#F2 Fernando Delcastilo

75.6K 1.5K 24
                                    

Fernando's Story 1

Berdiri seorang diri di salah satu sudut ruangan tanpa menemukan wanita yang menarik seorang pun ternyata sangat tidak menyenangkan. Fernando menatap malas ke sekitarnya.

Beberapa orang berdiri memegang minuman sambil mengobrol. Kebanyakan dari mereka adalah artis yang saat ini sedang naik daun, yang beberapa diantaranya menjadi anak asuh Fabian. Ada juga yang sedang terjerat skandal murahan dengan salah seorang anggota parlemen, yang mana memang telah dibuktikan dengan kehadiran keduanya malam ini.

Aha, Fio akan heboh bila mengetahui hal ini. Dia selalu mengoceh mengenai gossip ini setiap kali mengacau di apartemenku. Gumam Fernando dalam hati merasa sedikit terhibur.

Ia kemudian menyapukan pandangan ke penjuru ruangan. Terlihat pasangan unik lainnya. Lagi-lagi dari kalangan artis. Mereka duduk di sebuah meja berbentuk lingkaran, sedang mengobrol sambil menyantap makan malam dan terlihat begitu mesra.

"Pasangan selingkuh lainnya. Huh!" Dengus Fernando pelan.

Ia lalu mengalihkan pandangan ke sisi lainnya. Tapi saat itu lah ditemukannya objek yang menarik perhatiannya 

Wanita pirang itu sejak tadi tak berhenti menatap Fernando. Cocktail dress selutut tanpa lengan yang wanita itu kenakan tak dapat menghalangi Fernando untuk melihat dengan jelas apa yang sebenarnya ada dibalik pakaian tersebut.

Payudara besar yang kencang membusung indah, dengan puting yang menantang untuk dipilin dan dicubit dengan keras.

Dibagian pinggang bawahnya, bokong indah gadis itu terlihat begitu nikmat untuk disapa oleh telapak tangannya. Belum lagi highheels sepuluh centi meter yang dikenakannya, semakin membuat kaki jenjangnya terlihat begitu menggoda.

Fernando membayangkan apa yang pernah ia dapat dari tubuh wanita itu dan tersenyum simpul.

Melihat reaksi Fernando, si wanita langsung tersenyum bersamaan dengan bulu mata lentiknya yang mengedip saat mendapati pria itu balas melirik ke arahnya. Ia mengangkat gelas minuman di tangannya, meneguk sedikit tanpa mengalihkan perhatian dari pria itu sekalipun.

Aaah... Tidak salah aku memilih hadir di pesta yang disebut Fabian sebagai kamuflase dari sex party ini. Yang dimulai dengan acara formal dan setelah memasuki puncak acara akan dipenuhi dengan tubuh-tubuh tanpa busana serta lampu yang meremang. Lihat, si pirang itu bahkan terlihat ingin mengulang kembali momen kami sebelumnya.

Bibir berlipstick merah itu masih menyunggingkan senyum, menyapa Fern dari jarak jauh. Segera saja pria itu melangkahkan kakinya menuju si wanita.

"Bertemu lagi," sapa Fernando dengan senyuman yang dapat membuat seorang perempuan sesak nafas. Diraihnya pinggang wanita itu dan mengecup pipinya.

"Halo, Tampan," balas wanita itu dan merapatkan tubuh mereka. "Merindukanku?"

Fernando menaikkan alisnya. "Bukannya kau yang merindukanku?" ejeknya sambil menaik turunkan jemari di punggung gadis itu.

Beberapa pasang mata menoleh ke arah mereka. Salah satu pria Delcastilo yang sedang menempel erat pada seorang wanita adalah sebuah tontonan yang menarik. Tapi keduanya tidak mau ambil pusing dengan hal itu. Toh mereka semua pasti juga akan berakhir dengan saling menempel saat acara puncak pesta ini dimulai nanti.

"Ya, aku merindukanmu," bisik wanita itu dengan nada sensual. "Kau tahu, sejak malam itu aku selalu merindukanmu. Ingin selalu bersamamu, merasakan kau di dalamku." Sengaja ia memajukan tubuh agar payudaranya menekan lembut dada Fernando. Membuat pria itu semakin berhasrat untuk segera membawa mereka ke apartemennya dan melepaskan seluruh pakaian yang mereka kenakan.

"Hmmm... Kau yakin tidak kapok dengan 'mainanku'?" tanya Fernando sambil terus menempelkan tubuh mereka. Mengingat saat pertama kali 'bermain', wanita itu beberapa kali meneteskan air mata.

