#F3 Fiona Delcastillo

40.9K 954 67
                                    

Fiona's Story #2


Seminggu berlalu sejak pesta topeng panas malam itu. Tatapan intens yang menyeluruh dari mata abu-abu dari pria asing yang melihat percintaannya dengan Luis membuat ia basah dan orgasme berulang. Adrenalinnya terpacu.


'Siapa dia?' hembusan napas kuat dari diri gadis muda itu terdengar. 



Sentuhan dingin di hidungnya menyadarkan Fiona tersadar kembali.



"Melamun lagi, Barbie?" Terkekeh melihat bibir cemberut sang gadis. Fiona membersihkan es krim di hidung kecilnya dengan jari, berniat menjilat bersih sisa es krim itu.


Luis menangkap pergelangan tangan Fiona lalu di jilat jari manis strawberry dengan lidahnya terulur mengoda. Kemudian mengulum dan mengigit jari Fiona, dengan sengaja Luis membangunkan sensasi yang mengelitik di tubuh Fiona.



"Sudah seminggu berlalu kau masih mengingat pria tua itu?" Tanya Luis di sela gerakan maju mundur mengisap rasa manis di jari Fiona. Ya, selepas malam panjang gairah dan mendebarkan, Fiona menceritakan tentang pria bermata abu-abu pada Luis, yang direspon Luis dengan dengusan. Tak perlu dipikirkan lagi. Ujar Luis sambil lalu.



Fiona menarik tangannya cepat tidak sanggup menahan lebih lama kuluman hangat di dalam mulut Luis.



"Kau membaca pikiranku?" sergah Fiona 



"Barbie, kau meremehkan instingku. Pasti pria tua itu pasti segera berejakulasi dini di tempat melihat kita." Kekeh Luis membayangkan kejantanan paruh usia yang sedang tegang, tidak akan bertahan lama. 



"Sombong, mau kubuktikan kau juga bisa ejakulasi dini di sini." Tantang Fiona menjulurkan lidah dengan seksi berulang-ulang di bibir merahnya.



"Sebelum kau membuatku ejakulasi dini, kau yang akan duluan mencapai puncak dariku." Angkuh Luis membalas menjulurkan lidahnya tepat di lidah licin Fiona. Kedua lidah mereka saling terjulur membelai.



Tidak menyerah begitu saja dalam taklukan Luis, bertekad ingin mendapatkan ejakulasi dini pria arogan di depannya.


"Ouwww.." teriakan kesakitan Luis mendapat cubitan menyengat dari Fiona di kejantanannya yang tertutupi kain katun. Fiona membuka ikat pinggangnya disertai resleting.

"Fio, jangan pernah kau lukai pusakaku lagi. Ini yang bisa memuaskanmu hingga kau selalu ketagihan dan meminta lagi." Tegur Luis dengan tangannya mengusap-usap tonjolannya yang masih pedih. Celana kerjanya sudah terbuka, masih dibutuhkan kerja sama Luis untuk merenggangkan celana dalamnya turun. Tetapi Luis tidak akan memberikan kemudahan untuknya.


Fiona meringis mendengar perkataan frontal yang keluar dari Luis. Di akui dia sangat membutuhkan pusaka Luis. Sejak di high school hingga sekarang Luis yang mengenalkannya pada kenikmatan sesat ini. Seluruh syaraf titik tubuhnya menjadi sensitif dan terlalu peka akan sentuhan. "Jadi kau yang gagah ini bukan pria tua, Hah?!"

Luis tidak menerima begitu saja, dia membalas mencubit keras puting Fiona dari lingerie sutra putih yang sudah mengodanya sedari tadi. Sesaat teriakan nyeri tersentak keluar. Kewanitaaanya berkedut nyeri. 'Butuh, aku butuh sentuhan...'



"Ingat, usia 31 tahun itu masa jaya seorang pria." Luis menyelamatkan mangkok es krim dari pangkuan Fiona ke meja. Es krim yang dibawa Luis ke apartemen pribadi Fiona. Setelah gadis itu menelepon nomor kantor, ketika telepon gengamnya sengaja dimatikan saat meeting di perusahaan mereka. Rapat baru saja selesai, sekretaris Luis memberitahukannya ada pesan dari Miss.Delacstio. Luis menelepon Fiona kembali, tepat di deringan pertama, sudah trrdengar suaranya. Fiona merengek-rengek dengan suara manja menyuruhnya membelikan es krim Vanila, favorit Fiona. Dengan suara serak Fiona mengerang bahwa kebutuhan akan dipenuhi oleh Luis perlu direndam dengan sesuatu yang dingin. Padahal Fiona mempunyai kedua saudara laki-laki yang tinggal bersebelahan, saling bertetangga di apartemen mereka. 



Luis terkekeh bukannya merendam kegalauan resah gadis muda itu, ia mendesis, "es krim itu tidak akan mempan dear, yang kau perlukan adalah saat aku berada di dalammu. Lima belas menit, tunggulah,"


Luis mengangkat gadis itu ke pangkuannya. Kedua kaki Fiona mengangkang duduk di hadapan sahabat dari kakak sulung Delasctio, Fabian. Lingerinya terangkat hingga menumpuk diatas belahan tengah kakinya, kedua kaki yang halus itu menjempit kuat disekeliling tubuh Luis.


"Luis... kau apakan tubuhku hingga candu ini tidak pernah hilang, tidak pernah puas dan mencari kehangatan," bisik Fiona. Lumatannya yang basah membelai daun telinga Luis.


Luis menyeringai lebar bersandar di sofa empuk itu menikmati godaan Fiona, kedua tangannya menyeludup masuk meremas belahan bokong Fiona yang padat tanpa ditutupi pakaian dalam. Luis senang, Fiona sudah bersiap menyambut kedatangannya.


"Luis, menurutmu pria misterius itu mengenal identitas kita tidak?" Fiona masih mengawatirkan lelaki bermata abu-abu, dia semakin tidak sabaran lembah kenikmatannya berkedut nyeri menanti jari panjang Luis untuk memasukinya. 

 


Kepala Luis terangkat dari kesibukannya menjilat tepian lingerie Fiona. Ia tidak suka pergumulan mereka terganggu dengan membicarakan pria lain. Sejak pesta topeng, Fiona berubah. Gadis kecilnya semakin liar menginginkan orang lain menatap mereka. Mungkin ia akan mengajak Fiona ke pesta seks temannya yang lain di akhir pekan ini. Mungkin mereka berdua perlu bereksperimen. Bercinta di depan orang lain, tidak buruk juga, pikir Luis. Memuaskan keinginan terpendam gadisnya juga merupakan kepuasannya.



"Tidak akan, lagi pula kau pakai wig blonde. Walau rambut hitammu yang berkilau dilangit malam adalah kesukaanku. Sekarang diamlah, Barbie. Atau kau tidak akan mendapatkan kepuasan malam ini." Tepat belaian jemari Luis berhenti di kelembaban yang di tunggunya, jarinya membelai, mengosokan klitoris Fiona dengan ahli lalu kedua jari Luis memasuki dan mengeluarkannya.



Erangan nikmat Fiona terkesiap, tubuhnya terayun mengikuti irama jari-jari Luis. Apalagi yang akan dibicarakan, malam mereka baru saja dimulai. Tetapi Fiona tahu kegelisahannya tetap menganjal dihati.

---

23 Nov 15

please vote and comment

thanks





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Secret Passion of D FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang