a boyfriend

1K 104 7
                                    

"EDGAR!?" tebak wanita itu menyebut nama Edgar.

Edgar mengangkat kepala saat namanya disebut, mungkinkah ia mengenal wanita itu. siapa dia? Dalam sepersekian menit, Edgar berani menatap wajah wanita itu namun ia tak mengenalinya. Ia mencoba mencari sosok wanita itu salam ingatannya, berfikir keras menajamkan ingatannya, tapi sepertinya, ia masih tak mengenalinya. Tak ada sosok wanita itu dalam memori ingatannya.

"kamu kenal Edgar?" tanya Barry penasaran. Bagaimana bisa Edgar kenal dengan wanita cantik seperti layaknya wanita di depannya ini? Namun nampaknya memang demikian, wanita itu kemudian tanpa ragu menurunkan hoody yang masih tertudung di kepala Edgar bahkan ia dengan agresifnya menempelkan tubuhnya, menggandeng tangan Edgar.

Tubuh Edgar gemetar didera kecemasan, ia masih tidak mengenali sosok wanita yang menempelkan wajahnya di lengan Edgar.

"ka kamu siapa?" tanya Edgar gagap terlihat berusaha melepaskan gandengan tangan wanita itu, tetapi wanita itu terlalu lengket dengannya.

"Gar, kamu lupa aku? Aku pacar kamu Dgar!!!" ucap wanita itu terdengar tak terima, Edgar tak ingat dengannya.

"Pa...pa...pa...pacar?" ulang Edgar makin gagap, hampir saja ia kehabisan nafas hanya mengucapkan sepenggal kata itu.

Wanita itu mengangguk, mematap Edgar sambil mengedipkan mata, senyumnya tertarik lebar, berharap Edgar mengenalinya. "aku Anis Dgar, Ja-ni-ce." Ucapnya kemudian menyebut namanya bahkan mengejanya. "pacar kamu." Tambahnya lagi kembali menekankan.

"Aaaa....anis." ulang Edgar mencoba mengingat kembali pemilik nama itu di ingatannya. Hanya ada satu Anis yang pernah kenal, lalu mencoba menyamakan sosok wanita di ingatannya dengan yang menempel disampingnya.

"Oh." Ucapnya kemudian seakan telah mengingat sosok wanita itu. wanita itu kemudian tersenyum lebar karena Edgar berhasil mengingatnya.

"Serius Dgar, Janice pacar kamu?" tanya Barry yang sedari tadi menyaksikan yang entah ini adalah kisah romantis atau bukan.

"bu...bukan." Sanggah Edgar.

"trus?" tanya Barry lagi yang nampak jadi tak mengerti dan sepertinya kedua teman Janice pun sama penasarannya dengan Barry.

"kami pacaran dulu, waktu kami SD." Jelas Janice yang membuat ketiganya kompak membulatkan mulut.

"Ooohhh!"

Lift kemudian terbuka di lantai 20, inilah tempat kerja Barry yang ternyata tempat kerja ketiga wanita itu juga. jika Barry adalah IT di perusahaan ini, ketiganya adalah seorang public relation.

"eh, mau sampai kapan lo menggandeng tangan Edgar?" tegur Barry melihat Janice yang masih menggandeng tangan Edgar. Ia sampai kasihan dengan temannya itu yang sudah berjalan seperti robot.

"ih elo, gue masih kangen tau sama Edgar." Gerutu wanita itu tak terima dilerai oleh Barry. "emang kalian mau kemana sih? Edgar kerja disini juga?" tanya wanita itu kembali.

"enggak, ketemu sama pak bos." Jawab Barry menarik Edgar kearahnya, sedang Edgar hanya pasrah serasa direbutkan oleh kedua orang itu.

"maksud lo Edgar orang yang dibicarakan sekantor itu?" yakin Janice seolah tak percaya. Sedari pagi, gossip tentang seorang misterius yang telah menyelamatkan perusahaan mereka dari serangan hacker telah menyebar di seantero gedung ini. Janice tak pernah menyangka ternyata orang itu adalah orang yang pernah ia kenal.

Sebelum berpisah, Janice memberikan semangat ke Edgar seakan menyiratkan orang yang akan ia temui adalah orang yang menakutkan. Namun bukan hanya itu, sebelum berpisah, Janice memberinya kiss bye kemudian tangannya membentuk sign heart yang ia berikan ke Edgar.

Why me?Where stories live. Discover now