epilog

8.4K 581 63
                                    

Makasih untuk apresiasinya ^^

Akhirnya book ini bisa berakhir, dan makasih untuk kalian yang selalu kasih support untuk aku 😃

Jangan lupa vote terus meski cerita ini udah berakhir 😊

.

.


.


Papa mengelus pipi sang putra, mencium kening sang putra dengan sayang lalu tersenyum lebar hingga kedua matanya tinggal segaris tipis.
"Apa sudah tidak marah lagi dengan papa?" Bujuk sang ayah, ia memang sudah tua. Buktinya ia terlambat menjemput putranya untuk kesekian kalinya.

"Papa sungguh keterlaluan, aku ingin ke Amerika saja daripada disini harus menunggu jemputan 1 jam!" Sungut kak Taehyung, ia paling bosan dalam urusan menunggu.

"Hei, jangan marah. Sebentar lagi kita akan pindah ke sana. Melupakan masa kelam di korea dan hidup bahagia disana, oke?" Ucapan papa ada benarnya. Dengan cepat kak Taehyung mengangguk kemudian dengan cepat masuk ke jok belakang.

Membuat papa terkekeh dan mengikuti masuk ke dalam mobil untuk segera berangkat ke apartemen, menyiapkan penerbangan dan juga kepindahan kak Taehyung yang tinggal beberapa bulan lagi kelulusan.

"Apa kita harus menunggu aku lulus? Aku sudah bosan disini." Keluh kak Taehyung membuat papa terkekeh.

"Tentu saja, kakak tinggal kuliah disana." Papa sibuk fokus menyetir tapi ia tetap menjawab pertanyaan kak Taehyung.

"Menyebalkan!"





Beberapa bulan kemudian...

Mungkin kehidupan selalu berputar, tapi nyatanya semakin hari yang ada semakin buruk. Jihoon merasa bahwa semuanya hanya mempermainkannya, walau  akhirnya mau menjadi teman bicaranya, bukan berarti beban hidupnya berkurang.

Bunda tidak lagi bekerja, setelah gugatan cerai itu telah resmi di persidangan, bunda dan papa telah resmi bercerai. Bunda hanya bisa diam disebuah gubuk yang kecil, hanya itu yang bisa Jihoon sewa.

Jihoon harus bekerja part time untuk uang sakunya, beruntung papa Yunho membiayai uang sekolahnya sampai lulus.
"Kak Jungkook, maafkan aku..." hanya sebuah bisikan yang mampu ia rapalkan disaat ia bekerja, akan sekolah dan sebelum tidur.




Tidak jauh berbeda dengan negara maju Korea, di Amerika kini kak Taehyung nampak lebih fashionable hingga memikat rombongan gadis yang mengikutinya kemanapun.

Tidak jauh berbeda dengan Park Jimin yang terus mengeluh karena jalannya terhambat.
Apalagi saat Jimin memicing melihat sosok yang berusaha datang ke arah Taehyung, dengan segera Jimin menarik napas untuk berteriak keras diantara puluhan suara gadis yang memekik.

Jimin memekik lantang, cukup keras hingga suara para gadis kalah.
"TAE KIM! DIA DI DEPANMU!!" Teriakan Jimin membuat kak Taehyung menoleh mencari ke segala arah.

Hingga matanya menangkap sosok pemuda dengan kedua bola mata bulat cerahnya tersenyum lebar kearahnya.
Beberapa mahasiswi semester akhir memekik girang saat saudara Taehyung tak kalah jauh menggemaskan.

Evil Brother✔Where stories live. Discover now