27. calon imam?

1.9K 340 52
                                    

"alhamdulilahhirabbil alamin."

setelah semua murid selesai satu persatu bergiliran mengaji mereka semua membuat lingkaran seperti biasa.

awal reina melihat yeji datang bersama yuna dia terkejut—tapi dia merasa dia harus mencoba membuatnya nyaman berada disini sama seperti lami dan yang lain kepadanya saat menjadi murid baru.

"reina, yeji sama yuna betah-betah ya disini," doyoung melempar senyuman kepada mereka bertiga "ngerasa boring ga? atau bosen?"

"ngga dong bah." itu hanya reina yang menjawab, yeji dan yuna hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum.

"alhamdulillah," doyoung pun melihat semua muridnya "pada  pengen makan ya?" lalu dia pun tertawa.

"iya bah, lele ga sabar pengen makan nasi liwet hehehe."

"sabar dek, lele kok makan liwet?" hendery meledek adiknya itu sembari tertawa.

reina hanya menyimak dibanding dengan semuanya yang kini tengah berbincang betapa enaknya nasi liwet dicampur dengan lauk pauk lainnya.

"lam, nasi liwet tuh kek gimana? astagfirullah banget kok gue kudet gini," bisik reina kepada lami.

"HAH? WOY REINA MASA GA TAU NASI LIWET HAHAHAHAHAHAHA."

jika ada yang menduga itu haechan salah—itu winwin, entah bagaimana caranya dia bisa mendengar ucapan reina yang padahal sudah dipastikan volumenya sangat pelan.

"astagfirullah kak, jangan gitu," ucap renjun karena tawa winwin yang semakin keras.

"iyadah pawangnya udah marah gue mah bisa apa."

doyoung hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah murid-muridnya yang sangat bervariasi "yaudah kita semua langsung ke rumah abah aja ya. nanti perempuannya bagian di dapur, kalo tugas laki-lakinya ambil daun pisang sama yang lainnya juga, paham kan ya?"

"PAHAM ABAH!"

°°°

"sialan banget winwin, congor nya gabisa ngerem ih anjir kesel."

reina melihat winwin dari kejauhan yang tengah berjalan menuju kebun bersama yang lainnya untuk mengambil daun pisang.

"lagian, beneran ga tau nasi liwet?" tanya nancy.

"daripada sok tau ya gue nanya ke lami lah."

"ntar lo liat aja cara masak nya, istri nya abah doy kan bakal bantuin kita masak," ucap herin.

reina agak terkejut mendengar kata 'istri', karena selama ini dia belum pernah melihat istri dari guru mengajinya itu.

"btw istrinya cantik ga? atau humoris kayak abah doy?"

"assalamualaikum semuanya."

mereka bertujuh menoleh ke sumber suara—jisa karina, istri dari doyoung itu tersenyum manis, sangat cantik.

reina teringat kepada cermin yang ada dirumah nya—insecure dia melihat paras cantik dari istri guru mengajinya itu.

"waalaikumsalam bu jisa."

jisa bergabung dengan mereka yang masih sibuk membersihkan sayuran sembari berbincang-bincang.

"ini murid baru abah ya pasti?"

reina, yeji, dan yuna hanya tersenyum kikuk. seperti sedang berinteraksi dengan senior cantik di sekolahnya. bagaimana tidak? istri doyoung itu terlihat seperti seumuran dengan mereka semua—awet muda.

"kenalin saya reina hehe," reina menyalami jisa dengan sopan begitu juga dengan semuanya.

"ah reina ... pindahan dari jakarta ya?"

Amanah | Renjun ✓Where stories live. Discover now