Kisah petualangan ketujuh member bangtan yang harus bebas karena telah melanggar suatu larangan, yang mereka anggap hanyalah larangan palsu.
Apakah mereka bisa bebas untuk bertemu fans mereka kembali?
Ataukah mereka akan terkurung selamanya dan tida...
Para member Bangtan sudah tiba di bandara Icheong, dan akan segera turun dari mobil. Setelah turun dari mobil, mereka sudah dihadapkan oleh para wartawan yang siap memotret sana sini untuk membuat berita keberangkatan mereka menuju Spanyol.
Cekrek.
Cekrek.
Cekrek... Cekrek...
"Hyung, banyak sekali yang akan memotret kita." bisik Jungkook pada Tehyung.
"Iya, mereka memang banyak. Jujur sinar yang dimunculkan oleh kamera sangat silau" jawab Taehyung pada Jungkook dengan berbisik juga.
"Sudah-sudah, ayo cepat. Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat. Aku tidak mau tertinggal pesawat." ucap RM tiba-tiba.
"Baiklah, ayo cepat." ucap Jin menyetujui pernyataan RM.
"Ayo cepat anak-anak." ucap sang menejer dengan menggeraka tanganya pelan memberi pertanda.
"Nee." ucap mereka serempak dengan dipenuhi semangat yang membara.
Lalu merekapun berjalan dengan terburu-buru karena takut tertinggal pesawat. Terlebih mereka juga perlu melewati segerombolan wartawan.
Di dalam pesawat ✈ - - - - - - - - - - - - - -
Kini masing-masing member tengah membuat kelompok pengisi kegalauan yang terbagi menjadi tiga. Jungkook yang sedang bermain game dengan Taehyung, Suga dengan Jimin, dan RM dengan Jin dan J-hope.
"Namjo-ah, apakah kau ingin mencicipi masakanku??" tanya Jin tiba-tiba.
"Memang -hyung memasak apa??" tanya RM penasaran sekaligus terkejut.
"Memangnya -hyung membawa makanan??" saut J-hope.
"Tentu, aku membawanya." jawab Jin dengan menyodorkan wadah yang berisi sebuah makanan yang ditata dengan rapih nan menarik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, kimbab. Tapi -hyung membuat kapan?" tanya J-hope dengan dipenuhi tanda tanya. Sebab tadi ia tidak melihat -hyungnya memasak sama sekali.
"Tadi aku membuatnya sebelum beres-beres." jawab Jin jujur dengan menampakan senyum khasnya itu.
"Memang iya?" tanya RM lagi untuk memastikan.
"Makanya kamu jangan terlalu sibuk. Aku kan niatnya tadi mau makan di apartermen, tapi kalian sibuk. Ya sudahlah tak apa." ucap Jin sedikit sedih dengan memelankan suaranya di akhir.
"Mian -hyung" ucap RM dan J-hope secara bersamaan dengan dilanda sedikit rasa bersalah.
"Tak apa, ayo kita makan. Jika tidak, aku takut nanti kimbab ini akan merengek dan menangis tersedu-sedu." ajak Jin pada RM dan J-hope dengan bibir yang sedikit dimajukan
