41🌺

1.4K 113 4
                                    

Cahaya matahari pagi telah menyapa melalui sela-sela tirai dikamar utama mansion itu.

Lisa yang merasa terganggu, akhirnya bangun dari tidurnya lalu duduk. Dia mengerjapkan matanya beberapa untuk memperjalas penglihatannya. Sambil menguap, dia menoleh ke samping kirinya dan terkejut ketika melihat pantulan dirinya yang tidak menggunakan pakaian dari lemari cermin disana.

Lisa hampir saja berteriak jika dia tidak ingat kalau dia sudah menikah. Perlahan, gadis itu menidurkan dirinya lagi lalu menoleh ke samping kanannya. Melihat wajah lelap sang suami, entah kenapa bisa membuat hatinya sejuk.
"Aku menyayangimu Jeon." Ucapnya berbisik.

"Aku juga menyayangimu, Lalisa." Ucap Jungkook yang tiba-tiba memeluk Lisa.

Lisa membelalakan matanya dan tersenyum kikuk.
"A- ahh kau sudah bangun."

"Ya aku sudah bangun." Jawab Jungkook dan mempererat pelukannya.

"Lepas, aku ingin mandi." Ucap Lisa.

Jungkook menggeleng.
"Nanti saja."

"Tidak Jeon Jungkook. Lepaskan!"

"Tidak mau."

"Lepaskan atau aku akan marah!"

Jungkook menghela nafas dan melepaskan pelukannya.

Lisa segera bangun dari tidurnya dan mengambil sebuah kaos yang tergeletak dilantai dekat tempat tidurnya. Ternyata itu milik Jungkook.

Saat Lisa membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba terlintas sebuah ide diotak Jungkook.
"Lisa!" Panggilnya.

Lisa menoleh. "Apa?"

"Ayo mandi bersama!"

Blush!
Pipi Lisa seketika memerah mendengar ucapan Jungkook.
"A- aku mandi duluan saja!" Ucapnya dan segera menutup pintu kamar mandi itu lalu menguncinya.

Jungkook yang mendengar jawaban Lisa mendengus kecewa. Namun sedetik kemudian dia terkekeh mengingat reaksi istrinya itu.

•••

Setelah membersihkan diri, mereka berdua turun dari kamarnya lalu memutuskan untuk sarapan.

Hari ini, Jungkook sudah memberitau para maid jika dia yang akan memasak sarapan untuk Lisa dan dirinya. Jadi mereka (para maid) tidak perlu memasak dan bisa mengerjakan hal lain.

"Hari ini kau tidak pergi bekerja Jeon?" Tanya Lisa yang sedang memakan pancake buatan suaminya.

"Tidak. Hari ini aku masih cuti. Besok aku mulai bekerja lagi." Jawab Jungkook yang sedang memasak.

Lisa mengangguk paham.
"Jadi, jadwal kita hari ini apa?"

"Mmm, aku ingin seharian berada dikamar denganmu." Ucap Jungkook membalikan badan lalu menaik turunkan alisnya.

"Jeon!"

Jungkook tertawa dan kembali membalikan badannya untuk melanjutkan acara masaknya.
"Terserah kau saja."

"Aku juga tidak mempunyai rencana apapun." Ucap Lisa dan memasukan potongan pancake ke mulutnya lagi.

Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri mereka.
"Permisi nyonya."

Lisa menoleh.
"Oh, ada apa?"

"Didepan ada tamu yang mencari nyonya." Ucap pelayan itu.

"Siapa?" Tanya Jungkook.

"Maaf tuan, saya tidak tau."

"Ahh baiklah, kalau begitu terimakasih." Ucap Lisa pada pelayan itu.

"Saya permisi nyonya, tuan." Ucap sang pelayan lalu melangkah pergi dari hadapan pasangan pengantin baru itu.

"Aku akan menemuinya dulu." Ucap Lisa bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruang makan. Lalu Jungkook mengikutinya setelah mematikan kompor.

Siapa yang datang sepagi ini? Apa mungkin--- Kim Taehyung?!
Pikiran Jungkook tak tenang dan terus saja menebak siapa yang datang.

"Hai pengantin baru." Ucap seseorang ketika Lisa dan Jungkook sampai diruang tamu.

"Jennie!" Ucap Lisa berlari dan memeluk Jennie.

"Kenapa kemarin kau tidak datang?" Tanya Lisa sedikit kecewa dan melepaskan pelukan itu.

"Maaf, aku sibuk." Jawab Jennie terkekeh.

"Kapan kau pulang dari New Zealand?" Tanya Lisa.

Ya, setelah lulus, Jennie, Rose dan Lisa berpisah. Jennie pindah ke New Zealand, dan Rose ke Australia.

"Tadi malam." Ucap Jennie

Lisa mengangguk mengerti. "Kau ingin minum apa?" Tanyanya.

"Berhubung ini masih pagi dan aku belum sarapan, jadi aku minta segelas susu dan sepotong roti." Ucap Jennie yang kini mendudukan diri disofa.

Lisa menatap gadis itu tajam.
"Jadi kau datang sepagi ini hanya untuk meminta sarapan?"

Jennie mengibaskan tangannya.
"Seperti kau baru mengenalku saja."

Lisa mendengus kesal.
"Baiklah, tunggu akan aku ambilkan."

Jungkook menahan tangan Lisa yang akan berjalan menuju dapur.
"Biar aku saja yang mengambilkannya."

Lisa tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah, terimakasih Jeon."

Jungkook mengangguk dan berjalan menuju dapur.

"Lisa, aku masih tak menyangka kau memutuskan menikah dengannya." Ucap Jennie menarik tangan Lisa hingga gadis itu duduk disebelahnya.

Lisa terkekeh.
"Mungkin dia jodohku."

Jennie terdiam sebentar.
"Lalu Taehyung?"

Lisa menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Jennie.
"Aku harus melupakannya, Jennie. Aku akan berusaha mencintai Jungkook sepenuh hatiku. Dia suamiku, dia berhak atas hati dan diriku."

Jennie mengangguk dan tersenyum.
"Semoga kau bisa."

Lisa mengangguk dan membalas senyuman gadis dihadapannya.

Tak lama kemudian Jungkook datang membawa nampan berisi 2 gelas susu, piring yang berisi pancake milik Lisa tadi dan piring berisi roti isi untuk Jennie. Lalu meletakannya dimeja.

"Terimakasih." Ucap Lisa tersenyum dan menatap Jungkook.

"Samasama." Jawab Jungkook yang juga tersenyum lalu duduk disamping Lisa.

Jennie yang merasa diabaikan berdehem.
"Oh ya, Lisa. Aku kesini untuk memberitaumu. Aku akan betunangan dengan Kai."

"Kai?" Tanya Lisa bingung.

"Iya, Kai. Dia teman masa kecilku di New Zealand."

"Lalu kau dan Yoongi?"

"Kami berpisah 6bulan yang lalu. Aku merasa tidak cocok dengannya. Dia selalu mementingkan pekerjaan." Keluh Jennie.

"Dengan siapapun, yang penting kau merasa bahagia." Ucap Jungkook dengan tersenyum menatap Lisa.

Lisa dan Jennie menatap Jungkook. Lisa membalas senyuman suaminya, sedangkan Jennie melihat ke arah Lisa kemudian Jungkook lalu ke Lisa lagi.

"Jika kalian ingat, aku masih disini." Ucap Jennie kesal.

Lisa dan Jungkook hanya terkekeh melihat kelakuan Jennie yang masih seperti dulu.

"Kapan acara pertunanganmu dilaksanakan?" Tanya Lisa.

"1 bulan lagi." Jawab Jennie setelah mengingat-ingat tanggalnya.

Lisa mengangguk paham dan mengambil piring yang berisi pancake miliknya.

Wait For Me [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora