"insya Allah saya akan bantu kamu sampai menjadi orang yang baik dihadapan Tuhan."
- Renjun Azmi'raj Kahlaf -
***
"T-tante jangan tinggalin R-rere, Please." Tangis Reina pecah saat itu juga, melihat Tante nya yang sudah tidak berdaya.
"Rere itu anak yang baik, Kak Rara juga. Kalian berdua sudah Tante anggap sebagai anak Tante sendiri, jaga diri kalian baik-baik ya, jangan berantem terus." Laura tersenyum lemah, dia sudah benar-benar tidak kuat dengan penyakit yang dialaminya.
"Mama sama Papa udah tinggalin kita berdua. Tante mau tinggalin kita juga?"
Laura menggeleng pelan, "Nggak, Mama sama Papa kamu sayang betul sama kalian berdua."
Laura mengeluarkan sebuah diary milik kakak nya Laras-milik ibu Reina dan Rara. Tentu nya sebuah kejutan besar bagi mereka, karena tidak pernah tahu menahu soal diary kecil itu.
"Baca diary ini. Mama kalian itu sangat suka menulis, hal apapun itu pasti dia tulis di buku ini, dan-"
Reina mengernyit. "Dan? Kenapa Tante?"
"Mama kalian pasti bangga dan bahagia jika kamu dan Kak Rara mengabulkan keinginan nya."
"Keinginan?" Laura mengangguk lemah.
"Baca semua isi nya. Tante yakin kalian berdua pasti menyanggupi semua keinginannya."
Reina menatap diary milik Orangtua nya itu, dia membuka halaman demi halaman yang isi nya sebuah tulisan tangan mama nya. Sampai di halaman terakhir, napas Reina tercekat.
"T-tante Mama m-masih ada? Mama bakal kembali ke Indonesia kalau Reina mengabulkan keinginan nya?"
Laura mengangguk sambil tersenyum. Dia akhirnya lega Reina sudah tahu semuanya.
"Mama mau kembali kalau Reina jadi anak yang baik dan penurut?"
Laura mengangguk lagi. "Iya, Tante harap kamu sanggup. Karena Tante nggak selama nya bisa jagain kamu."
Laura kembali tersenyum. "Suatu saat bakal ada yang bantu kamu buat berubah menjadi orang yang lebih berguna, percaya sama Tante, oke?"
Reina mengernyit heran. Dia menghapus air mata nya lalu menatap tante nya dengan lekat. Laura hanya mengusap kepala Reina dengan penuh kasih sayang layaknya seorang ibu.
"Iya Tante, Rere bakal turutin apa kata Tante dan apa yang Mama mau."
Kemudian Reina memeluk tante nya yang sangat ia sayangi itu. Tapi hari ini, dia benar-benar sangat terpukul karena tante nya yang paling kuat dan ceria sekarang sudah tidak seperti dulu lagi.
Dia juga sangat bersyukur mempunyai tante seperti Laura yang sangat peduli dengannya. Reina memang anak yang suka mengikuti 'pergaulan bebas' bersama teman sekolah nya. Karena itu Laura sering memberi tau keadaan Reina kepada kakak nya Laras.
"Tante?" Reina melepas pelukannya dengan bingung.
Tidak ada jawaban. Mata Laura terpejam, napas nya pun tidak terdengar lagi oleh Reina.
"Nggak mungkin!"
"Tante masih dengar suara Rere, kan?"
"Rere janji nggak akan nakal lagi, please.."
Sekali lagi, air mata Reina tidak hentinya turun sambil berusaha membangunkan Laura sebisanya. Tapi nihil, tante yang paling ia sayang sudah pergi meninggalkan nya-untuk selamanya.
Reina sekilas melirik kepada diary milik mama nya-terbersit rasa sakit.
Kenapa Mama pergi?
Ada alasan besar kah yang mengharuskan Mama pergi?
Apa Reina harus menyanggupi keinginan mama nya itu? Menjadi anak yang berbakti dan bisa dibanggakan oleh mama nya.
Dan apa maksud dari ucapan terakhir yang dilontarkan tante nya kepada Reina?
Siapa yang akan membantunya?
***
tbc
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
saya terinspirasi banget sama cerita 'alim - renjun'larvakuningdan sampai buat work ini. ga ada niatan plagiat atau apa ya, tapi saya suka banget sama karakter renjun yang alim alim unch gitu, dan disini juga bakal gitu. pokoknya kobam lah/ tapi alur dan hal² lainnya beda ya.
saya ucapin makasih banyak kak risa, karena cerita nya saya jadi terinspirasi banget.
