19 - Mind Reader

529 110 24
                                    


"Yang menang yang jaga" kata Renjun


"Tidak, yang kalah yang tidur" tolak Gowon, bercanda.


Renjun tertawa "Sama aja, sayang"





1..2..3..






Gowon kertas dan Renjun batu.










"Yeyy, aku jaga. Sini tidur" suruh Gowon, menepuk pahanya agar Renjun bisa meletakkan kepalanya disana.   


Jangan salah, Renjun tidak menggunakan kemampuan istimewanya. Ketika mereka melakukan gunting kertas batu, Renjun menatap kebawah --ke tangan mereka-- sementara Gowon mengawasinya.


Jadi Renjun tidak sengaja kalah atau bagaimana.


Ya lagipula tidak apa-apa. Renjun sudah mengajarinya kalau-kalau tempat mereka tiba-tiba ketahuan atau ada bahaya atau apa. Dan ini bukan yang pertama kalinya jadi Renjun santai.


Ingat dalam berhubungan mereka harus seperti apa? 


Yup, percaya.


Renjun percaya Gowon bisa.


Toh kalau ada apa-apa mereka akan menghadapinya bersama kan?


Renjun memberi Gowon buku tentang penyakit dan luka-luka sihir untuk dibacanya agar tidak kebosanan. Kemudian pria itu tidur di pangkuan Gowon setelah mengecup dahinya sekilas.


Gowon mengusap-ngusap surai kepala Renjun, membuatnya nyaman. Tahu kalau seharian ini Renjun lebih banyak bekerja dibanding dirinya.


Dan dalam waktu beberapa menit, dengkuran halus terdengar, membuat Gowon tersenyum gemas lalu mengecup dahi Renjun.


"Selamat tidur"




***


Semenjak kepergian Olivander yang tidak jelas karena apa, semua penyihir mulai mencaritahu toko tongkat sihir lain. Tidak sedikit juga yang membicarakannya.


"Mereka membuka toko lain diujung Diagon Alley, aku tidak kenal siapa penjualnya" ujar seorang wanita paruh baya yang duduk di meja dekat kasir, berbincang dengan kawan-kawannya.

Book III : Mortal or Immortal - NCT LOONA Hogwarts SeriesWhere stories live. Discover now