#F2 Fernando Delcastilo

64.4K 1.2K 25
                                    

Fernando's Story 2

Dering bel di pintu depan membangunkan Fernando dari tidur nyenyaknya. Menarik nafas dalam, pria itu mencoba membuka mata dan menghembuskan nafas secara perlahan.

Ia tahu persis siapa yang selalu mengganggunya pagi-pagi buta seperti ini. Siapa lagi kalau bukan adik manjanya yang cantik itu. Sangat kecil kemungkinan untuk saudara tertuanya yaitu Fabian yang akan mengganggunya sepagi ini. Kakaknya itu hampir sama seperti dirinya, tidak suka mengganggu privasi saudaranya di dalam apartemen mereka sendiri jika bukan mengenai sesuatu hal yang penting. Lagi pula ia tahu Fabian pasti belum bangun dari mimpi indahnya di-jam seperti ini.

Menoleh ke kiri, ia menemukan seorang wanita pirang yang tertidur dengan nyenyak sambil memeluk lengannya. Leher wanita itu dipenuhi bekas kebiruan dari ciuman yang ia berikan semalam. Menurunkan pandangan, ia melirik dada wanita itu yang sebagian menempel di lengannya. Payudara sebelah kanannya juga memiliki tanda yang ia berikan semalam.

Merasa puas dengan apa yang telah diperbuatnya, sudut bibir Fernando terangkat membentuk senyum kecil penuh kebanggaan. Bukannya marah, semalam wanita itu malah menyerahkan seluruh dirinya untuk diberi tanda. Dan bukannya kesakitan, wanita ini suka dikasari. Ia membiarkan Fernando mengikat kedua tangan dan kakinya, serta menutup matanya sementara pria itu bercinta dengannya. Dia hanya mendesah nikmat saat Fernando menggigit keras puting payudaranya, dan saat jemari Fernando memelintir putingnya yang satu lagi.

Dia bahkan sangat menyukai saat Fernando menarik rambutnya untuk mencumbu lehernya dan membuat bekas kepemilikan disana, juga saat sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di bokongnya yang indah. Wanita itu menyukai apa yang diperbuat Fernando dan itu membuat Fernando menjadi kecanduan untuk terus 'bermain' bersamanya sepanjang malam.

Perlahan, Fernando menyingkirkan sebelah lengan lembut yang sejak semalam berada di atas dadanya dan bergeser menjauh. Selimut yang mereka kenakan tersingkap,membuat Fernando melihat kembali tubuh telanjang wanita itu yang mana paha bagian dalamnya juga menampilkan tanda kepemilikannya semalam.

Bel di depan tak berhenti berbunyi, membuat Fernando tersadar dari kegilaanya untuk memulai kembali sex singkat pagi hari dengan beberapa sentuhan dari mainan favoritnya seperti penutup mulut dan juga borgol besi. Ia segera menyelimuti tubuh wanita yang masih tertidur nyenyak itu hingga sebatas dada, lalu mengenakan celana yang ia pungut dari lantai dan bergegas menuju pintu depan.

Wajah cantik dengan warna mata yang sama dengannya menyambut Fernando saat ia membuka pintu. Sambil cemberut, adik perempuannya itu mengomel.

"Lama sekali, apa kau membawa cangkang di pundakmu sehingga butuh waktu lama untuk membukakanku pintu," cerocosnya seraya melangkah masuk dan langsung menuju dapur.

Fernando menghela nafas, masih setengah mengantuk ia mengikuti langkah saudara perempuannya.

Fiona membuka kulkas kakaknya, meraih sebuah apel merah dan sebuah kardus susu. Ia berjalan menuju rak dan meraih dua buah gelas lalu menuangkan susu tersebut.

"Apa di apartemenmu tidak ada makanan sehingga kau harus menggangguku hampir setiap pagi?" tanya Fernando seraya mendekat dan meraih gelas susu bagiannya.

"Aku lupa mengisinya dengan makanan," sahut Fiona cuek sambil menggigit apel dan meneguk susunya.

"Kenapa tidak kau ganggu Fabian saja? Kenapa selalu aku?" desah Fernando sedikit jengkel kemudian meneguk habis susunya.

"Fern, dia tidur seperti orang mati. Aku akan mati kelaparan jika menunggunya membukakan pintu," Fiona memutar bola mata malas lalu menggigit lagi apelnya.

Mau tidak mau Fernando terkekeh juga. Ia setuju dengan pendapat adiknya itu mengenai sulitnya membangunkan Fabian. Saudara mereka itu sangat sulit berpisah dengan kasur.

The Secret Passion of D FamilyWhere stories live. Discover now