II Menikah

353 3 0
                                    

Enak kok sayang " jawabku beranjak menyimpan piring di westafel dan sesudah itu duduk senderan di sofa ruang tamu ".

Bi.....minta tolong di beresin yah, seru heisa ke asisten rumah tangganya memberi perintah, setelah itu ikut bergabung bersama ku di ruang tamu.

Sayang...kok kamu wangi baget sih, seru Hendra menciumi lehernya dari belakang, kini hasrat ku tak bisa lagi ku bendung, gairah ku memuncak sehingga aku tak bisa menghentikan aksiku meciumi lehernya hingga bibirnya tanpa menyadari ada asisten rumah tangga di rumah. ada bi ijah loh di rumah, seru heisa mengagetkanku dan segera menghentikan aksi ku sejenak. Setelah itu perlahan tanganku menyelinap ke dalam bajunya, meraba perutnya dengan lembut dan kian naik meremas buah dada yang sudah lama aku rindukan, tapi aku hanya bisa mengintipnya dari celah bajunya yang semakin membuatku penasaran dan terus menatapnya penuh hasrat.

Kamu mau ? tanya heisa begitu menyadari keinginanku, menarik tanganku masuk ke dalam kamar, melanjutkan hasrat yang sempat tertunda, aku melanjutkan aksiku karena heisa menginginkannya, tanganku kini mendarat di kedua gunung kembarnya dan perlahan melucuti pakaian yang menutupi setengah dari tubuhnya, dari bagian pinggang ke atas, sehingga mataku dengan leluasa memandangi gunung kembar itu, dan kini aku tak hanya memandanginya lagi, dan tak hanya merabanya lagi seperti biasa, kini aku bisa merasakan hangatnya, mengisap lembut puting susunya. Heisha yang terbawa suasana pun ikut beraksi dengan tangannya yang sangat lembut meraba masuk melalui reksleting celana jeans yang senganja aku buka.

Itu membuat heisa ikut terangsang, namun segera aku sadar sebelum melakukan lebih jauh lagi, karena aku sangat mencintai nya, dan kini samakin mencintainya lebih dalam lagi dari sebelumnya.

Hari-hari begitu cepat berlalu, semakin indah dan semakin indah, tak sabar lagi rasanya menunggu hari H pernikahan kami yang telah di tetapkan 1 minggu ke depan.

Walaupun tergolong pasangan muda, bahkan boleh di bilang masih sangat muda, karena aku dan heisa masih sama-sama duduk di bangku pertama kuliah. tapi aku tidak perduli, aku tak ingin heisa di miliki oleh laki-laki lain selain aku. Dan menurutku tidak ada yang salah, soal finansial, aku adalah pewaris tunggal perusahaan keluargaku, dan heisa juga begitu, kita inign membuktikan kedunia, bahwa cinta dapat mengalahkan segalanya. Heisa hanya milikku seorang.

Dan aku sangat beruntung, karena papa dan mama ku mendukung keputusanku setelah menasehati panjang lebar, tentang baik buruk pernikahan dini, tentang masalah rumah tangga dan lain-lain.

Akhirnya aku dan heisa memutuskan kuliah online. Tidak harus datang ke kantin setiap hari.

Dan benar, hari ini pernikahan kami berlangsung dengan sempurna, sesuai rencana, semua bahagia tak kekurangan apapun, baik itu keluarga, teman dan semua orang yang terlibat.

Kini saatnya menikmati malam pertama bersama heisha di bali, tempat bulan madu yang kami rencanakan di salah satu hotel milik keluarga dekat pantai, semua sambutan sempurna. Tapi entah kenapa sedari tadi pandanganku tak pernah lepas dari heisha, mahluk Tuhan yang paling cantik, serta kado terindah untuk ku dari Tuhan, dia sempurna.

Perlahan tanganku melepaskan kain yang menutup seluruh tubuhnya satu-persatu, pertama piyama longgar bercorak bunga itu dengan kancing depan, sehingga kedua gunung kembarnya dapat terlihat oleh ku dengan masih terbungkus bra hitam, kedua, melepaskan celana piyama nya sehingga aku bisa melihat segitiga kecil di antara selangkangan di bawah perut mulus itu, tertutup celana segitiga dengan warna senada dengan bra, ketiga, perlahan tanganku melepaskan kaitan belakang bra hitam itu dengan sesekali mencium lembut puting nya sehingga membuatnya sedikit menegang dan tegak, aku tak langsung melumatnya karna aku ingin menggodanya, keempat adalah inti dan surga dunia para lelaki, segitiga kecil yang mampu memberikan kebahagiaan seluruh terbesarku, aku mencium bulu-bulu yang lebat itu, geli dan itu semakin memicu birahiku. Dan terakhir aku membuka celana dalam yang menutupi mr.p yang berdiri lurus menegang siap menerjang masuk ke sarang. Aku menggosok-gosokkan penisku ke vagina heisha sembari melumat lembut dan meremas gunung kembar itu, nikmat, dan bahagia yang tak terhingga.begini rasanya menikah....

Pernikahan DiniWhere stories live. Discover now