Sayang mau aku ambilkan air ? seru heisa pacarku saat aku berkunjung ke rumah orang tuanya pada malam itu.
Boleh, jawabku singkat....
Kok rumah kamu sepi ? orang tua kamu kemana ?
Biasa, mereka lagi menghadiri undangan saudara katanya, tadi siang mama sudah ngabarin aku.
Oh gitu....mereka pulang jam berapa ?
Mereka pulang besok sore...
Kita nggak jadi keluar yah sekarang, aku malas banget nih, kita nonton di rumah saja " seru heisha memberi saran"
Baiklah seruku menyenderkan kepala ke punggung sofa.
Aku tinggal sebentar yah mau mandi dulu....
Ok....
Sayang...buruan dong mandinya, kebelet pipis nih...
Ia...ia...seru heisha keluar dengan hanya memakai handuk putih.
Katanya mau pipis, kok bengong sih...
Ia...ia...
Tapi selama di kamar mandi terbayang terus heisha dengan balutan handuk putih itu.
Hendra....kok lama banget di kamar mandinya ? ngapain ? kamu sakit perut ? "teriak heisa dari luar.
Nggak kok, ini sebentar lagi juga selesai, jawabku segera bergegas ke luar dan mendapati heisa telah meyiapkan makan malam di meja makan.
Makan dulu yo....
Ayo...jawabku mendekat ke meja makan dan mendapati heisa telah menyiapkan segalanya degan sempurna. Seperti suami istri pikirku sejenak sembari menatap kagum pada heisa, dia begitu cekatan dan keibuan, beruntungnya aku memiliki dia "pujiku dalam hati dengan masih tetap menatapnya".
Kenapa ? ada yang salah di wajah ku ? "tanya heisa begitu menyadari tatapanku.
Nggak kok sayang, kamu cantik banget, pujiku menarik lembut tangan heisa dan mendudukkannya di pangkuanku, serta mencium lembut punggungnya.
Hmmmmm wangi banget....."pujiku dengan masih terus menciumi punggunggnya "
Ia dong, kan baru mandi, jawab heisa bangkit berdiri dan menyodorkan piring berisi nasi ke depan ku, hmmmm aku semakin bergairah di buatnya, pikiranku sedikit nakal begitu mencium aroma tubuhnya. Dan segera aku menyantap makanan itu dalam hitungan menit.
Kok cepat banget makannya ? nggak nambah ? apa makanannya nggak enak ?
YOU ARE READING
Pernikahan Dini
Short StoryNafsu tanpa cinta itu kosong, tapi cinta memampukan kita untuk melakukan lebihdari apa yang kita pikir kita sanggup lakukan. cinta memampukan kita bertahan dan berjanji untuk menetapkan hati. cinta itu adalah komitmen.
