Momen yang Tak Jadi

57 5 0
                                    

Sarla kembali ke istana.

"Loh! Kok cepat kembali?" Ucap seseorang dari belakang Sarla.

"Eh? Pangeran?"

"Iya, Pangeran. Rasanya nggak enak terlalu lama meninggalkan tugas. Hehe!" Lanjut Sarla.

"Yaudah! Kamu istirahat ke kamar kamu dulu. Nanti malam, temui aku di taman belakang istana." Ucap pangeran.

"Ada apa Pangeran?" Tanya Sarla heran.

"Sudahlah! Datang saja!" Ucap Pangeran Bara dengan tersenyum lalu berjalan mendahului Sarla.

'Semoga Pangeran ini nggak aneh-aneh nanti malam!' batin Sarla. Sarla kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Bagaimanapun juga, ia juga seorang murid yang mempunyai kewajiban untuk Belajar.

Malam hari.

"Nah! Tugas sekolah udah selesai! Tugas sebagai pelayan juga udah selesai! Sekarang, giliran menemui pangeran penyihir itu." Gumam Sarla.

"Uhuy! Ngomong-ngomong sendiri! Hihihihihihihihihihih!" Ucap seseorang tiba-tiba.

"Astaga!! Tuan Putri ngagetin aja!" Ucap Sarla.

"Heheheh! Maaf!"

"Nggak apalah,Putri!"

"Ayo, Kak! Kak Bara udah nunggu tuh!" Ucap Putri Felicia sembari menggeret Sarla.

"Apa?"

"Iih! Jangan pura-pura nggak tau dan lupa!hmmm,,,, sepertinya kakak harus berdandan dulu?" Ucap Felicia.

'apa kakak adik ini bekerja sama? Ada apa ya kira-kira?' batin Sarla.

"Nggak usah ah! Begini aja!" Ucap Sarla.

"Halla,,,"

"Sudah ayo!"

"Ciecieeee,,,,Kakak udah nggak sabar,,,uhuy!" Goda Putri Felicia.

"Apaan sih!🙄 Maksudku itu,,,aku mau segera tidur!"

"Uhuy!!!!" Goda Felicia lagi.

"Hmmm baiklah! Lagian Kakakku menyukaimu juga karena kesederhanaanmu,,,ups!!" Putri Felicia ceplas-ceplos.

"Apa?"

"Kakakku udah menunggumu lama,,,ayo!!!" Ucap Felicia sembari menggeret Sarla keluar kamar.

'tadi ia bilang apa ya? Suka padaku? Aku yang tuli apa Pangeran itu yang nggak waras?' protes Sarla dalam hati.

Di taman.

Lampu taman menghiasinya. Membuat warna-warni yang begitu indah. Diiringi suara nyanyian alam yang merdu. Tiba-tiba,,,datanglah,,sesosok lelaki dari kejauhan,,,yang melewati lampu taman berbentuk hati. Senyumnya merekah. Sarla hanya bisa melongo melihatnya.

"Aku pergi dulu,,dah!" Ucap Putri Felicia dengan senyam-senyum lalu pergi.

"Eeh!!!" Mau mengikuti Putri Felicia tapi ada tangan yang memegang tangannya.

Sarla terhenti. Ia mengkibaskan pegangan itu.

"Ada apa ini, Pangeran? Kenpaa Pangeran terlihat rapi? Dan semua ini?" Sarla menatap sekeliling.

"Itu karena-"

Tiiit-tiiiit

Jam tangan Sarla berbunyi. Itu tanda ada misi untuknya.

"Ada apa Sarla?" Tanya Pangeran.

"Eh? Alarm! Hehe!! Aduuh! Gimana ya,,,,"

"Ada apa?"

"Mau ke,,,mau ke,,,,," Sarla mencari alasan.

"Toilet?" Tebak Pangeran.

"Hehe!"

"Hmmm,,,baiklah,,,,,tapi jangan lama-lama ya,,,"

"Insyaallah, Pangeran!" Ucap Sarla sembari berlari pergi.

Krusek-krusek

"Woi! Siapa itu?!?!" Teriak pangeran tajuk karena tiba-tiba semak-semak bergoyang.

"Yah! Pasti habis kebanyakan makan sambal tuh! Hallah,,,padahal ini momen yang kutunggu-tunggu.." ucap seseorang yang muncul dari semak-semak. Ia adalah Putri Felicia.

"Astaga!!! Kau ngintip ya?!?!"

"Yaiyalah! Aku  merekamnya tadi,,," Putri Felicia menunjukkan HPnya.

"Hey!!! Berikan HP itu!!! Hapus nggak???!!"

"Nggak mau!!! Leeekkkkk!!!" Putri Felicia berlari.

"Woiiiiii!!! Adek Nakal!!!!" Pangeran mengejar adeknya itu.

Terjadilah kejar-kejaran antara adek kakak yang sebelumnya itu jarang terjadi pada mereka karena hubungan mereka yang kurang akur.

Sementara itu..

Sarla berlari ke kamarnya,,

Ia menekan jam tangannya.

"Misi hari ini,,,,,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 13, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

♥Prince Love Detective Girl♥Where stories live. Discover now