45 - FIN

715 112 57
                                    

"Ku tinggal gapapa ya, Honey?"


Heejin mengangguk, membiarkan Jaemin menyusul Renjun ke dapur sementara ia menyusui David sendirian di kamar.


Renjun mengeluarkan isi bingkisan yang dibawa teman-temannya untuk disajikan didepan.


Jaemin muncul dibelakangnya


"Udah, njun. Itu buat Gowon"


"Yang ada malah ga kemakan nanti, bareng-bareng aja makannya" balas Renjun, membuka cheese cake dengan lambaian tongkat sihir serta menyiapkan pisau, sendok dan beberapa piring kecil.


Jaemin membantu, tapi gerakannya terhenti begitu Mark muncul


"Nangis lagi dia" kata Mark, yang kemudian bersandar diambang pintu


Selagi Gowon istirahat tadi, Renjun sudah bercerita pada mereka soal kondisi yang dialami Gowon, juga tentang langkah kedepan yang akan Renjun ambil kalau Gowon tidak mengalami kemajuan.


"Dia bahas Jungwoo, benar katamu, dia terlalu menyalahkan dirinya sendiri" tambah Mark


"Renjun, tapi tawaran Jeno benar-benar perlu kau pertimbangkan. Semua orang menganggapmu dan Gowon sudah mati, kalian perlu identitas baru" ucapan Jaemin membawa mereka ke pembicaraan sebelumnya.


Ke pembicaraan dimana Jeno yang akan mencalonkan diri untuk membangun kembali kementerian sihir dan menjadikan Renjun asisten seniornya dengan identitas dan status baru.


Renjun mengangguk, "Aku tahu, tapi sekarang kondisi Gowon lebih penting daripada apapun, tolong hargai keputusan kami nantinya bagaimana" katanya, meminta pengertian mereka.


Jaemin mendesah pasrah "Kudoakan yang terbaik untuk kalian" 



***



Seharian ini Gowon banyak tertawa, sampai waktu menunjukkan pukul 8 malam, Hanya Heejin, Jaemin dan bayi mereka yang beranjak pulang. Sisanya tetap disana, mereka yang perempuan bahkan mengantarkan Gowon sampai menjemput mimpi.


Benar-benar diperlakukan seperti bayi.


"Kau dan Mark tidak ada perkembangan?" tanya Gowon, polos. Tapi buru-buru diam begitu menyadari atmosfir Kim Lip dan Chuu berubah, saling pandang canggung


"Emangnya harus ada perkembangan?"


"Maaf" kata Gowon, pelan


"Mark susah move on" jawab Kim Lip, cuek. Berlagak mengikat rambutnya agar setidaknya ada hal lain yang bisa ia lakukan.


Pandangan Gowon jatuh pada Chuu yang mendadak salah tingkah.


Book III : Mortal or Immortal - NCT LOONA Hogwarts SeriesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant