5. kedatangan seseorang

453 31 0
                                    

Setelah kejadian itu jeongyeon segera di bawa ke rumah sakit. Jeongyeon ditangani oleh dokter sudah Berjam jam, membuat semua member Twice sedikit khawatir dengan jeongyeon.

Sedari tadi pun nayeon menangis histeris menunggu kabar dari jeongyeon. Rasa bersalah menimpa dirinya, dia merasa bersalah karena membuat jeongyeon terluka bahkan masuk ke rumah sakit.

"Nayeon... Ini bukan salah lu, jangan merasa bersalah nay" bujuk sana sambil memegang pundak nayeon.

"Gara gara gua jeongyeon sampai masuk ke rumah sakit. Maafin gua" -nayeon.

"Sana benar, nay... Lu gak salah" jihyi pun ikut menenangkan nayeon.

"Awalnya memang gua marah sama lu nay, tapi sekarang bukan saatnya untuk bertengkar. Lebih baik kita berdoa saja agar jeongyeon cepat sadar" Momo menatap nayeon lalu tersenyum.

"Maafin gua mo, gua bakal ngelupain masa masa yang lalu demi jeongyeon"" mohon nayeon.

"Sudahlah" Momo pun memeluk nayeon dan menenangkannya. Mereka kembali menunggu jeongyeon yang sedang di tangani dokter tersebut, butuh Berjam jam dan itupun belum ada kabar sama sekali tentang jeongyeon.

Entah karena sudah larut malam atau mereka terlalu lelah sehingga semua member tertidur lelap di sana. Tapi tidak dengan nayeon yang sigap menunggu kabar dari jeongyeon.

Nayeon berdiri tegak di depan pintu tersebut, melihat lewat kaca bulat yang menampakkan jeongyeon di sana telah di tangani oleh dokter dan suster suster di sana. Nayeon tidak sanggup menatap jeongyeon yang lemah di dalam sana sehingga memutuskan untuk bersandar di tembok bahkan sampai merosot dan terduduk di lantai.

Merasa lelah menunggu, nayeon menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan membuang nafasnya kasar.

"Maafin gua Jeong, gua udah nuduh lu yang gak bener. Gua nyesel udah ngebenci sahabat gua sendiri, terlebih gua keras kepala" batin nayeon.

"Cepatlah sadar jeongi, gua gak bisa ngeliat sahabat gua kaya gini. Gua masih ingat jeongyeon yang gua kenal, dia sangat tangguh dan selalu ngelindungin gua dari para penjahat. Jeongi yang gua kenal juga terkenal sangat kuat, dimana jeongyeon gua?" Setetes air mata pun mengalir saat perasaan buruk mengenainya.

Ckelek.....

Suara pintu tersebut membuat nayeon tersadar dan bangkit dari tempatnya. Dan menyampari dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.

"Dokter!" Panggil nayeon sambil menghapus air matanya.

"Hiks... Bagaimana keadaan jeongyeon!" -nayeon. Mendengar suara nayeon membuat semua memb terganggu dan tersadar bahwa nayeon sedang berasama dengan dokter.

"Chae bangun..." Panggil Juwi yang sudah tersadar dari tidurnya.

"Eughh.."

"Bangun Chae... Dokternya sudah keluar dari ruangan jeongyeon" mendengar kalimat Juwi, chaeyoung membulatkan matanya terkejut.

"Astaga"

Mereka pun ikut bangkit lalu bergabung bersama yang lainnya. Nayeon sedari tadi menunggu jawaban dari dokter pun belum dapat jawabannya namun dari raut wajah dokter tersebut malah membuat nayeon sedikit takut mendengar jawabannya. Dokter tersebut membuka maskernya lalu membuang nafasnya panjang.

"Saya akan memulai pembicaraannya" ucap dokter tersebut pelan.

"Cepatlah dokter!!" Bentak nayeon.

"Nayeon, tenanglah..." Mina menenangkan nayeon yang sedari tadi menunggu.

"Pasien yang bernama jeongyeon tersebut mengalami pendarahan di kepalanya membuatnya tidak sadarkan diri. Beberapa Tulangnya patah akibat benturan yang sangat kencang. kaki kanannya dan juga tangan kirinya" jelas dokter tersebut. Semua member yang berada di sana terkejut mendengar penjelasan dari dokter tersebut, bahkan dari salah satu mereka ada yang tak mampu mendengarkannya. Mereka sudah tidak sanggup untuk berbicara lagi, namun nayeon sangat khawatir pada jeongyeon. Dengan suara bergetar, nayeon kembali bertanya kepada dokter.

Endure for one [✓]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin