Evil Brother✔

13

Jangan lupa apresiasinya...

Selamat Tahun Baru!!

Selamat menempuh hidup baru eaaakk..

Aku harap kita semua menjadi pribadi yg lebih baik aminn...

Jungkook tertegun, matanya menatap sang kakak yang menatapnya tajam. Jimin dan Taehyung bahkan saling berteriak satu sama lain, karena dirinya.
"Kak..." suara Jungkook membuat keduanya menoleh, semua orang siswa sudah masuk ke kelas mereka masing-masing karena usiran Jimin.

"Maaf..." lirih Jungkook membuat Taehyung mendesis, dengan cepat kakak meraih kerah leher seragam adek. Mencengkramnya dengan kuat dan mendorong adek hingga punggung adek menabrak dinding kantin.

Brukhhh!!

Adek cuma diam, matanya menatap kedua mata hazel milik sang kakak yang menatap dirinya tajam.
"Semudah itu...semudah itu minta maaf!" Teriak kakak yang membuat kedua tangan adek mengepal di sisi kedua tubuhnya.

Jimin menggeram, sebenarnya ia ingin memisahkan keduanya. Tapi ia harus diam, membiarkan keduanya berbicara secara baik-baik.
"Ya sekarang gue tanya, apa yang lo mau? Gue dah minta maaf, dan lo ga terima! Sekarang apa mau lo?!"

Oke, sepertinya adek udah muak. Bahasanya mulai berubah membuat Jimin was-was.
"Ck," Jimin menatap Taehyung--sahabatnya nampak menyeramkan dengan senyuman remehnya.

"Balikin mama. Ga bisa kan? Jangan harap semuanya kembali seperti dulu lagi, karna ga akan bisa." Taehyung melepaskan cengkramannya, lalu pergi dari sana membuat Jimin berlari menangkap tubuh adek yang nyaris limbung.

"Dek!"

"Ck, siapa yang mau kaya dulu lagi? Shhh... dia pikir gua mau?" Jimin menatap iba adek yang menahan isakannya, Jimin tahu Jungkook anaknya manja.

"Mau bolos gak?"tawar Jimin membuat Jungkook mengangguk cepat.

Donghae--pria itu tersenyum tipis, matanya menatap sosok yang ada di hadapannya.
"Kau nampak lemah...tapi tak masalah, kita hanya perlu menunggu." Lirih Donghae kemudian mengalihkan pandangannya.

"Aku akan membalaskan semua yang berhubungan dengannya."

"Termasuk keponakanku sendiri."

"Adek sama kakak ada masalah?" Tanya bunda membuat kak Taehyung menggeleng, jelas ia tidak mau memberitahukan alasannya. Ia masih menghormati bunda Yeorim yang telah merawatnya sejak kecil setelah kepergian mama.

"Yasudah salah satu dari kalian lebih baik membersihkan kamar mandi." Perintah bunda lalu pergi dari sana.

"Kau saja." Perintah Taehyung membuat adek melirik sebentar, kembali memeluk remotenya dan terus menatap televisi di hadapannya, adek menggeleng dengan tegas.

"Tidak mau."

"Harus mau."

"Tidak mau!"

"Harus!"

"Tidak!"

"Adek..." itu suara papa

Yunho mengusap wajahnya, kepalanya pusing karena pekerjaan kantor dan sekarang kedua putranya tengah bertengkar karena hal sepele.
"Biarkan saja dia yang membersihkan kamar mandi," sungut adek yang masih memeluk remote sambil duduk tenang di atas sofa.