Kosong

42 4 2
                                    

"Kita harus kembali ke ruang hadiah!" Putus Sarla.

"Bagaimanapun juga, kita harus tetap memeriksanya!" Seru Sarla.

"Tapi bagaimana jika nanti mereka curiga kalau kita ke sananya bersama-sama?" Tanya  Vina khawatir.

"Nggak apa. Akan kujawab kalau kalian adalah teman-teman desaku." Jawab Sarla santai.

Mereka berlima pergi ke ruang hadiah.

"Coba sentuh dan rasakan! Apa ada tanda-tanda kehidupan?" Perintah  Dinda.

"Ok! Biar aku saja." Ucap Farah.

Farah menyentuh kado itu dan merasakannya. Akan tetapi, tiba-tiba ada yang menggagalkan rencana mereka.

"Sarla?" Ucap seseorang dari belakang mereka. Mereka semua terkejut.

"Eh? Pangeran?" Ucap Dinda dengan membuat wajah tersipu malu dan khawatir.

"Pangeran ada di sinim" Sarla berusaha membuat kondisi menjadi normal kembali.

"Kamu sendiri kok ada di sini? Nggak masuk? Kan acaranya mau di mulai." Ucap pangeran.

"Dan mereka? Teman-temanmu?" Tanya pangeran sekali lagi .

"Iya, mereka teman-temanku. Mereka menemaniku di sini." Ucap Sarla.

"Oooo,,,,,wah! Hadiahnya besar banget! Di buka sekarang bagaimana?" Tawar pangeran.

"Tap-tapi,,," ucap Sarla terputus.

"Kamu aja yang buka deh Sarla." Ucap pangeran.

"Tapi pangeran,,,,"

"Ayolah! Jangan malu-malu!"

"B-baiklah, Pangeran!" Sarla mulai membuka kado itu.

'kalau ada pangeran di sini, kami tak bisa bertindak banyak!' bantuan Sarla.

Wajah teman-teman Sarla pun khawatir.

Sedikit demi sedikit kado terbuka. Kini tinggal kotak kardusnya.

"Pangeran, tolong mundur!" Minta Sarla.

"Tolong pangeran! Perasaanku nggak enak!" Pangeran pun menuruti kemauan Sarla.

"Oke! Bersiaplah kawan-kawan! Satu,,,dua,,,,tiga,,," Sarla membuka kotak itu. Dan ternyata, KOSONG!

'Aneh! Kok bisa kosong? Ini benar-benar mencurigakan! Apa jangan-jangan, orang-orangnya udah pada keluar?" Batin Sarla

"Ada apa, Sarla?" Tanya Pangeran dari kejauhan.

"Maaf, Pangeran! Isinya kosong!" Jawab Sarla. Pangeran mendekat.

"Bagaimana bisa kosong? Apa ini semacam lelucon?" Pikir Pangeran.

"Oh astaga! Aku harus ke dalam! Maaf ya! Aku harus pergi! Nanti kalian ke sanalah!" Seru pangeran sambil berlari.

"Aneh!" Ucap Sarla

"Iya, bagaimana bisa seseorang lupa memasukkan isi hadiahnya?" Pikir  Saski.

"Atau mungkin ini di sengaja?" Tanya Vina

"Aku curiga kalau kotak ini tadinya berisi orang-orang. Dan tanpa kita ketahui, orang-orang itu telah keluar dan berkeliaran di sekitar istana." Simpul Sarla.

"Kita harus tetap waspada!" Ucap Dinda

Tiba-tiba..

"Ow,,,hai Sarla! Di sini juga kau rupanya!" Ucap seorang gadis dengan lagak sombong.

"Emang aku kerja di sini!" Jawab Sarla kesal.

"Siapa dia, Sarla?" Tanya Vina.

"Dia teman sekolah yang kuceritakan dulu!"

"Oooo,,,,jadi ini yang namanya Lia? Hey kau gadis! Jangan coba-coba mengganggu temanku, Sarla ya!!! Awas saja kau!" Ancam Dinda.

"Coba saja kalau bisa!" Lia pergi dengan mengibaskan rambutnya ke arah kami.

"Sombong sekali dia!"  Ucap Saski kesal.

"Tenang aja Sarla! Dia tak akan bisa merebut pangeran darimu." Ucap Farah penuh emosi.

"Eh? Biarin saja pangeran dimilikinya! Emangnya aku siapa? Huh!" Ucap Sarla kesal.

"Dari pada mbahas yang nggak penting! Mending kita selesaikan misi kita!" Usul Sarla kemudian.

"Baiklah! Kita harus mencari orang-orang yang mencurigakan di sekitar sini. Kita berpencar!" Seru Dinda.

Mereka berpencar.

♥Prince Love Detective Girl♥Where stories live. Discover now