Bab 3

1K 141 12
                                    

Halo Atsi...

PO Ebook How Long? Sudah dibuka ya :)

Untuk link pemesanan bisa kalian cek di bio Instagram @atsiuniverse atau di bio Wattpad Ata ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk link pemesanan bisa kalian cek di bio Instagram @atsiuniverse atau di bio Wattpad Ata ya.

PO dibuka mulai dari tanggal 14 - 26 Maret 2024.

Pastikan kalian mengisi formulir dengan benar.

Selamat membaca.

.

.

Sohyun menarik kedua sudut bibirnya, senyuman yang dia tunjukkan pada kedua orang tua Taehyung adalah bentuk dari kekesalan karena ucapan mereka yang menurut Sohyun terlalu kelewatan.

Namun, kekesalan itu bukan Sohyun tujukan pada Dojun dan Ilhwa. Melainkan pada putra mereka, jika tahu begini Sohyun pasti akan menolak untuk ikut dengannya.

Wanita muda itu mengulum bibirnya dengan helaan napas yang semakin memberat. Dada Sohyun terasa sesak.

Dia baru saja masuk dalam jebakan Taehyung. Padahal mereka tidak sedekat itu untuk saling bekerja sama.

"Maaf, tapi aku tidak bisa menikah dengan Kak Taehyung. Dia terlalu tampan untuk disandingkan dengan wanita jelek sepertiku dan dia juga seseorang yang kaya raya." Sohyun dengan wajah memelas mencoba untuk mengatakan apa yang kini bersarang di kepalanya. Atau lebih tepatnya dia tengah menyampaikan penolakan pada kedua orang tua Taehyung. "Kami berdua tidak cocok jika menjadi sepasang suami istri, jadi lebih baik biarkan aku pulang lalu meratapi kesialanku ini."

Pada akhir kalimat, Sohyun sengaja memelankan suaranya. Nyaris berbisik, Sohyun pikir Taehyung dan kedua orang tua pria itu tidak mendengarnya.

Namun, mungkin Sohyun salah. Karena Taehyung mempunyai indra pendengaran yang kuat. Berbeda dengan kedua orang tua Taehyung yang terlihat bingung.

Mereka tidak mendengar kalimat terakhir yang Sohyun ucapkan. Fokus mereka hanya ada pada penolakan Sohyun.

Taehyung melirik Sohyun, kemudian mengalihkan pandangan pada kedua orang tuanya. "Ayah, Ibu. Apa boleh aku membawa Sohyun ke kamar? Ada yang mau kami berdua bicarakan. Ini sangat penting."

"K-kamar?" tanya Sohyun. Entah kejutan apa lagi yang sedang Taehyung siapkan.

Taehyung tersenyum tipis dengan sedikit anggukan. "Iya Sayang. Bukankah tadi sudah aku katakan di mobil, kalau aku ingin bicara berdua denganmu saat sampai rumah."

"Tapi Kak-"

"Ayo, kita ke kamar sekarang." Taehyung menarik pergelangan tangan Sohyun, lalu membawanya menuju lantai dua. Di mana kamarnya berada.

HOW LONG? [Ebook Project]Where stories live. Discover now