PELATIHAN MUSIM DINGIN - CEMBURU (2)

45 10 0
                                    

Zunnie hanya menatap Meg kesal, dan berusaha untuk memukul nya, Meg tak sadar kalau sedari tadi mata Rivaille juga mengawasi anak anak lain terutama Meg. Komandan Erwin yang mengawasi anak anak lainpun juga lebih memperhatikan pertarungan Lucy dan Vier, beliau mengawasi setiap gerakan Vier dan Lucy, cara mereka menghidar dari serangan masing masing, cara mereka menyerang, cara mereka mengecoh, namun pertarungan Lucy dan Vier sudah kelewat batas bahkan sepertinya itu sudah tidak bisa disebut pelatihan. Lucy yang sekarang benar benar serius membuat Vier agak kewalahan mengatasi serangan lucy, komandan erwin yang melihatnya pun langsung menghentikan pukulan lucy dari samping, lucy yang sedang serius itu berusaha melepas genggaman tangan komandan padanya

“sudah cukup, kalian berdua.” Kata komandan pada lucy, lalu lucy hanya menghela nafas dan melepaskan tangannya dengan paksa dari komandan, ia melirik bengis vier sementara lalu pergi.

“kau tak apa?” Tanya komandan, vier langsung berdiri dan menjawab dengan gumaman ‘hm’, lalu setelah itu komandan memerintahkan semuanya untuk istirahat sejenak.

Setelah istirahat mereka melanjutkan pelatihan itu hingga siang, lalu dilanjut sampai sore.

“kau taka pa?” kata faky, sambil mengobati luka luka lucy yang didapat dari vier itu.

“aku baik baik saja”jawabnya tenang

“kalian itu latihan atau bertengkar” kata faky

“tidak, aku hanya sedikit terbawa emosi saja” kata lucy, namun faky hanya menghela nafas.

“yasudah aku tak akan menanyakan detailnya, sepertinya komandan juga sudah tau, jadi sepertinya semua akan baik baik saja” kata faky, mengelus kepala lucy dan membawa kotak obatnya ke kamarnya.

Tak lama vier datang dengan wajah juteknya “soal tadi, maaf” katanya

“ahh tak apaa, tak masalah, maaf sepertinya aku terlalu keras padamu” kata lucy, namun vier hanya menatapnya lalu tersenyum tipis

“kau sangat menghormati kapten ya” kata vier

“a-ah tidakk sebegitunya kok” kata lucy

“lebih baik pelankan suaramu, dari pada kapten rivaille mendengarnya, kau akan lebih babak belur lagi nanti” kata vier sambil berlalu.

Setelah duduk di ruang tamu lucy akhirnya pergi ke kamar, dan disana ada meg yang sedang baca buku. Lucy yang merasa tidak terjadi apapun menegur meg dengan santainya

“kau sudah makan meg?”

“sudah” jawab meg singkat tanpa menatap lucy, lucy yang bingung mencoba mengajaknya bicara

“kau tau tadi vier mencoba memancingku untuk marah, supaya ia bisa mengalahkanku. Tentu aku marah, tapi aku bisa mengontrolnya. Dan karena itu aku bisa membuatnya babak belur juga, awalnya aku tak berlatih dengan benar karena tidak dalam mood bagus, dan karena ia mulai menyinggung kapten rivaille jadi aku memutuskan untuk membantahnya” jelas lucy panjang lebar namun meg hanya menjawabnya dengan’ohh’ dan lanjut membaca.

Lucy yang menyerah akhirnya memutuskan untuk tidur duluan
“kalau begitu aku tidur duluan” kata lucy “hmm” jawab meg.
.
.
.

“jangan terlalu offense, kau bisa ketahuan” kata pria berambut hitam itu

“aku hanya mengetesnya tenang saja” kata sang wanita dan berlalu melewatinya.
.
.
.

Hari kedua pelatihan musim dingin dilakukan bersama sama, bahkan komandan ikut berlatih dan tentunya melatih, dihari kedua itu mereka melakuan pelatihan senjata, mereka yang sudah membawa senjata mereka, diperintah untuk melatih cara mereka bertempur menggunakan senjata itu. Saat itu lucy membawa pedang dan senjata laras panjang, lalu meg membawa busur dan panah, tentunya dengan membawa pistol dan pisau, vlaude dan brian membawa senjata laras panjang, vier membawa pedang dan pisau belati, zunnie, erenst dan dwag membawa pedang, rocky membawa panah, Hanzel membawa panah dan pedang.

The Spearsحيث تعيش القصص. اكتشف الآن