring sehabis makan tadi Keira langsung ke kamar Devan.

Devan sedang mandi dan yang dilakukan Keira hanya duduk dengan posisi malas di sofa milik Devan sambil meratapi nasib kejombloan nya.

"Yaelah udah sih gak usah dipikirin juga, emang takdir nya udah jomblo ya jomblo aja" Devan baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Kaya ada yang ngomong" Jawab Kei dengan malas.

" Ck emang iya gw lagi ngomong sama lu bambang" Devan duduk di samping Keira.

" Gw Keira bukan Bambang "

Devan melihat Keira seperti orang yang tidak punya tujuan hidup. Posisi duduk malas Keira dan wajah putus asa nya benar-benar sangat mendukung peran nya haha.

" Lu gabut banget ya Kei?"

"Iya nih, ajak jalan dong mas " Jawab Keira dengan gaya seperti banci.

"Jijik gw anjir lu ngomong gitu" Devan bergidik ngeri mendengar suara Keira yang seperti itu.

Keira yang melihat ekspresi Devan pun hanya terkekeh.

Keira duduk mendekat ke arah Devan dan bersandar di bahunya.
Kei sangat suka dengan bau tubuh Devan, apalagi kalo abis mandi gini.

" Ayo Dev jalan" Rengek Keira pada Devan yang asik memainkan ponselnya.

" Males "

Singkat, padat , jelas.

Keira yang mendengar jawaban Devan pun hanya cemberut.

Devan emang gini, kalo gak mood ya benar-benar susah. Mau dibujuk kaya gimana ya gak bakalan mau. Mageran emang orangnya.

Devan yang melihat Keira cemberut pun tau kalau dia sedang ngambek.

" Udahlah Kei malam ini aja kita gak keluar. Kan malming kemarin juga keluar terus"

"Hmmm"

Devan tau Keira masih ngambek.
Dia pun menjawil hidung Keira, berusaha agar Keira berhenti ngambek.

" Ck apaan sih " Keira menyingkirkan tangan Devan dari hidungnya.

" Kita nonton film aja deh di sini, gw punya banyak film baru " Devan berdiri memilih kaset film yang ingin dia putar.

" Yaudah deh ayo " Jawab Keira masih sedikit ngambek.

" Ambil snack gih di bawah " Suruh Devan yang masih sibuk memilih film.

Keira pun turun ke bawah. Ketika dia berada di tangga dia bisa melihat bunda Erika dan Ayah sedang menonton acara televisi sambil mesra-mesraan.

' udah tua masih aja kaya ABG' ucap Kei dalam hati.

Ketika sampai di depan kulkas, Keira sedikit bingung karna isi kulkas hampir penuh dengan sayur-sayuran dan segala macam bahan makanan.

'Emang dasar bunda Erika, hobi masak sih boleh tapi gak gini juga' rutuk Kei dalam hati.

Keira mencari camilan disudut-sudut kulkas. Dan mengambil beberapa snack dan juga coca-cola yang ia temukan.
Sungguh mencari camilan di kulkas nya Devan tuh susah guys.

Devan sudah memilih film nya. Dan yang kali ini ia pilih adalah film yang bergenre horor.

" Aaaaah " Teriak Keira ketika membuka pintu kamar dan melihat di layar televisi sedang menampakkan hantu dari film yang Devan pilih.

Keira pun menjatuhkan snack yang dibawa nya.
Devan menoleh dan segera menghampiri Kei.

" Devan lu kenapa milih film horor sih?" Tanya Kei jengkel, padahal Devan tahu kalau Keira itu takut dengan yang bergenre horor.

" Hehe kali-kali Kei nonton horor" Devan memunguti snack yang jatuh.

" Ganti ahh" Keira duduk di sofa dan  mematikan televisi.

Devan langsung menyusul Keira ke sofa dengan snack di tangannya.

" Jangan kei, please gw lagi pengen banget nonton film ini. Temen-temen gw bilang seru makanya gw penasaran "

" Tapi lu tau kan Dev gw takut "

" Kan ada gw Kei "

" Ck kalo gw gak berani pulang ke rumah gimana?" Tanya Kei sedikit jengkel, padahal kan Devan tau Keira sendirian di rumah. Papa nya sedang ada urusan di luar kota.

" Udah sih lu tidur disini aja. Biasanya juga gitu " Jawab Devan santai dan menyalakan kembali televisi nya.

Keira hanya pasrah dan mulai mendekat ke Devan. Keira memeluk lengan Devan sangat erat. Padahal filmnya belum sampai ke konflik yang menunjukkan hantu.

' dasar penakut ' batin Devan mengejek Keira.

Sejak mulai filmnya dan sampai habis, Keira hanya fokus pada snack nya dan tidak menghiraukan filmnya.

Ia masih memeluk Devan erat karna suara-suara yang mengerikan dari filmnya. Walaupun dia tidak melihat ke layar televisi tapi telinganya masih berfungsi dengan baik jadi ia tetap merasa takut.

Devan yang merasa pelukan Keira semakin erat pun muncul ide untuk menjahili Keira.

" Aaaah " Devan teriak sambil sedikit terhentak dari duduknya. Ia sengaja membuat Keira takut.

Keira yang terkejut pun reflek ikut teriak dan semakin memeluk tubuh Devan dengan erat.

Devan menempatkan satu tangannya di bahu Keira. Sengaja modus biar makin deket. Haha

Keira saja yang tidak sadar dan tetap memeluk Devan erat.

' kalo gini kan gw menang banyak' ucap Devan dalam hati.

'Dasar Devan modus' dalam hati Keira ia merutuki dirinya yang penakut.

Setelah beberapa menit film pun selesai. Devan baru sadar kalau sedari tadi Keira tidak bergerak sama sekali.

'Apa iya Kei mati? Gak lucu Banget kalo dia mati gegara nonton film horor' pikir Devan dalam hati.

Devan pun memeriksa tubuh Kei yang masih setia memeluk Devan.

" Kei lu masih hidup kan?" Tanya Devan was-was.

Masih tidak ada jawaban.

Devan mengguncang tubuh Keira, dan tetap tidak bangun juga.

Lalu Devan mengarahkan jarinya ke hidung Kei. ' syukurlah masih hidup' Devan menghembuskan nafas lega.

Devan pun mengangkat tubuh Keira ala bridal style dan memindahkan nya di kasur king size miliknya.
Ia menyelimuti tubuh Kei sampai lehernya.

Dan Devan beralih merapikan bungkus snack yang berantakan. Gini-gini Devan gak suka liat yang berantakan dan pasti langsung di rapihin.

Setelah semuanya rapih. Devan naik ke kasur nya dan mulai menyusul Keira yang asik dengan mimpinya.

~ TBC

Oke guys gw udah nurutin kalian buat up lagi hehe. Sebenarnya otak gw lagi mentok dan sumpah gw lagi sayang²an sama kasur gw, alias mager :v

#dirumahaja

jadi ini masih libur covid 19 :" Gw berharap semoga virusnya cepet selesai sebelum ramadhan 🙏



Friendshit [ Devan x Keira ] Where stories live. Discover now