Penyelamatan

52 5 2
                                    

"Hai detective!" Ucap seseorang dengan lembut yang di ada-ada dari belakang. Sarla menoleh dan,,,,,,,,
.
.
.
.

"Up,,,," Sarla pingsan terkena bius.

..
.
.
.
"Aduuuh!!! Kepalaku sakit!!" Sarla terbangun dari pingsannya.

"Eh? Tanganku di ikat? Di mana ini?" Sarla baru menyadari kalau kedua tangannya diikat di sebuah tiang. Dan itu berada di sebuah ruangan seperti gudang.

"Syukurlah kau sudah bangun, Sarla!" Ucap seseorang di samping Sarla. Sarla menoleh.

"Kak Farah? Kakak juga di sini?" Sarla terkejut melihat Farah juga diikat di tiang sampingnya.

"Tak hanya dia,,,,kami juga!" Ucap seseorang dari belakang tiang.

"Kak Dinda dan yang lain juga ada di sini?" Sarla semakin terkejut melihat rekan-rekannya juga di ikat di sini.

Tiba-tiba pintu terbuka.

"Hmmmm,,,,udah bangun rupanya!" Ucap orang bertopeng itu dengan suara jahatnya.

"Lepaskan kami!!!" Teriak Saski.

"Enak aja! Emangnya mudah apa menangkap kalian!! Main lepasin aja! Huh!" Ucap pria bertopeng itu.

"Aku harus tahu siapa kalian!" Pria itu mendekatiku ingin membuka cadarku. Setiap ada misi, mereka selalu menggunakan cadar. Ya memang itulah kostum mereka.

"Berhenti kau!! Jangan dekati aku!!!" Bentak Sarla.

"Aku hanya ingin tahu wajah kalian! Tak lebih." Ucap pria bertopeng itu.

Tangan Sarla meronta-ronta berusa melepaskan ikatannya. Dan,,,

'akhirnya lepas juga!' batin Sarla.

"Silakan saja kalau bisa!" Sarla langsung mendorong pria bertopeng itu kebelakang.

Sarla memasang kuda-kuda.

"Bagaimana bisa?! Ikatan itu sangat kuat!!" Si pria bertopeng heran.

"Itulah kami,,,para detective,,," ucap Dinda yang juga berhasil melepaskan ikatannya.

"Ya! Itulah gunanya berlatih!" Saski juga.

"Jangan remehkan anak kecil seperti kami ya!" Ucap Vina santai.

"Yak e! Mau kita apakan orang ini?" Fara bergabung.

"Siap semua!!" Sarla bersiaga.

Para detective kids mengeluarkan senjatanya.

"Huh! Apa gunanya kalian menyerangku, sedangkan pangeran di sana pasti sudah terbunuh! Huahahahahahah!!!" Pengakuan pria bertopeng itu dengan tawa jahatnya.

"APA?!?!" Ucap Sarla terkejut. Lalu ia langsung lari keluar ruangan.

"Bagus, Sarla! Biarkan kami yang mengurus pria bertopeng ini!" Ucap Dinda lirih.

Sarla berlari tanpa henti. Ia tahu jalanan ini. Tempat penyekapannya tak jauh dari istana.

Saat masuk ke dalam istana. Alangkah terkejutnya dia. Semua prajurit sedang bertarung melawan para pria bertopeng. Sarla langsung lari ke ruang pesta.

"Semoga aku nggak terlambat!" Ucap Sarla sembari berlari.

Saat di ruang pesta. Para undangan terpojok terancam. Raja dan Ratu juga sudah terancam. Karena pedang Sang Raja sudah patah tergeletak di lantai.

Putri Felicia memojok ketakutan.

Dan Pangeran,,,,Pangeran sedang di todong pedang oleh pria bertopeng.

"Aku akan menyelamatkanmu, Pangeran!!!" Teriak Sarla sembari mengayunkan pedangnya ke pedang pria bertopeng.

Pria bertopeng menyadari itu dan langsung menahan serangan Sarla.

"Siapa kau ikut campur urusan kami?!?!" Tanya Orang itu.

"Pangeran!! Berlindunglah!!! Lari!!!" Teriakku.

"Tidak! Aku bukan pengecut!!" Pangeran mengambil salah satu pedang prajurit yang tergeletak.

Lalu ia mulai menyerang pria bertopeng yang menyandra orang tuanya.

"Baguslah kalau begitu!" Sarla tersei miring.

"Ayo kita selesaikan ini!!" Teriak Sarla sembari mengayunkan-ayunkan pedangnya ke pria bertopeng.

Hingga,,,,

"Ahh!!" Pedang Sarla terpental jauh.

"Huahahahah!!! Sekarang rasakan ini!!!" Pria bertopeng itu mengayunkan pedangnya ke arah Sarla... Dan,,,,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

♥Prince Love Detective Girl♥Where stories live. Discover now