[01]

1.1K 110 23
                                    

tiga chapter untuk perdana update! hehehhe selamat membaca

•°°•°•°°••°•°°•


"Jadi, siapa yang ngilangin gaun Mamah?"

Mereka saling tunjuk, lagi. Membuat perempuan yang tengah berkacak pinggang itu menghela nafas frustasi.

"Holga, tell me," Perempuan itu menatap putranya.

Sementara yang ditatap malah menunduk. "Bukan Holga..."

Lalu ganti menatap putrinya. "Helga?"

Gadis yang ditatap itu menggeleng pelan. "Bukan Helga, mah..."

"Terus siapa?"

"Angin," Jawab mereka serempak.

Saudara kembar ini memang sering membuat orang tuanya frustasi. Mereka selalu lalai dengan apa yang sudah diperintahkan sebelumnya.

Yang cowok bernama Holga Jonanta Wijaya. Sementara yang satunya, Helga Laurasia Wijaya. Mereka tidak takut pada siapapun. Kecuali Mamah.

Wina Adiwijaya. Perempuan yang melahirkan mereka berdua.

Bahkan pada Papahnya pun, mereka masih bisa bergurau jika Papah sedang memarahinya. Tapi tidak untuk Mamah.

"Sebenernya Holga tau dimana gaun Mamah..."

Wina menoleh cepat. "Dimana?"

"Tetangga sebelah."

"Tadi kita udah minta baik-baik kok, tapi dia malah ngomel-ngomel.." Tambah Holga.

"Kenapa bisa?"

"Gaunnya pas kebawa angin tuh larinya kesana terus nggak sengaja nyenggol pot mahal punya tetangga sebelah. Dia ngomel terus bilang gabakal balikin gaunnya sebelum kita ganti rugi bunga Jack and rose nya.." Jelas Helga yang masih menunduk.

"Juliet rose anjir," Bisik Holga.

"Iya itu maksud gue," Decak Helga. "Mamah jangan mar——ah.." Helga menganga ditempat. Suaranya seolah hanya hempasan angin yang berlalu.

Dia sudah menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi, tapi ternyata Mamahnya malah sibuk bertelefon.

"Iya-iya, saya segera kesana. Tolong beri penanganan pertama sebelum saya datang. Iya, lima belas menit sampe. Jangan panik kamunyaaa," Wina mematikan sambungan telepon. Kemudian menghampiri kedua anaknya.

"Kalian harus tanggung jawab atas semua ulah kalian. Mamah gamau tau. Belajar tanggung jawab," Wina meraih tasnya. "Mamah mau ke rumah sakit dulu. Itu pakaian yang baru diangkat, tolong dilipet. Mamah pulang harus udah selesai semua."

"Bye sayang!" Wina mencium pipi putra putrinya sebelum berlari kecil menuju garasi.

"Gimana caranya minta ke tetangga sebelah, bang?" Gumam Helga, ngeri sendiri saat melihat wajah garang tetangganya itu.

🐣🐣

"Dokter, saya mohon sekali lagi tolong selamatkan putri saya..."

Neighbor Enemy [end]Where stories live. Discover now