15

182 21 0
                                    

"selamat siang nona Jeong. Wah sepertinya kau masih beristirahat"

Suara panggilan itu membuat jeongyeon terganggu. Namun dari suara yang jeongyeon dengar membuatnya tersenyum lalu membuka matanya lebar lebar.

"Eh? Kenapa malah bangun" tanya Jinyoung sambil duduk di kursi yang tepat di samping kasur pasien.

"Gua tau suara lu jin, jadi suara lu itu walau cuma sapaan? Bisa buat gua seneng"

"Ah... It's ok. Keliatannya muka lu hari ini happy banget Jeong. Apa ada yang baru di hari ini?" Tanya Jinyoung sambil menaruh kedua tangannya di sisi kasur.

"Eumm gak ada tuh. Tapi... Ada hal baru aja hari ini"

"Apa?" Jinyoung sudah siap mendengarkan suara jeongyeon.

"Gua dapet eonnie baru di sini" jelas jeongyeon sambil memainkan alisnya ke atas bawah.

"What? Eonnie baru?"

"Iya... Dia sangat manis cantik dan juga asik. Dia bisa ngebujuk gua buat minum obat. Tau sendiri kan kalo gua itu gak suka sama obat?"

Jinyoung mengangguk pelan. Lalu tiba tiba saja ada ingatan yang muncul di pikirannya.

"Eumm ngomong ngomong... Kapan kalian kenal dan siapa dia?" Tanya Jinyoung serius.

"Dia suster di sini dan... Sepertinya dia baru di sini. Karena wajahnya yang masih terlihat muda dan cantik. Aku kira umurnya itu di bawahku, ternyata di atas ku"

"Oh ya namanya shopia. Aku memanggilnya pia"

Kedua alis Jinyoung terangkat mendengar penjelasan jeongyeon tersebut.

"Shopia? Suster baru? Gua gak pernah tau sejak kapan suster baru masuk ke rumah sakit ini. Dan seingat ku, suster yang sering masuk ke dalam kamar jeongyeon itu sudah cukup berumur sekitar 28 tahunan lebih?" Batin Jinyoung yang masih berfikir. Tanpa sadar jeongyeon sudah memanggilnya dari tadi.

"Jinyoung! Lu denger gua gak si?" Kesal jeongyeon sambil menekuk alisnya.

"Huh? Apa? Maaf maaf tadi pikiran gua lagi kemana mana"

"Huuh... Emangnya lu mikirin apaan si? Sampe gak dengerin gua?" Jeongyeon terdiam dan menunggu jawaban.

"Gini... Kalau dia suster baru, pasti bukan hanya dia suster baru di sini tapi ada beberapa juga. Setau gua, orang yang sering masuk ke kamar lu itu suster yang umurnya udah agak jauh dari gua. Dan suster itu juga masih masuk ke kamar lu semalem. Masa hari ini udah beda?" -jinyoung.

"Ooouh yang itu. Emangnya harus satu suster apa yang ngurus gua? Mungkin aja dia udah capek makanya di ganti sama pia"

"Penampilannya gimana? Wajahnya gimana?"

"Lu mau gebet pia? Gak boleh! Dia eonnie gua sekarang" cegat jeongyeon. Jinyoung memejamkan matanya lalu memukul jidatnya pelan.

"Pikiran lu jauh sekali! Lu kan tau kalo gua sama na-" Jinyoung membuka matanya lebar lebar saat menghentikan perkataannya.

"Na? Siapa na? Lu udah punya pacar! Parah banget si lu, gak minta pendapat dari gua! Gua ini sebenarnya siapa lu si!? Masa gua yang udah sahabatan sama lu sampe bertahun tahun gak tau kalo lu udah pacaran!!" Dari nada awal yang biasa aja di akhiri dengan nada mengancam dan kesal.

Jinyoung kena semprot oleh jeongyeon. Mendengar bentakan keras jeongyeon yang kesal membuat muka Jinyoung berubah menjadi asem karena merasa malas mendengar ocehan seorang jeongyeon yang membuatnya selalu sakit kuping.

"Dia gak inget kalo gua sama nayeon bisa jadi seorang kekasih gara gara dia. Dia yang berhasil deketin gua sama nayeon. Dia yang dengan senang hati Nerima hubungan kami berdua. Sekarang dia malah nuduh gua yang aneh aneh" dalam hati Jinyoung sambil memutar bola matanya malas.

Endure for one [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang