-Part 19-

5.9K 615 93
                                    

Previous Part

"Dan apa yang pernah terjadi antara aku dengan Hyunjoo. Sudah berakhir."

Part 19

Jaemi terdiam dan melamun. Sarapannya belum ia sentuh. Jaemi sudah turun sejak Wonwoo pergi mandi. Sejak bangun tidur, Jaemi menjaga jarak dengan Wonwoo.

Ucapan Wonwoo semalam tentang apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan Hyunjoo menjadi sebuah kalimat yang terus berputar di otak Jaemi.

Hingga sebuah kecupan di pipi Jaemi membuat ia tersadar.

"Selamat pagi istriku."

Satu sapaan yang membuat pipi Jaemi memerah dan jantungnya berdegub dengan kencang.

Jaemi mengepalkan tangannya lalu membanting garpu serta pisau di tangannya dan beranjak dari duduknya. Masih pagi namun Wonwoo sudah ingin membuat jantungnya lelah.

Tapi, dengan cepat Wonwoo menarik tangan Jaemi hingga Jaemi jatuh terduduk di pangkuannya.

"Selesaikan sarapanmu," ucap Wonwoo.

"Jeon Wonwoo! Lepaskan!" teriak Jaemi.

"Ah.. kau ingin suamimu ini menyuapi dirimu?" tanya Wonwoo.

"Ck," decak Jaemi dengan mengalihkan pandangannya.

Sebuah cubitan di pipi Jaemi membuat dirinya menoleh pada Wonwoo.

"Ya! Jangan lakukan hal-hal seperti ini secara tiba-tiba! Aku belum terbiasa!" cerocos Jaemi.

Seluruh pelayan yang sadar akan butuhnya waktu berdua untuk majikan mereka pun segera membubarkan diri.

Wonwoo hanya terkekeh lalu ia memotong roti isi dan menjulurkannya pada mulut Jaemi.

"Aaa.." ucap Wonwoo.

"Jeon Wonwoo!" teriak Jaemi.

"Aaa.. buka mulutmu. Aa.." titah Wonwoo.

"Jeon Wonwoo," Jaemi menjauhkan tangan Wonwoo.

"Haruskah aku bertingkah imut?" tanya Wonwoo.

"Ya!" teriak Jaemi. Dan mau tidak mau akhirnya ia memakan suapan itu dari Wonwoo.

"Lagi. Aaaa..." titah Wonwo seperti menyuapi anak kecil.

"Coba buka. Aaa.." ucapnya lagi.

"Sajangnim hari i-"

Jaemi segera beranjak dari pangkuan Wonwoo ketika Seokmin begitu saja datang ke arah mereka.

"Ah.. maafkan saya-"

"Aku akan sarapan di kamar. Aku ingin segera istirahat juga," ucap Jaemi dengan membawa satu piring roti isinya dan segelas susu ke atas menuju kamarnya.

Terlihat Wonwoo menahan kesalnya.

"Lee Seokmin," ucapnya dengan menatap Seokmin.

"Maafkan saya sajangnim, saya tidak tahu jika-"

"Ada apa?" potong Wonwoo.

"Presdir menyuruh anda datang untuk menemuinya ketika jam makan siang," ucap Seokmin.

"Ada apa nenek mengundangku?" tanya Wonwoo dengan menikmati sarapannya.

"Saya kurang tahu sajangnim," jawab Seokmin.

"Jaemi?" tanya Wonwoo lagi.

"Hanya sajangnim. Nyonya tidak diajak," jelas Seokmin.

"Baiklah. Kau dirumah saja jika dia membutuhkan sesuatu, segera kau carikan apa yang ia butuhkan," jelas Wonwoo dengan beranjak dari duduknya.

Marriage with the CEO | JWWWhere stories live. Discover now