Tient à Cœur - 10

15K 2.2K 245
                                    

Repub tanpa edit 28/8/20
11/11/20
23/6/21

Aku adain giveaway di akun IG akudadodado yang mau bisa ke sana yaaa

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Aku adain giveaway di akun IG akudadodado yang mau bisa ke sana yaaa

Malika menatap heran pada Satria yang kini sudah menahan pintu yang hendak dia tutup.

Alisnya terangkat sebelah sebagai bentuk pertanyaan dari pada mengeluarkan suara langsung. Sepertinya Satria memahami maksudnya karena dia menjawab dengan santai dan cuek.

"Saya ikut ke dalam."

"Ngapain? Saya USG transvaginal."

"Itu...apa?"

"USG lewat vagina." Jawabnya dengan memutar bola mata.

"Yasudah." Satria hendak berjalan masuk tapi Malika menahannya kembali.

"Yasudah? Saya gak mau ada kamu pas saya dicek!" Malika melotot pada pria itu yang kini terlihat jengah. Dia tidak cukup gila dengan membiarkan pria ini melihat kembali bagian tubuhnya.

"Apa masalahnya sih? Saya sudah lihat, pegang bahkan mulut sa---"

Malika buru-buru menutup mulut Satria sebelum pria itu melanjutkan ucapannya yang pasti membuat dia malu. Matanya melirik sekitar dan melihat beberapa orang sudah melihat ke arah mereka dengan mengulum senyum.

Ya Tuhan, apa orang ini gak punya rasa malu atau rem di mulutnya?!

Satria menarik tangan Malika dengan jengkelnya lalu  melap mulutnya dengan lengan kaos yang dia pakai.

"Kamu itu habis pegang gagang pintu, tempat kuman bersarang! Kebiasaan banget sih megang mulut orang." Gerutunya yang diabaikan oleh Malika, dia memilih memutar balik badannya dan masuk ke dalam ruangan dibandingkan menarik perhatian orang-orang dengan beradu argumen.

Satria mengikutinya dari belakang dan duduk di samping Malika yang sudah menempatkan bokongnya di sana terlebih dahulu.

"Selamat siang Ibu Malika, wah ini suaminya ya, Bu?" Tanya Dokter Diana dengan senyuman.

"Bukan, Dok. Gak tahu siapa." Jawabnya asal yang membuat Dokter Diana bengong sesaat sebelum menatap bingung pada Satria.

Satria juga tidak mau ambil pusing dan memilih tersenyum dengan sopan.

"Okay, mau periksa miomnya ya, Bu?" Tanya dokter itu sambil membuka buku pasien milik Malika dan membolak balik halamannya sesaat.

"Iya, Dok. Mau periksa miom saya." Jawab Malika sambil menekankan kata miom dan melirik ke arah Satria yang lebih memerhatikan Dokter Diana setelah melihat lirikan Malika.

Tatapan matanya dapat diartikan seperti 'I told you!' dan dia tersenyum dengan senangnya.

"Yuk, buka bawahannya, ganti dengan kain di sana dan naik ya, Bu."

Tient à Cœur [FIN] Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin