33 - BIANGLALA

5.2K 313 33
                                    

"Jangan bilang atau, jangan harap mimpi lo jadi kenyataan!"

*

*

*

Happy Reading :))

Satu minggu berjalan........

Pletakk....

"Aduh....bocor nih pala gue." Rian mengusap kepalanya karena jitakan yang diberikan oleh Aldo.

"Mampus lo!!!" Aldo kembali melayangkan jitakannya karena Rian kalah bermain TOD bersama Aldo tadi, tapi ia bersikukuh jika dirinya menang padahal memang sudah jelas Rian telah kalah darinya.

"Eh anjir sini lo."

"Lo pikir gue berani heh?!!!"

Keduanya beradu, kembali melayangkan tinjuannya kepada sang lawan. Namun ketika mereka fokus dengan kegiatannya masing-masing, sesosok wanita cantik dengan kulit yang sangat cerah seputih susu, rambut yang tergerai indah dengan dilapisi topi pink yang sangat pas dipakai. Keberadaannya seakan membuat semua pengujung cafe terpana bahkan sampai menghentikan kegiatannya, termasuk Kevin yang sedang bernyanyi diatas panggung.

"ANJAYYYYY,"Rian dan Aldo kompak bersuara.

"Permisi," gadis itu menghampiri meja Rian dkk sambil menaikkan topinya membuat yang melihat ternganga dibuatnya, matanya membulat sempurna bahkan mulut keduanya seakan terbuka lebar tanpa mau menutup kembali.

"Loh?? Bella??" Rian terjingkat kaget karna gadis yang dihadapannya sekarang bahkan menjadi pusat perhatian di cafe ini adalah Bella. Rekan Kevin dan Tata ketika ikut serta dalam olimpiade kemarin.

"Ini lo Bel?" tanya Aldo karna melihat perubahan Bella sekarang yang menurutnya sangat berbeda seperti biasanya.

Bella tertawa ringan, "Iya ini gue kali. Kok pada syok gitu keliatannya." Jawab Bella memainkan rambutnya.

"WOWW!!! Kok lo beda banget sekarang, Cantik." Rian menggoda Bella dengan tangannya yang mulai bermain di pipi tirusnya.

"Biasa aja tuh hehe.." jawab Bella seadanya.

Ketika mereka sedang asyik berbincang mengenai perubahan yang terlihat dari diri Bella, Kevin menghampiri ketiganya dan menarik tangan Bella secara paksa keluar dari area sahabatnya mencari tempat yang pas untuk berbicara.

"Ih Kevin pelan-pelan dong," rintihannya seolah dibuat buat membuat Kevin muak mendengarnya.

"Ngapain lo," tanya Kevin datar dan melepaskan genggaman dari tangan Bella.

"Kok kamu gitu sih, kita kan bakalan tunangan. Kamu jangan datar datar dong sama aku." Bella mengaitkan tangannya manja kearah Kevin yang membuat Kevin semakin muak dengan tingkah seorang didepannya ini.

"Jangan bilang sahabat gue, lo paham?!" Kevin menghentakkan tangannya dengan kasar bahkan mata nyalangnya seakan ingin menerkam mangsa yang ada di hadapannya ini.

"Tapi kan Vin......"

"Jangan bilang atau, jangan harap mimpi lo jadi kenyataan!" ucapan Kevin seakan menjadi penegas untuk Bella, ia langsung pergi dan kembali masuk untuk segera bergabung dengan sahabatnya yang lain.

***

Hari ini, semuanya tampak sama. Tak ada lagi sapa, tawa, bahkan dirinya. Seorang yang setiap hari mengisi harinya dengan lelucon yang ia ciptakan ataupun tingkah lakunya yang membuat Kevin selalu mengingat ketika ingin tertidur, layaknya penghantar tidur yang membuat mimpinya indah setiap malamnya.

Al-Vin [END]Where stories live. Discover now