"Selama itu kau, aku tidak akan pernah kapok," jawab wanita itu dan langsung menciumnya. Tidak peduli pada pesta yang baru saja akan dimulai serta tatapan iri dari wanita-wanita lainnya. Wanita itu melilitkan lidah mereka dengan penuh gairah.

"Jangan beri mereka tontonan," bisik Fernando diantara ciumannya.

"Kalau begitu bawa aku pergi dari sini." Wanita itu melepaskan diri, lalu berjalan menuju meja terdekat untuk meletakkan gelasnya. Ia kemudian berbalik dan menarik Fernando keluar dari ruangan itu.

---

"Woah... Easy, Baby," gumam Fernando diantara lumatan panas si wanita. Meskipun di luar sedang hujan deras, suasana di dalam mobil mereka begitu panas.

Wanita itu kini mengangkang diantara kedua pahanya, sementara mereka masih saling menyumbu di bangku samping kemudi. Tangannya yang sejak tadi merangkum wajah pria itu bergerak menelusuri setiap lekuk tubuh indah nan terawat Fernando yang dilapisi kemeja berwarna biru.

Sementara pria itu sendiri telah memasukkan tangannya ke balik dress si wanita, mengusap pahanya dan naik menuju lipatan basah yang berada tidak jauh dari selangkangannya. Mengusap dari balik celana dalam sang wanita dan menekan bagian yang membengkak akan gairah padanya.

"Nghhhh... Fern," desah wanita itu melepaskan ciuman mereka. Bibirnya berpindah menuju leher Fernando dan menyapukan lidahnya disana. Tubuhnya bergerak seirama dengan gerakan tangan pria itu yang sedang membelainya di bawah sana.

Sebelah tangan Fernando yang bebas memanjat naik menuju bagian belakang dress si wanita, mencari kait resleting untuk diturunkaannya.

Si wanita pun tak ingin diam saja. Tangannya bergerak ke bawah menuju bagian yang telah mengeras di dekat selangkangannya yang mana masih tertutupi oleh celana.

Jemarinya meraba kancing celana itu untuk dilepaskan, lalu menarik turun resletingnya.

Tangannya menyentuh, mencari dari balik celana boxer untuk merasakan hangat dan kerasnya Fernando disana.

"Ouughh... Baby," pria itu mengerang karena sentuhan lembut jemari si wanita. "Simpan itu untuk bagian akhir," bisiknya lalu meremas payudara sang wanita dengan keras.

"Nngghhh... Setubuhi aku, Fern," desah wanita itu sambil melengkungkan punggung ke belakang. Memberi pria itu kesempatan untuk berhadapan dengan payudaranya.

Setelah berhasil menurunkan resleting wanita itu, Fernando segera menurunkan dressnya ke bawah mencapai pinggang hingga kini tubuh bagian atas wanita itu polos di hadapannya.

Dihisapnya puting yang telah mengeras itu dan menggigitnya sedikit keras.

"Oh, Fern," desah si wanita mulai tak sabaran. Digerak-gerakkannya pinggangnya agar jemari pria yang membelainya itu menelusup masuk ke dalam celahnya. Tangannya masih merayu bagian yang mengeras dari pria itu.

"Yes, Baby. Sentuh dengan lembut seperti itu," desah Fernando di depan payudara si wanita. "Hmm... Tanganmu benar-benar ahli." Ia lalu menyelipkan jemari ke balik celana dalam si wanita dan memasukkan satu jarinya ke dalam celah basah wanita itu.

"Oooh, Fern. Aah... Ya, hmmm...," wanita itu menggerak-gerakkan pinggulnya, menikmati permainan tangan pria itu. "Kita... ke... apartemenmu saja," desahnya seraya menikmati jari Fernando di dalamnya.

Ia tahu pria ini tidak suka melakukannya di dalam mobil. Mereka hanya akan berakhir seperti ini bila terus-terusan berada disini.

"Apartemenku ya?" Fernando menjilat leher si wanita lalu menghisapnya dalam. "Oke," dimasukannya satu jari lagi ke dalam lembah si wanita. Membuat tubuh wanita itu mengejang dan seketika langsung mendapatkan pelepasannya.

"Setubuhi aku, Fern. Setubuhi aku...," racau wanita itu diantara euforia pelepasannya.

"Kau sudah mendapatkan pelepasanmu lebih dulu. Disana nanti biarkan aku yang memegang kendali," balas Fernando dengan menyeringai senang.

---

Sepi ya. Apa di-stop aja cerita ini? Sedih vote sama komennya gak rame. Tapi kalo vote sampe 100 bab 3 langsung dipublish deh.

The Secret Passion of D FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang