Rooftop

11K 1K 52
                                    

Nana tidak menjawab pertanyaan Haechan, dia langsung pergi meniggalkan kantin. Haechan yang melihat Nana lari langsung mengikuti Nana dari belakang. Haechan tau jalan ini, ternyata Nana lari ke arah rooftop.

___________________________________

Haechan mengikuti Nana ke rooftop. Saat sampai didepan pintu rooftop, Nana berhenti. Haechan yang mengikuti Nana dari belakang juga berhenti. Nana balik badan untuk melihat Haechan.

"Chan, Echan jangan ikutin Nana lagi ya"-Nana

"Kenapa Na, Nana mau ngapain"-Haechan

"Nana gak mau ngapa-ngapain"-Nana

"Nana cuman pengen sendiri aja" lanjut Nana.

"Kalo ada apa-apa telfon Haechan yaa....." kata Haechan sambil berjalan meninggalkan Nana.

Saat sudah sendiri di rooftop, Nana menghela nafasnya. Nana hanya duduk dikursi yang ada di rooftop. Nana tidak mengatakan apa-apa. Nana tidak tau mau melakukan apa, dia hanya merasa ingin sendiri.

Saat sedang melamun ada orang yang memegang kedua pundak Nana. Nana kaget dan langsung menhadap ke belakang. Ternya itu X I A O J U N.

Nana hanya nunduk saat Xiaojun menatapnya dengan tajam.

"Hei, gak usah takut"-Xiaojun

Nana tetap saja menunduk.

"Gak usah takut, gua gak bakalan ngapa-ngapain lu"-Xiaojun

Nana masih tidak berani melihat Xiaojun.


Karena Nana masih menunduk, Xiaojun memegang dagu Nana agar Nana mau melihatnya.

"Gua tau kalo Donghyuck udah kasih tau lu tentang masa lalu gua"-Xiaojun

'Donghyuck? siapa Donghyuck' batin Nana.

"Ba-bahkan a-aku g-gak kenal Do-Donghyuck" ucap Nana terbata-bata.

"Udahlah gak usah pura-pura gak tau"-Xiaojun

"Masa lu gak tau nama temen deket lu"-Xiaojun

"Hae-haechan?"-Nana

"Ya siapalah itu, terserah lu mau manggil dia siapa"-Xiaojun




'ternyata bener kata Haechan' batin Nana setelah mendengar perkataan Xiaojun.


Xiaojun mengambil kursi lagi supaya dia bisa duduk di samping Nana. Setelah duduk disamping Nana, Xiaojun mengelus leher Nana. Nana yang merasa tidak nyaman hanya bisa diam. Lalu tangan Xiaojun pindah ke rahang Nana, tangan yang satu lagi juga ditaruh di rahang Nana. Karena merasa semakin tidak nyaman, Nana menunduk dan mencoba untuk tidak menatap Xiaojun.












BRAKKKKK




Pintu rooftop terbanting dengan sangat keras.



Jeno







Jeno sudah berdiri di depan pintu rooftop. Dia berlari ke arah Xiaojun, karena di melihat Xiaojun sudah memaksa Nana agar mau dicium olehnya. Jeno sudah berancang-ancang untuk menonjok Xiaojun.






BUUUUGGHHHH



Kepalan tangan Jeno mendarat di pipi Xiaojun. Xiaojun hanya tersenyum menahan sakit. Sedangkan Nana, dia hanya diam karena takut. 




Jeno terus memukuli Xiaojun sampai ujung bibir dan hidung Xiaojun mengeluarkan darah. Dari tadi Xiaojun tidak membalas pukulan Jeno. 'kali ini giliran gua' batin Xiaojun. Xiaojun memukul pipi kanan Jeno. Lalu berganti ke pipi kiri. Sebenarnya Nana ingin membantu Jeno, tapi dia juga takut terkena pukulan Xiaojun. Xiaojun terus memukuli Jeno.






Setelah melihat muka bibir Jeno mengeluarkan darah, Nana membuang rasa takutnya dan melindungi Jeno agar tidak kena pukulan Xiaojun. Karena berdiri didepan Xiaojun, pukulan Xiaojun mendarat di pelipis sebelah kiri Nana. Xiaojun menonjok pipi kiri Nana. Jeno yang melihat itu tidak tinggal diam, dia mencoba merdiri sambil menahan rasa sakitnya. 

"LU BOLEH MUKUL GUA, TAPI JANGAN JAEMIN" Jeno meneriaki Xiaojun karena pelipis sebelah kiri Nana berdarah setelah kena pukulan Xiaojun. "LU YANG MULAI DULUAN BANGSAT" Xiaojun juga meneriaki Jeno. "KAN LU YANG MAU NYIUM JAEMIN, BERARTI ITU SALAH LO"-Jeno

Jeno berhenti memukuli Xiaojun karena dia melihat Xiaojun sudah tidak berdaya lagi untuk memukulinya. Jangankan memukuli Jeno, bahkan Xiaojun sudah tidak kuat berdiri.


Jeno menarik tangan Nana untuk meninggalkan rooftop. Tapi tiba-tiba Jeno berhenti didepan pintu rooftop, lalu berbalik badan. "Kak Jeno meu ngapain lagi" kata Nana sedikit berbisik.


"ANJING LO" Jeno berbalik badan hanya untuk meneriaki Xiaojun.




TBC.



Kaka kelas belok | NoMin | END✔Where stories live. Discover now